Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Mempercepat Proses Penguapan
Januari 11, 2016
Edit
Air yang dipanaskan akan mendidih dan menghasilkan uap sehingga terjadilah peristiwa yang disebut penguapan. Untuk lebih memahami tentang peristiwa penguapan, kamu dapat melakukan kegiatan dengan meneteskan alkohol ke kulit tangan.
Setelah beberapa saat alkohol diteteskan ke kulit tangan, akan terasa dingin. Ketika alkohol diteteskan ke kulit, alkohol menerima energi kalor dari kulit. Suhu pada alkohol menjadi meningkat, yang mengakibatkan alkohol menguap habis di tangan menjadi gas.
Peristiwa perubahan wujud alkohol dari cair menjadi gas disebut penguapan. Selama terjadi penguapan, alkohol terus- menerus mengambil energi kalor dari kulit untuk penguapannya.
Akibat energi kalor pada kulit digunakan untuk penguapan alkohol, kulit kehilangan energi kalor, ditandai dengan timbulnya rasa dingin pada kulit tangan. Coba kamu sebutkan contoh zat lainnya yang mudah menguap selain alkohol dan spiritus!
Faktor pertama, dapat kamu amati ketika menjemur pakaian. Pakaian akan lebih cepat kering apabila diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung daripada yang tidak.
Molekul-molekul air yang terdapat dalam pakaian tersebut akan menerima energi kalor dari matahari sehingga menguap dan akibatnya pakaian cepat kering.
Sedangkan pakaian yang tidak terkena cahaya matahari tidak menerima energi kalor, sehingga lambat menguapnya.
Faktor kedua, dapat diamati apabila air panas kamu tuangkan ke dalam piring dan gelas. Air yang dituangkan ke dalam piring akan lebih cepat menguap daripada yang ada di dalam gelas.
Hal ini disebabkan piring memiliki permukaan yang lebih luas daripada gelas. Semakin besar pemukaan bidangnya, semakin besar dan semakin cepat terjadinya penguapan.
Faktor ketiga, yaitu air panas yang terdapat di dalam gelas akan cepat dingin apabila kamu meniupkan udara di atas permukaannya.
Dengan meniupkan udara, kalor yang ada di dalam air meninggalkan air, sehingga air melepaskan kalor, dan akhirnya menjadi air dingin.
Faktor keempat, dapat kamu amati pada air panas yang dimasukkan ke dalam botol yang ditutup dan botol terbuka atau tidak ditutup.
Air yang ada di dalam botol tertutup panasnya akan awet, sedangkan botol yang terbuka atau tidak ditutup akan cepat dingin. Botol yang terbuka memiliki tekanan udara lebih kecil daripada botol yang tertutup.
Baca juga: Kalor Lebur dan Kalor Uap
Setelah beberapa saat alkohol diteteskan ke kulit tangan, akan terasa dingin. Ketika alkohol diteteskan ke kulit, alkohol menerima energi kalor dari kulit. Suhu pada alkohol menjadi meningkat, yang mengakibatkan alkohol menguap habis di tangan menjadi gas.
Peristiwa perubahan wujud alkohol dari cair menjadi gas disebut penguapan. Selama terjadi penguapan, alkohol terus- menerus mengambil energi kalor dari kulit untuk penguapannya.
Akibat energi kalor pada kulit digunakan untuk penguapan alkohol, kulit kehilangan energi kalor, ditandai dengan timbulnya rasa dingin pada kulit tangan. Coba kamu sebutkan contoh zat lainnya yang mudah menguap selain alkohol dan spiritus!
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penguapan
Cepat lambatnya proses penguapan bergantung kepada beberapa faktor.Faktor pertama, dapat kamu amati ketika menjemur pakaian. Pakaian akan lebih cepat kering apabila diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung daripada yang tidak.
Molekul-molekul air yang terdapat dalam pakaian tersebut akan menerima energi kalor dari matahari sehingga menguap dan akibatnya pakaian cepat kering.
Sedangkan pakaian yang tidak terkena cahaya matahari tidak menerima energi kalor, sehingga lambat menguapnya.
Gambar: Menjemur Pakaian |
Faktor kedua, dapat diamati apabila air panas kamu tuangkan ke dalam piring dan gelas. Air yang dituangkan ke dalam piring akan lebih cepat menguap daripada yang ada di dalam gelas.
Hal ini disebabkan piring memiliki permukaan yang lebih luas daripada gelas. Semakin besar pemukaan bidangnya, semakin besar dan semakin cepat terjadinya penguapan.
Faktor ketiga, yaitu air panas yang terdapat di dalam gelas akan cepat dingin apabila kamu meniupkan udara di atas permukaannya.
Dengan meniupkan udara, kalor yang ada di dalam air meninggalkan air, sehingga air melepaskan kalor, dan akhirnya menjadi air dingin.
Faktor keempat, dapat kamu amati pada air panas yang dimasukkan ke dalam botol yang ditutup dan botol terbuka atau tidak ditutup.
Air yang ada di dalam botol tertutup panasnya akan awet, sedangkan botol yang terbuka atau tidak ditutup akan cepat dingin. Botol yang terbuka memiliki tekanan udara lebih kecil daripada botol yang tertutup.
Baca juga: Kalor Lebur dan Kalor Uap