Contoh Surat Pembaca Tentang Lingkungan Sekolah Terlengkap
Oktober 20, 2015
Edit
Pembahasan kali ini adalah terkait contoh surat pembaca tentang lingkungan sekolah, sebagai pelengkap pembahasan sebelumnya telah dijelaskan tentang contoh cara membuat atau menulis surat pembaca.
Kepada Yth. Dewan Redaksi Mading Sekolah
Fasilitas di Toilet Siswa yang Kurang Memadai
Toilet merupakan salah satu fasilitas yang pasti dan harus dimiliki oleh setiap sekolah. Banyak sekali fasilitas yang kurang memadai di toilet sekolah kita ini, diantaranya adalah seperti kekurangan lampu, jumlah gayung yang tidak mencukupi, air yang tidak lancar sehingga menyebabkan toilet kita berbau menyengat, ditambah lagi bak air yang sangat kotor, penuh dengan lumut dan lumpur. Kondisi ini seringkali memaksa para siswa harus mengurungkan niat untuk menunaikan hajatnya, termasuk saya.
Oleh sebab karena itu, kami berharap pihak sekolah dapat mengerti dan memahami kondisi ini, serta menjaga fasilitas dan kebersihan toilet siswa, sebelum jatuh korban sakit pada siswa akibat menahan buang air dan kotornya kamar mandi serta jentik nyamuk yang berkembang pesat.
Tri Julianto, kelas X SMA Bakti Mulya Banten.
=================================
Kepada Yth. Redaksi Mading Sekolah
Fasilitas Mushalla yang Memprihatinkan
Mushalla sekolah merupakan icon dari nilai-nilai moral sebuah sekolah. Mengapa? Tidak dapat dipungkiri bahwa Agama Islama adalah penduduk mayoritas di Negeri Pertiwi ini begitu juga di sekolah kita.
Salah satu penyumbang terbesar pembentuk karakter dan akhlak seseorang adalah agama. Sebagai sebuah agama yang dengan pengenut terbesar di sekolah ini, Islam sangat diharapkan perannya untuk mampu membentuk akhlak dan kepribadian para siswanya.
Namun, sangat disayangkan harapan itu hanya sebatas impian belaka. Mengapa? Karena peran agama (khususnya Islam) di sekolah ini belum dimaksimalkan, hanya sekedarnya saja. Tidak mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak di sekolah ini. Darimana kita bisa melihatnya?
Mushalla. Iya, mushalla merupakan ukuran baik buruknya peranan agama Islam dalam suatu komunitas, dalam hal ini adalah di lingkungan sekolah kita. Apabila mushalla baik, maka baiklah seluruh unsur-unsur agama Islam yang lainnya.
Mushalla di sekolah kita cukup memprihatinkan, lantai yang penuh dengan debu, mukena yang tidak mencukupi dan berantakan serta berbau, al-Quran yang sangat minim, tidak ada fasilitas buku-buku bacaan Islami, karpet yang sudah tidak layak, banyaknya rumah laba-bala di langit-langit mushalla, tempat wudhu yang rusak di sana-sini, kamar mandi dan wc mushalla yang tak layak, dan lain sebagainya. Dan yang terpenting adalah tidak adanya kegiatan keislaman di mushalla sekolah kita kecuali hanya sebatas untuk shalat dhuhur dan ashar oleh beberapa gelintir siswa. Dimana yang lain? Mereka lebih memilih masjid diluar sekolah.
Mengapa demikian? Apakah karena fasilitas di mushalla sekolahnya yang tidak layak? Mengapa tidak layak? Dimana peran sekolah? Apakah pihak sekolah yang membiarkan semua ini karena merasa mushallanya tidak dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga tidak memprioritaskan perhatiannya untuk itu? Mana yang harus bertanggung jawab, sekolah atau para siswa? Semua.
Demikian surat ini disampaiakan semoga mendapatkan perhatian dari semua pihak. Terimakasih.
Ahmad Wibasono, kelas XI (ketua ROHIS – SMA Harapan Bangsa, Cirebon)
Contoh surat pembaca tentang lingkungan sekolah
Berikuti ini akan disajikan contoh surat pembaca tentang lingkungan sekolah.Kepada Yth. Dewan Redaksi Mading Sekolah
Fasilitas di Toilet Siswa yang Kurang Memadai
Toilet merupakan salah satu fasilitas yang pasti dan harus dimiliki oleh setiap sekolah. Banyak sekali fasilitas yang kurang memadai di toilet sekolah kita ini, diantaranya adalah seperti kekurangan lampu, jumlah gayung yang tidak mencukupi, air yang tidak lancar sehingga menyebabkan toilet kita berbau menyengat, ditambah lagi bak air yang sangat kotor, penuh dengan lumut dan lumpur. Kondisi ini seringkali memaksa para siswa harus mengurungkan niat untuk menunaikan hajatnya, termasuk saya.
Oleh sebab karena itu, kami berharap pihak sekolah dapat mengerti dan memahami kondisi ini, serta menjaga fasilitas dan kebersihan toilet siswa, sebelum jatuh korban sakit pada siswa akibat menahan buang air dan kotornya kamar mandi serta jentik nyamuk yang berkembang pesat.
Tri Julianto, kelas X SMA Bakti Mulya Banten.
=================================
Majalah Dinding |
Kepada Yth. Redaksi Mading Sekolah
Fasilitas Mushalla yang Memprihatinkan
Mushalla sekolah merupakan icon dari nilai-nilai moral sebuah sekolah. Mengapa? Tidak dapat dipungkiri bahwa Agama Islama adalah penduduk mayoritas di Negeri Pertiwi ini begitu juga di sekolah kita.
Salah satu penyumbang terbesar pembentuk karakter dan akhlak seseorang adalah agama. Sebagai sebuah agama yang dengan pengenut terbesar di sekolah ini, Islam sangat diharapkan perannya untuk mampu membentuk akhlak dan kepribadian para siswanya.
Namun, sangat disayangkan harapan itu hanya sebatas impian belaka. Mengapa? Karena peran agama (khususnya Islam) di sekolah ini belum dimaksimalkan, hanya sekedarnya saja. Tidak mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak di sekolah ini. Darimana kita bisa melihatnya?
Mushalla. Iya, mushalla merupakan ukuran baik buruknya peranan agama Islam dalam suatu komunitas, dalam hal ini adalah di lingkungan sekolah kita. Apabila mushalla baik, maka baiklah seluruh unsur-unsur agama Islam yang lainnya.
Mushalla di sekolah kita cukup memprihatinkan, lantai yang penuh dengan debu, mukena yang tidak mencukupi dan berantakan serta berbau, al-Quran yang sangat minim, tidak ada fasilitas buku-buku bacaan Islami, karpet yang sudah tidak layak, banyaknya rumah laba-bala di langit-langit mushalla, tempat wudhu yang rusak di sana-sini, kamar mandi dan wc mushalla yang tak layak, dan lain sebagainya. Dan yang terpenting adalah tidak adanya kegiatan keislaman di mushalla sekolah kita kecuali hanya sebatas untuk shalat dhuhur dan ashar oleh beberapa gelintir siswa. Dimana yang lain? Mereka lebih memilih masjid diluar sekolah.
Mengapa demikian? Apakah karena fasilitas di mushalla sekolahnya yang tidak layak? Mengapa tidak layak? Dimana peran sekolah? Apakah pihak sekolah yang membiarkan semua ini karena merasa mushallanya tidak dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga tidak memprioritaskan perhatiannya untuk itu? Mana yang harus bertanggung jawab, sekolah atau para siswa? Semua.
Demikian surat ini disampaiakan semoga mendapatkan perhatian dari semua pihak. Terimakasih.
Ahmad Wibasono, kelas XI (ketua ROHIS – SMA Harapan Bangsa, Cirebon)
(Sumber: bukupedia.net)