Struktur Jaringan Tumbuhan dan Fungsinya
Juni 16, 2015
Edit
Pembahasan kali ini adalah tentang jaringan tumbuhan; struktur jaringan tumbuhan, macam-macam jaringan tumbuhan, fungsi jaringan tumbuhan, pengertian jaringan tumbuhan, struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, gambar jaringan tumbuhan, jaringan tumbuhan dan fungsinya, kultur jaringan tumbuhan, dan ciri-ciri jaringan tumbuhan.
Jadi, jaringan adalah kumpulan sel dengan bentuk dan fungsi yang sama. Pada awalnya, jaringan dibentuk oleh jaringan embrional.
Jaringan itu membelah dan terdiferensiasi (mengalami spesialisasi) membentuk berbagai jenis jaringan sesuai fungsinya.
Permukaan luar epidermis dilapisi oleh lilin/kutikula. Jaringan epidermis sering mengalami modifikasi. Di bagian akar, epidermis mengalami modifikasi membentuk tonjolan ke arah luar menjadi bulu-bulu akar.
Di permukaan daun, epidermis membentuk trikoma. Di permukaan daun bagian bawah, epidermis membentuk stomata (mulut daun) untuk pertukaran gas.
Jaringan ini ada yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan atau sebagai tempat fotosintesis (di daun), karena mengandung kloroplas.
Adapun jaringan floem berfungsi mengangkut zat makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Xilem terdiri atas sel-sel yang berderet dari atas ke bawah. Dinding sel bagian atas dan bawah melebur, sehingga deretan sel-sel itu membentuk suatu saluran, berupa deretan sel yang sudah mati.
Deretan sel-sel ini memiliki dinding sel yang diperkuat dengan zat kayu (zat lignin). Floem terdiri atas deretan sel-sel yang membentuk saluran.
Dinding sel bagian atas dan bawah tidak semuanya melebur, tetapi berlubang-lubang membuat semacam tapisan.
Sel-sel ini merupakan sel hidup yang tidak berinti dan mendapatkan makanan dari sel pengiring yang bersebelahan.
Berdasarkan sel penyusunnya, jaringan pengokoh dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim.
Jaringan kolenkim memiliki dinding sel tebal di bagian sudutnya dari zat selulosa dan sel-selnya tersusun rapat. Jaringan ini sering dijumpai di dekat epidermis.
Adapun jaringan sklerenkim tersusun dari kumpulan sel-sel mati berbentuk serabut atau sel yang bulat disebut steroid. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat lignin.
Serabut sklerenkim umumnya dijumpai pada tumbuhan monokotil di bagian bawah epidermis batang dan korteks batang.
Baca juga: Faktor Perkembangan pada Tumbuhan
Pengertian jaringan tumbuhan
Pada organisme multiseluler, sel-sel dengan bentuk, jenis, dan ukuran yang sama bergabung dan bekerja sama melakukan suatu fungsi dalam suatu jaringan.Jadi, jaringan adalah kumpulan sel dengan bentuk dan fungsi yang sama. Pada awalnya, jaringan dibentuk oleh jaringan embrional.
Jaringan itu membelah dan terdiferensiasi (mengalami spesialisasi) membentuk berbagai jenis jaringan sesuai fungsinya.
Jaringan Tumbuhan dan fungsinya
Pada tumbuhan, terutama di titik-titik tumbuh, terdapat jaringan yang sel-sel penyusunnya masih aktif membelah, yaitu jaringan meristem.Gambar: Struktur Jaringan Tumbuhan |
Macam-macam jaringan pada tumbuhan
Titik tumbuh pada tumbuhan antara lain di ujung batang, ujung akar, dan di kambium. Jaringan-jaringan yang ada pada tumbuhan, antara lain jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan pengangkut, jaringan pengokoh, dan jaringan endodermis.a. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan lain yang ada di sisi dalam. Bentuk sel-selnya pipih, melebar, dan tersusun rapat. Jaringan ini dapat ditemukan di permukaan batang, akar, dan daun.Permukaan luar epidermis dilapisi oleh lilin/kutikula. Jaringan epidermis sering mengalami modifikasi. Di bagian akar, epidermis mengalami modifikasi membentuk tonjolan ke arah luar menjadi bulu-bulu akar.
Di permukaan daun, epidermis membentuk trikoma. Di permukaan daun bagian bawah, epidermis membentuk stomata (mulut daun) untuk pertukaran gas.
b. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim mengisi seluruh bagian tumbuhan atau pengisi di antara jaringan lain. Bentuk sel-selnya berdinding tipis dan terdapat ruang antarsel.Jaringan ini ada yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan atau sebagai tempat fotosintesis (di daun), karena mengandung kloroplas.
c. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (jaringan pembuluh tapis). Jaringan xilem berfungsi mengangkut zat hara dari dalam tanah ke daun untuk diubah menjadi zat makanan.Adapun jaringan floem berfungsi mengangkut zat makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Xilem terdiri atas sel-sel yang berderet dari atas ke bawah. Dinding sel bagian atas dan bawah melebur, sehingga deretan sel-sel itu membentuk suatu saluran, berupa deretan sel yang sudah mati.
Deretan sel-sel ini memiliki dinding sel yang diperkuat dengan zat kayu (zat lignin). Floem terdiri atas deretan sel-sel yang membentuk saluran.
Dinding sel bagian atas dan bawah tidak semuanya melebur, tetapi berlubang-lubang membuat semacam tapisan.
Sel-sel ini merupakan sel hidup yang tidak berinti dan mendapatkan makanan dari sel pengiring yang bersebelahan.
d. Jaringan Pengokoh
Jaringan pengokoh berfungsi untuk mengokohkan dan menguatkan bagian dari tumbuhan (akar, batang, daun, atau buah).Berdasarkan sel penyusunnya, jaringan pengokoh dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim.
Jaringan kolenkim memiliki dinding sel tebal di bagian sudutnya dari zat selulosa dan sel-selnya tersusun rapat. Jaringan ini sering dijumpai di dekat epidermis.
Adapun jaringan sklerenkim tersusun dari kumpulan sel-sel mati berbentuk serabut atau sel yang bulat disebut steroid. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat lignin.
Serabut sklerenkim umumnya dijumpai pada tumbuhan monokotil di bagian bawah epidermis batang dan korteks batang.
e. Jaringan Endodermis
Jaringan endodermis terdiri atas selapis sel yang terletak di batang dan akar. Sel-selnya memiliki penebalan dari zat gabus pada akar monokotil dan mengandung zat tepung pada akar dikotil. Jaringan ini berfungsi mengatur aliran air dari bulu-bulu akar ke jaringan pengangkut.f. Jaringan Meristem
Jaringan meristem tersusun dari sekelompok sel-sel yang aktif membelah. Jaringan meristem terdapat di ujung akar, ujung batang, dan ujung kambium.Baca juga: Faktor Perkembangan pada Tumbuhan