Sejarah Kerajaan Kediri Lengkap
Juni 05, 2015
Edit
Kerajaan kediri merupakan salah satu dari kerajaan-kerajaan hindu budha di Indonesia lainnya seperti; kerajaan tarumanegara, kerajaan mataram, kerajaan kutai, kerajaan kahuripan, kerajaan kamulan, kerajaan singasari, kerajaan majapahit, dan kerajaan sriwijaya.
Pembahasan kali ini berisi tentang sejarah kerajaan kediri, peninggalan kerajaan kediri, sumber sejarah kerajaan kediri, silsilah kerajaan kediri, gambar kerajaan kediri.
Selanjutnya, Medang Kamulan diperintah oleh cucu Mpu Senduk yang bernama Dharmawangsa. Karena ingin menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka, maka pada tahun 1003 Dharmawangsa menyerang Kerajaan Sriwijaya.
Namun serangan tersebut tidak berhasil, bahkan Sriwijaya dapat membalas hingga Kerajaan Medang Kamulan pun runtuh. Pada saat Medang Kamulan diserang oleh Kerajaan Sriwijaya, salah seorang menantu Dharmawangsa yang bernama Airlangga berhasil melarikan diri ke hutan bersama pengikutnya yang setia, Narottama.
Setelah hidup mengembara di hutan dan mendapat gemblengan dari para brahmana, pada tahun 1019 Airlangga dinobatkan menjadi raja. Selanjutnya dia memindahkan ibu kota kerajaan ke Kahuripan.
Sampai pada akhirnya, pemerintahan dinasti berakhir. Airlangga meninggal pada tahun 1049 M. Untuk menghindari perang saudara, kerajaan dibagi dua untuk dua putra Airlangga, yakni Kerajaan Kahuripan dengan ibu kota Janggala dan Kerajaan Kediri dengan ibu kota Daha.
Raja Kahuripan adalah Mapanji Garasakan dan raja Kediri yaitu Sri Samarawijaya. Kemudian, keduanya terlibat perang saudara. Perang saudara tersebut tampaknya berlangsung hingga bertahun-tahun.
Terbukti setelah itu, tidak ada lagi prasasti atau sumber berita yang menceritakan kedua kerajaan tersebut.
Setelah itu, berturut-turut Kediri diperintah oleh Sri Sarweswara (1159–1170), Sri Aryaswara (1170–1180), Sri Gandra (1181–1182), dan Sri Kameswara (1182–1185). Tahun 1185, Kertajaya naik tahta menggantikan Sri Kameswara.
Pada masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara dirinya dengan para brahmana. Pertentangan terjadi karena Kertajaya ingin disembah sebagai dewa, sehingga para brahmana marah dan menganggapnya telah melanggar ajaran agama Hindu yang mereka anut.
Kemudian para brahmana melarikan diri ke Tumapel. Mereka meminta perlindungan kepada bupati Tumapel yang saat itu dijabat oleh Ken Arok. Ken Arok kemudian melindungi para brahmana dan hal tersebut membuat Raja Kertajaya murka.
Maka pada tahun 1222, Raja Kertajaya pun menyerang Tumapel. Dalam sebuah pertempuran di Kota Ganter, Raja Kertajaya terbunuh. Peristiwa itu menandai berakhirnya riwayat Kerajaan Kediri.
Pembahasan kali ini berisi tentang sejarah kerajaan kediri, peninggalan kerajaan kediri, sumber sejarah kerajaan kediri, silsilah kerajaan kediri, gambar kerajaan kediri.
Sejarah kerajaan kediri, Medang Kamulan dan Kahuripan
Seperti telah kamu ketahui, riwayat Kerajaan Mataram Kuno berakhir setelah Mpu Senduk mengambil alih tahta dan memindahkan ibu kota kerajaan ke Medang Kamulan. Sebagai raja, Mpu Senduk diberi gelar Sri Isyana, sehingga keluarganya disebut Dinasti Isyana.Selanjutnya, Medang Kamulan diperintah oleh cucu Mpu Senduk yang bernama Dharmawangsa. Karena ingin menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka, maka pada tahun 1003 Dharmawangsa menyerang Kerajaan Sriwijaya.
Namun serangan tersebut tidak berhasil, bahkan Sriwijaya dapat membalas hingga Kerajaan Medang Kamulan pun runtuh. Pada saat Medang Kamulan diserang oleh Kerajaan Sriwijaya, salah seorang menantu Dharmawangsa yang bernama Airlangga berhasil melarikan diri ke hutan bersama pengikutnya yang setia, Narottama.
Setelah hidup mengembara di hutan dan mendapat gemblengan dari para brahmana, pada tahun 1019 Airlangga dinobatkan menjadi raja. Selanjutnya dia memindahkan ibu kota kerajaan ke Kahuripan.
Sampai pada akhirnya, pemerintahan dinasti berakhir. Airlangga meninggal pada tahun 1049 M. Untuk menghindari perang saudara, kerajaan dibagi dua untuk dua putra Airlangga, yakni Kerajaan Kahuripan dengan ibu kota Janggala dan Kerajaan Kediri dengan ibu kota Daha.
Raja Kahuripan adalah Mapanji Garasakan dan raja Kediri yaitu Sri Samarawijaya. Kemudian, keduanya terlibat perang saudara. Perang saudara tersebut tampaknya berlangsung hingga bertahun-tahun.
Terbukti setelah itu, tidak ada lagi prasasti atau sumber berita yang menceritakan kedua kerajaan tersebut.
Gambar: Wilayah kekuasaan kerajaan kediri |
Silsilah kerajaan kediri
Namun, pada tahun 1116 di Kediri muncul seorang raja bernama Sri Bameswara yang memerintah hingga tahun 1134. Sri Bameswara kemudian digantikan oleh Raja Jayabaya memerintah hingga tahun 1159 M.Setelah itu, berturut-turut Kediri diperintah oleh Sri Sarweswara (1159–1170), Sri Aryaswara (1170–1180), Sri Gandra (1181–1182), dan Sri Kameswara (1182–1185). Tahun 1185, Kertajaya naik tahta menggantikan Sri Kameswara.
Pada masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara dirinya dengan para brahmana. Pertentangan terjadi karena Kertajaya ingin disembah sebagai dewa, sehingga para brahmana marah dan menganggapnya telah melanggar ajaran agama Hindu yang mereka anut.
Kemudian para brahmana melarikan diri ke Tumapel. Mereka meminta perlindungan kepada bupati Tumapel yang saat itu dijabat oleh Ken Arok. Ken Arok kemudian melindungi para brahmana dan hal tersebut membuat Raja Kertajaya murka.
Maka pada tahun 1222, Raja Kertajaya pun menyerang Tumapel. Dalam sebuah pertempuran di Kota Ganter, Raja Kertajaya terbunuh. Peristiwa itu menandai berakhirnya riwayat Kerajaan Kediri.