Prosedur Keamanan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi

Berikut ini adalah pembahasan tentang keamanan dan keselamatan kerja yang meliputi Keamanan dan Keselamatan Kerja, kemananan kerja di laboratorium, keselamatan kerja di laboratorium, peralatan keselamatan kerja, keselamatan kerja di laboratorium kimia, keselamatan kerja di laboratorium biologi, alat keselamatan kerja di laboratorium, alat pelindung diri di laboratorium, prosedur keselamatan kerja di laboratorium.

Keamanan dan Keselamatan Kerja

Di setiap tempat, kecelakaan mungkin saja terjadi, tak terkecuali di laboratorium tempat pengamatan biasa dilakukan. Untuk menghindari kecelakaan ini, diperlukan tata tertib yang tentunya harus dipahami oleh semua pengamat.

Tata tertib laboratorium biasa disampaikan dalam bentuk tulisan berupa himbauan atau gambar/simbol, seperti simbol yang terdapat pada kemasan bahan-bahan kimia berikut:
Simbol-simbol keamanan di Laboratorium
Tabel: Simbol-simbol keamanan di Laboratorium

Untuk menanggulangi kecelakaan yang sudah terjadi, setiap laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan pelengkapan P3K, seperti salep luka bakar, obat merah, pencuci mata, perban, dan obatobat lainnya. Selain itu, perlu juga disediakan peralatan pemadam kebakaran.

Prosedur Keamanan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium

Untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengamatan yang dilakukan di lapangan, sebaiknya pengamat mempersiapkan diri dengan melakukan hal-hal berikut:
  1. Kondisi tubuh dan pakaian dalam keadaan rapi (misalnya, rambut diikat apabila panjang dan gunakan jas lab).
  2. Memakai sepatu dan pakaian tertutup selama melakukan pengamatan.
  3. Bacalah petunjuk praktikum dengan baik sebelum melakukan praktikum.
  4. Jika percobaan melibatkan arus listrik, berhati-hatilah dalam memilih sumber listrik (AC/DC), ikuti petunjuk dalam prosedur percobaan.
  5. Gunakan zat dengan jumlah yang sesuai dengan petunjuk praktikum.
  6. Jangan mencicipi zat kimia dalam bentuk apapun sebelum kamu yakin akan keamanannya.
  7. Segera bersihkan zat-zat yang tumpah selama percobaan (laporkan kepada petugas laboratorium).
  8. Segera bersihkan anggota tubuh yang terkena bahan kimia, dan biasakan mencuci tangan setelah melakukan percobaan.
  9. Jangan menghirup bau zat-zat kimia secara langsung. Uji bau zat-zat kimia harus dilakukan secara hati-hati dengan mengibasngibaskan tangan dari zat ke arah hidung dalam jarak sekitar 20 cm.
  10. Jangan menyentuh bahan kimia secara langsung. Gunakan sendok khusus untuk mengambilnya.
  11. Membawa obat-obatan sesuai dengan tempat yang menjadi lokasi pengamatan. Misalnya, jika tempatnya berdekatan dengan sumber sulfur, sebaiknya pengamat membawa obat anti racun.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel