Pengertian Pengamatan (Observasi) dan Data Menurut Para Ahli

Keajaiban alam selalu menarik untuk diamati. Pertumbuhan badan, metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu, terjadinya angin laut, terjadinya kilatan petir mengundang rasa keingintahuan kita untuk menelaah penyebab serta proses terjadinya fenomena alam tersebut.

Pengertian Pengamatan

Berangkat dari rasa keingintahuan, kita bisa memaksimalkan segala potensi yang kita miliki untuk memperoleh pengetahuan dari semua itu.

Mengadakan pengamatan secara cermat merupakan syarat utama dalam mempelajari suatu ilmu. Pengamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Semua indera seseorang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan.
Pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan segala informasi mengenai objek yang kita amati.
Pengamatan adalah suatu proses untuk mengenal sesuatu dengan mengamati atau memperhatikan suatu objek dan peristiwa. Pengamatan terhadap suatu objek terdiri dari: Pengamatan kualitatif adalah pengamatan yang dilakukan menggunakan alat indra tanpa mengacu pada satuan pengukuran baku tertentu. 
Kebanyakan pengamatan dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan alat-alat, misalnya dengan menggunakan lensa sebuah mikroskop atau dengan memperhatikan jarum sebuah alat pengukur, seperti pada sebuah timbangan.
Pengamatan
Gambar: Pengamatan

Pengamatan Objek

Alam menjadi objek pengamatan para ahli dalam melakukan kajian keilmuannya, kemudian mereka membakukan pengetahuan yang diperolehnya melalui pengamatan gejala alam dalam bentuk hukumhukum atau berupa benda-benda praktis yang banyak membantu kehidupan kita.

Thomas Alva Edison yang kita kenal sebagai penemu bola lampu bisa menciptakan bola lampu setelah ia mengamati telur ayam. Selain itu, masih banyak ahli lainnya yang mendapatkan pengetahuan dengan mengamati gejala alam.

Dari hasil pekerjaan mereka, lahirlah apa yang sekarang kita kenal dengan hukum atau rumus yang sering kita temui ketika mempelajari fisika atau ilmu alam lainnya, seperti kimia dan biologi, bahkan matematika.

Kamu pun tentunya sering mendengar bahwa hukum, aturan dan pengetahuan yang dengan mudah kita pelajari, atau kita nikmati hasil pemanfaatannya merupakan suatu kesimpulan dari serangkaian percobaan atau pengamatan oleh para pakar yang selalu haus akan informasi dan pengetahuan, dan memang itu kenyataannya.

Ketika melakukan pengamatan, kita tidak hanya menggunakan indera penglihatan saja. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan semua alat indera kita.

Dengan memanfaatkan semua indera yang kita miliki, informasi yang kita dapatkan mengenai objek yang kita amati akan lebih lengkap dan akurat.

Pengertian dan Macam-macam data

Keterangan atau informasi yang kita peroleh dari suatu pengamatan disebut datum. Bentuk jamak kata ini dinamakan data.
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Macam-macam data 

Berdasarkan jenisnya, data dibagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang menunjukkan sifat atau keadaan objek. Data ini merupakan penjelasan yang tidak dapat disajikan dalam bentuk bilangan atau angka.

Misalnya, dalam mengamati buah jambu, data yang diperoleh adalah rasanya manis, berair, berbiji, memiliki aroma yang khas, warnanya merah, dan kulitnya mulus.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan jumlah ukuran objek yang dapat dinyatakan dalam bilangan atau angka. Misalnya, data hasil pengukuran berat, panjang, suhu, dan waktu.

Baca juga: Cara Menggunakan Mikroskop

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel