Definisi atau Pengertian pH (Derajat Keasaman) dan Cara Mengukur pH
Mei 18, 2016
Edit
Berikut ini adalah pembahasan tentang derajat keasaman (pH) yang meliputi pengertian ph, pengertian derajat keasaman, pengertian tingkat keasaman, cara menentukan derajat keasaman, menghitung ph larutan, cara mengukur ph tanah dengan ph meter, cara mengukur ph air.
Derajat keasaman dari suatu larutan menentukan sifat larutan tersebut, apakah bersifat asam, bersifat basa, atau bersifat garam (netral).
Artinya, larutan tersebut makin bersifat asam. Sebaliknya, makin besar nilai pH-nya, maka derajat kebasaannya makin kuat. Artinya, larutan tersebut makin bersifat basa.
Perubahan warna yang terjadi pada garis warna kertas indikator universal dicocokkan dengan tabel berikut ini untuk menentukan nilai pH suatu larutan.
Contoh:
Kertas indikator dicelupkan ke dalam suatu larutan sehingga garis warnanya berubah menjadi (dari bawah) kuning, biru, jingga, jingga. Jika kita cocokkan dengan tabel perubahan warna pada garis warna kertas indikator universal, maka diperoleh nilai pH larutan tersebut adalah 10.
Dengan menggunakan kertas indikator universal kita dapat menentukan sifat dari suatu larutan apakah bersifat asam, basa, atau netral.
Derajat keasaman larutan yang diperoleh dari hasil pengukuran mengindikasikan sifat larutan tersebut. Contoh di atas menunjukkan bahwa larutan yang diuji bersifat basa karena memiliki nilai pH lebih dari 7.
Jika elektroda pada pH-meter kita celupkan ke dalam suatu larutan, maka kita akan mendapatkan nilai pH larutan tersebut pada layar pH-meter.
Dengan menggunakan pH-meter juga kita dapat menentukan sifat dari suatu zat atau larutan apakah bersifat asam, basa, atau garam. Nilai pH yang diperoleh dari hasil pengukuran dapat digunakan untuk menentukan sifatnya.
Contoh:
Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pH-meter diperoleh nilai pH larutan A adalah 5,43. Sehingga, sifat dari larutan A adalah asam karena nilai pH-nya kurang dari 7.
Pengertian Derajat Keasaman (pH)
Suatu larutan asam atau larutan basa memiliki tingkat keasaman atau tingkat kebasaan yang berbeda.Tingkat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan disebut derajat keasaman yang dilambangkan dengan pH (dibaca : pe - ha). Nilai derajat keasaman dari suatu larutan berkisar antara 0 sampai 14.Derajat keasaman dari suatu larutan dapat diukur dengan menggunakan indikator universal atau alat yang disebut dengan pH-meter.
Derajat keasaman dari suatu larutan menentukan sifat larutan tersebut, apakah bersifat asam, bersifat basa, atau bersifat garam (netral).
Skala Derajat Keasaman
Nilai derajat keasaman dari suatu larutan berkisar antara 0 - 14. Nilai pH dari suatu larutan menentukan sifat dari larutan tersebut. Makin kecil nilai pH-nya, maka derajat keasamannya makin kuat.Artinya, larutan tersebut makin bersifat asam. Sebaliknya, makin besar nilai pH-nya, maka derajat kebasaannya makin kuat. Artinya, larutan tersebut makin bersifat basa.
Untuk larutan yang memiliki nilai pH kurang dari 7 ( 0 < pH < 7), maka larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan, untuk larutan yang memiliki nilai pH lebih dari 7 (7 < pH < 14), maka larutan tersebut bersifat basa. Jika suatu larutan mempunyai nilai pH = 7, maka larutan tersebut bersifat garam (netral).
Bagan: Skala Derajat Keasaman |
Menentukan Derajat Keasaman dengan Indikator Universal
Kertas indikator universal memiliki empat buah garis yang berwarna, yaitu kuning, hijau, jingga, dan jingga kecokelatan. Garis warna tersebut akan mengalami perubahan warna jika kertas indikator universal dicelupkan ke dalam suatu larutan yang memiliki sifat tertentu.Perubahan warna yang terjadi pada garis warna kertas indikator universal dicocokkan dengan tabel berikut ini untuk menentukan nilai pH suatu larutan.
Tabel: Nilai pH Berdasarkan Perubahan Warna pada Kertas Indikator |
Contoh:
Kertas indikator dicelupkan ke dalam suatu larutan sehingga garis warnanya berubah menjadi (dari bawah) kuning, biru, jingga, jingga. Jika kita cocokkan dengan tabel perubahan warna pada garis warna kertas indikator universal, maka diperoleh nilai pH larutan tersebut adalah 10.
Dengan menggunakan kertas indikator universal kita dapat menentukan sifat dari suatu larutan apakah bersifat asam, basa, atau netral.
Derajat keasaman larutan yang diperoleh dari hasil pengukuran mengindikasikan sifat larutan tersebut. Contoh di atas menunjukkan bahwa larutan yang diuji bersifat basa karena memiliki nilai pH lebih dari 7.
Menentukan Derajat Keasaman dengan pH-meter
pH-meter adalah suatu alat untuk mengukur derajat keasaman (pH) dari suatu larutan.Dengan menggunakan pH-meter, kita akan langsung mendapatkan nilai pH dari suatu larutan tanpa harus melakukan analisis lagi.
Gambar: pH-meter |
Jika elektroda pada pH-meter kita celupkan ke dalam suatu larutan, maka kita akan mendapatkan nilai pH larutan tersebut pada layar pH-meter.
Dengan menggunakan pH-meter juga kita dapat menentukan sifat dari suatu zat atau larutan apakah bersifat asam, basa, atau garam. Nilai pH yang diperoleh dari hasil pengukuran dapat digunakan untuk menentukan sifatnya.
Contoh:
Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pH-meter diperoleh nilai pH larutan A adalah 5,43. Sehingga, sifat dari larutan A adalah asam karena nilai pH-nya kurang dari 7.