Macam-macam Jenis Hama dan Penyakit pada Tumbuhan (Tanaman) serta Cara Mengatasinya
Maret 07, 2016
Edit
Berikut ini merupakan pembahasan tentang jenis jenis hama, hama pada tumbuhan, penyakit pada tumbuhan, jenis jenis penyakit pada tumbuhan, penyakit pada tanaman jagung, penyakit pada tanaman cabe, hama penyakit tanaman padi.
Selain menghadapi kendala dari alam berupa curah hujan, angin, atau banjir, para petani biasa dihadapkan pada masalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman mereka.
Setiap tanaman menghadapi hama yang berbeda. Padi, selain sering dimakan dan dirusak tikus dan burung pipit juga sering diserang oleh sejenis hama yang dikenal dengan hama wereng.
Biasanya untuk mengatasi tikus para petani sering mengadakan perburuan tikus, untuk menghadapi burung biasanya diletakkan orang-orangan sawah untuk menakutnakuti, namun hama wereng relatif sulit ditanggulangi.
Hama tidak hanya datang dari permukaan tanah, bisa juga dari dalam tanah sendiri. Hama sepeti ini sering menyerang tanaman yang diambil umbinya terutama kentang.
Hama yang dikenal dengan nematoda sistem kuning ini menyerang disaat musim hujan, akibatnya kentang menjadi sakit yang ditandai dengan menguningnya daun dan kemudian mati.
Gajah juga sering merusak lahan pertanian terutama untuk lahan yang berada di pinggir hutan. Satu ekor gajah memerlukan minimal 3 km2 sebagai tempat hidupnya.
Gajah biasanya memakan tanaman dan merusak lahan yang merupakan area tempat hidupnya. Saat manusia merambah hutan dimana tempat gajah mencari makanan, maka gajah akan tetap menganggap sebagai daerah kekuasaannya.
Gangguan dari hewan dikategorikan sebagai hama jika terjadi dalam jumlah yang besar, kalau hanya satu ekor ulat atau tikus saja kita belum seimbangan dalam ekosistem yang menghambat kerja salah satu aliran makan-memakan.
Dalam mengatasi hama seperti ulat pun kita dapat menggunakan pemangsa yang lebih tinggi seperti burung atau laba-laba.
Namun karena penggunaan insektisida untuk mengatasi ulat, biasanya laba-laba ikut mati berikut ulat, dan burung pun mengalihkan sasarannya pada padi itu sendiri jika tidak ada ulat.
Virus ini sangat merugikan, karena bukan hanya satu lembar daun yang rusak dari setiap tanaman tembakau, tapi keseluruhannya. Selain itu gangguan virus belum dapat ditanggulangi jika sudah terserang.
Keberadaan jamur ini akan menimbulkan gangguan berupa kerusakan pada daun, daun sering menjadi menggulung dan gagal terbentuk. Penyakit ini mudah terbentuk dan menyebar dengan cepat karena sporanya mudah tertiup angin.
Untuk mengatasi jamur ini dapat digunakan fungisida ketika jumlahnya masih sedikit, namun sebaiknya tidak digunakan untuk tanaman yang di petik hasilnya berupa daun, dan untuk tanaman seperti strawbery pun sebaiknya digunakan sebelum menghasilkan buah.
Macam-macam Jenis Hama dan Penyakit pada Tumbuhan
Para petani baik yang menanam padi, cabe, singkong, jagung atau pun tanaman lainnya menghadapi berbagai kendala dalam menanam tanaman tersebut agar dapat dipanen dalam jumlah dan mutu yang memuaskan.Selain menghadapi kendala dari alam berupa curah hujan, angin, atau banjir, para petani biasa dihadapkan pada masalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman mereka.
1. Hama pada Tumbuhan
Hama merupakan hewan, seperti tikus, ulat dan hewan lain yang memakan, mengganggu atau merusak tanaman. Ulat biasanya menyerang bagian daun dan buah dari tanaman.Setiap tanaman menghadapi hama yang berbeda. Padi, selain sering dimakan dan dirusak tikus dan burung pipit juga sering diserang oleh sejenis hama yang dikenal dengan hama wereng.
Biasanya untuk mengatasi tikus para petani sering mengadakan perburuan tikus, untuk menghadapi burung biasanya diletakkan orang-orangan sawah untuk menakutnakuti, namun hama wereng relatif sulit ditanggulangi.
Hama tidak hanya datang dari permukaan tanah, bisa juga dari dalam tanah sendiri. Hama sepeti ini sering menyerang tanaman yang diambil umbinya terutama kentang.
Hama yang dikenal dengan nematoda sistem kuning ini menyerang disaat musim hujan, akibatnya kentang menjadi sakit yang ditandai dengan menguningnya daun dan kemudian mati.
Gambar: Gajah |
Gajah juga sering merusak lahan pertanian terutama untuk lahan yang berada di pinggir hutan. Satu ekor gajah memerlukan minimal 3 km2 sebagai tempat hidupnya.
Gajah biasanya memakan tanaman dan merusak lahan yang merupakan area tempat hidupnya. Saat manusia merambah hutan dimana tempat gajah mencari makanan, maka gajah akan tetap menganggap sebagai daerah kekuasaannya.
Gangguan dari hewan dikategorikan sebagai hama jika terjadi dalam jumlah yang besar, kalau hanya satu ekor ulat atau tikus saja kita belum seimbangan dalam ekosistem yang menghambat kerja salah satu aliran makan-memakan.
Dalam mengatasi hama seperti ulat pun kita dapat menggunakan pemangsa yang lebih tinggi seperti burung atau laba-laba.
Namun karena penggunaan insektisida untuk mengatasi ulat, biasanya laba-laba ikut mati berikut ulat, dan burung pun mengalihkan sasarannya pada padi itu sendiri jika tidak ada ulat.
2. Penyakit pada Tanaman
Berbeda dengan hama, penyakit yang dialami oleh tanaman disebabkan oleh serangan virus, bakteri atau jamur. Penyakit menyerang tanaman dari dalam, sehingga fungsi dan kerja jaringan pada tumbuhan dapat terganggu dan akhirnya mati.a. Virus
Virus yang sering menyerang tumbuhan tembakau disebut sebagai Tobacco Mosaic. Virus ini menyebabkan daun tembakau rusak dengan bercak-bercak putih dan menghambat proses fotosintesis daun.Virus ini sangat merugikan, karena bukan hanya satu lembar daun yang rusak dari setiap tanaman tembakau, tapi keseluruhannya. Selain itu gangguan virus belum dapat ditanggulangi jika sudah terserang.
3. Jamur
Apakah kamu pernah melihat daun dipenuhi serbuk putih yang bila tergoyang akan beterbangan? Serbuk putih itu sebenarnya adalah jamur sphaerotecha mascularis.Keberadaan jamur ini akan menimbulkan gangguan berupa kerusakan pada daun, daun sering menjadi menggulung dan gagal terbentuk. Penyakit ini mudah terbentuk dan menyebar dengan cepat karena sporanya mudah tertiup angin.
Untuk mengatasi jamur ini dapat digunakan fungisida ketika jumlahnya masih sedikit, namun sebaiknya tidak digunakan untuk tanaman yang di petik hasilnya berupa daun, dan untuk tanaman seperti strawbery pun sebaiknya digunakan sebelum menghasilkan buah.