Pengertian dan Macam-macam Jenis Contoh Pencemaran Lingkungan
Februari 02, 2016
Edit
Berikut ini adalah pembahasan tentang pencemaran lingkungan atau contoh artikel pencemaran lingkungan yang meliputi pengertian pencemaran lingkungan, macam macam pencemaran lingkungan, (contoh pencemaran udara, contoh pencemaran air dan contoh pencemaran tanah), jenis jenis pencemaran lingkungan, contoh pencemaran lingkungan, dampak pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, air, dan tanah. Bagaimana pencemaran dapat terjadi? Apa dan bagaimana usaha kita untuk mencegah dan menanggulangi akibat pencemaran itu?
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Akan tetapi, seringkali pemanfaatan sumber daya alam tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan. Akibatnya timbullah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Apabila kamu berada di kawasan industri, kamu akan melihat pabrik-pabrik mengeluarkan asap hitam dari cerobong pabrik. Asap tersebut mengandung racun sehingga lingkungan yang alami dapat berubah akibat racun asap tersebut. Selain asap, pabrik menghasilkan limbah cair yang dibuang ke sungai.
Limbah tersebut mengandung racun yang membahayakan bagi kehidupan air. Pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber dan berdampak pada kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi.
Lingkungan yang tercemar, keadaan ekosistemnya tidak seimbang akibat masuknya polutan ke dalam lingkungan tersebut. Sedangkan lingkungan alami memiliki ekosistem yang seimbang.
Seperti contoh, udara di desa terasa segar karena banyak ditumbuhi pepohonan hijau. Hal ini menunjukkan di desa itu udaranya belum tercemar. Adapun di kota yang padat penduduknya, udara akan terasa panas dan pernapasan menjadi tidak nyaman. Hal ini menunjukkan udara sudah tercemar.
1) Karbon monoksida (CO)
Gas CO merupakan hasil pembakaran tidak sempurna oleh mesin kendaraan bermotor. Apabila gas CO terhirup oleh pernapasan manusia maka akan ikut beredar dalam darah manusia sehingga mengganggu daya ikat darah terhadap oksigen. Keracunan gas CO dapat menyebabkan pusing-pusing, gangguan saraf dan pingsan.
2) Karbon dioksida (CO2)
Gas CO2 dihasilkan dari proses pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik dan pelapukan batuan. Bila kadar CO2 di atmosfer meningkat akan menyebabkan peningkatan suhu bumi.
3) Senyawa Nitrogen
Gas Nitrogen dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai bahan pembangun protein. Apabila nitrogen oksida bereaksi dengan air maka akan membentuk senyawa asam.
4) Senyawa Belerang
Gas sulfur dioksida (SO2) berasal dari pabrik yang menggunakan belerang dan hasil pembakaran bahan bakar fosil (batu bara dan minyak bumi). Gas SO2 bila bereaksi dengan air akan membentuk senyawa asam. Jika senyawa tersebut turun bersama hujan, terjadilah hujan asam.
5) Klorofluorokarbon (CFC)
CFC biasa digunakan sebagai bahan pendingin pada AC dan kulkas. Selain itu, dipergunakan pada penyemprot rambut dan obat nyamuk semprot. CFC dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Akibatnya perlindungan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari berkurang.
Apabila gas-gas tersebut larut dalam air hujan, maka pembentukan senyawa-senyawa asam tidak dapat dihindari. Hujan asam yang turun ke permukaan bumi dapat menyebabkan pengikisan kesuburan tanah, kematian tanaman pertanian, perkaratan logam, dan kerusakan bangunan.
Limbah industri yang mengandung logam berat seperti raksa, timbal dan kadmium biasanya dialirkan ke sungai. Logam tersebut berbahaya bila masuk ke dalam tubuh manusia karena dapat menimbulkan panyakit kanker.
Berbagai limbah rumah tangga, seperti detergen dan sampah dapat menyebabkan penurunan kandungan oksigen di perairan.
Limbah pertanian seperti pupuk, insektisida (DDT) dan herbisida berbahaya bagi kesehatan manusia juga organisme lainnya, dan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Semua jenis limbah tersebut dapat menyebabkan kamatian bagi organisme air, terutama ikan.
Pencemaran tanah dapat diakibatkan oleh aktivitas pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik, kebocoran limbah cair dari industri dan rumah sakit, serta tumpahan minyak, zat kimia dan limbah.
Apabila tanah telah tercemar oleh suatu polutan, maka polutan tersebut akan mengendap dalam tanah sebagai zat yang beracun.
Berdasarkan sifatnya, polutan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam (biodegradable). Contoh kayu, kertas, bahan atau sisa makanan serta sampah-sampah dedaunan.
2) Polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam (nonbiodegradable). Contohnya plastik, kaleng dan logam.
Baca juga: Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, air, dan tanah. Bagaimana pencemaran dapat terjadi? Apa dan bagaimana usaha kita untuk mencegah dan menanggulangi akibat pencemaran itu?
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Akan tetapi, seringkali pemanfaatan sumber daya alam tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan. Akibatnya timbullah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Apabila kamu berada di kawasan industri, kamu akan melihat pabrik-pabrik mengeluarkan asap hitam dari cerobong pabrik. Asap tersebut mengandung racun sehingga lingkungan yang alami dapat berubah akibat racun asap tersebut. Selain asap, pabrik menghasilkan limbah cair yang dibuang ke sungai.
Limbah tersebut mengandung racun yang membahayakan bagi kehidupan air. Pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber dan berdampak pada kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi.
Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan makhluk hidup.Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu zat pencemar yang disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila bahan atau zat asing tersebut melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak semestinya dan berada pada waktu yang tidak tepat.
Lingkungan yang tercemar, keadaan ekosistemnya tidak seimbang akibat masuknya polutan ke dalam lingkungan tersebut. Sedangkan lingkungan alami memiliki ekosistem yang seimbang.
Seperti contoh, udara di desa terasa segar karena banyak ditumbuhi pepohonan hijau. Hal ini menunjukkan di desa itu udaranya belum tercemar. Adapun di kota yang padat penduduknya, udara akan terasa panas dan pernapasan menjadi tidak nyaman. Hal ini menunjukkan udara sudah tercemar.
Gambar: Pencemaran Lingkungan |
Macam-macam Jenis Pencemaran Lingkungan
Berikut ini adalah macam-macam contoh jenis pencemaran lingkungan yang meliputi pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah.a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara biasanya terjadi akibat pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor dan gas buangan pabrik. Beberapa jenis polutan yang sering mencemari udara, antara lain karbon monoksida (CO2), senyawa nitrogen, senyawa belerang, klorofluorokarbon (CFC) dan partikel debu.1) Karbon monoksida (CO)
Gas CO merupakan hasil pembakaran tidak sempurna oleh mesin kendaraan bermotor. Apabila gas CO terhirup oleh pernapasan manusia maka akan ikut beredar dalam darah manusia sehingga mengganggu daya ikat darah terhadap oksigen. Keracunan gas CO dapat menyebabkan pusing-pusing, gangguan saraf dan pingsan.
2) Karbon dioksida (CO2)
Gas CO2 dihasilkan dari proses pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik dan pelapukan batuan. Bila kadar CO2 di atmosfer meningkat akan menyebabkan peningkatan suhu bumi.
3) Senyawa Nitrogen
Gas Nitrogen dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai bahan pembangun protein. Apabila nitrogen oksida bereaksi dengan air maka akan membentuk senyawa asam.
4) Senyawa Belerang
Gas sulfur dioksida (SO2) berasal dari pabrik yang menggunakan belerang dan hasil pembakaran bahan bakar fosil (batu bara dan minyak bumi). Gas SO2 bila bereaksi dengan air akan membentuk senyawa asam. Jika senyawa tersebut turun bersama hujan, terjadilah hujan asam.
5) Klorofluorokarbon (CFC)
CFC biasa digunakan sebagai bahan pendingin pada AC dan kulkas. Selain itu, dipergunakan pada penyemprot rambut dan obat nyamuk semprot. CFC dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Akibatnya perlindungan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari berkurang.
b. Hujan Asam
Udara yang tercemar oleh gas sulfur dioksida (SO2), sulfur trioksida (SO3), nitrogen monoksida (NO), dan nitrogen dioksida (NO2) dapat menyebabkan hujan asam.Apabila gas-gas tersebut larut dalam air hujan, maka pembentukan senyawa-senyawa asam tidak dapat dihindari. Hujan asam yang turun ke permukaan bumi dapat menyebabkan pengikisan kesuburan tanah, kematian tanaman pertanian, perkaratan logam, dan kerusakan bangunan.
c. Pencemaran Air
Pencemaran air berarti terdapat kerusakan air dari batas normal. Air yang terpolusi disebabkan oleh adanya racun atau polutan yang masuk ke lingkungan air. Polutan air di antaranya minyak, limbah industri, limbah rumah tangga.Limbah industri yang mengandung logam berat seperti raksa, timbal dan kadmium biasanya dialirkan ke sungai. Logam tersebut berbahaya bila masuk ke dalam tubuh manusia karena dapat menimbulkan panyakit kanker.
Berbagai limbah rumah tangga, seperti detergen dan sampah dapat menyebabkan penurunan kandungan oksigen di perairan.
Limbah pertanian seperti pupuk, insektisida (DDT) dan herbisida berbahaya bagi kesehatan manusia juga organisme lainnya, dan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Semua jenis limbah tersebut dapat menyebabkan kamatian bagi organisme air, terutama ikan.
d. Pencemaran Tanah
"Buanglah sampah pada tempatnya." Ungkapan itu menunjukkan adanya usaha untuk tidak mencemari tanah yang berlebihan. Apabila kamu meminum minuman yang berbotol kemudian botol atau plastiknya dibuang begitu saja, berarti kamu berperan dalam pencemaran tanah.Pencemaran tanah dapat diakibatkan oleh aktivitas pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik, kebocoran limbah cair dari industri dan rumah sakit, serta tumpahan minyak, zat kimia dan limbah.
Apabila tanah telah tercemar oleh suatu polutan, maka polutan tersebut akan mengendap dalam tanah sebagai zat yang beracun.
Berdasarkan sifatnya, polutan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam (biodegradable). Contoh kayu, kertas, bahan atau sisa makanan serta sampah-sampah dedaunan.
2) Polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam (nonbiodegradable). Contohnya plastik, kaleng dan logam.
Baca juga: Dampak Pencemaran Lingkungan