Pengertian serta Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi

Berikut ini merupakan pembahasan tentang pengertian rotasi bumi, akibat rotasi bumi, pengertian revolusi bumi, akibat revolusi bumi, arah rotasi bumi, arah revolusi bumi, gerak semu harian matahari, gerak semu tahunan matahari, kala revolusi bumi, kala rotasi bumi, pengaruh rotasi bumi, pengaruh revolusi bumi, dampak rotasi dan revolusi bumi.

Bumi Berbentuk Bulat

Bumi planet tempat tinggal kita memiliki bentuk seperti bola. Hal ini ditunjukkan pada fakta dan beberapa fenomena yang menunjang. Hasil pemotretan Bumi dari pesawat angkasa luar atau satelit menunjukkan bahwa Bumi berbentuk bulat.

Fenomena Matahari, dan benda-benda langit lainnya terbit dan terbenam tidak pada saat yang sama. Terjadinya terjadi siang dan malam adalah fenomena yang hanya mungkin terjadi jika Bumi berbentuk bulat. 

Hasil penelitian lain menyatakan bahwa Bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak pepat pada kedua kutubnya Hal ini dibuktikan dengan ukuran rari-jari Bumi di ekuator 6.378,16 km, sedangkan sumbu kutubnya 6.356,775 km.

Revolusi Bumi

Gerakan Bumi beredar mengelilingi Matahari disebut revolusi Bumi. Bidang edar Bumi mengelilingi Matahari disebut ekliptika. Arah revolusi Bumi berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Selama berevolusi, sumbu Bumi miring 66,5° terhadap bidang ekliptika dengan arah yang sama. Kemiringan sumbu Bumi ini mengakibatkan Matahari tampak bergerak ke utara hingga 23,5° lintang utara) dan 23,5° lintang selatan.

Akibat Revolusi Bumi

Akibat revolusi Bumi dan kemiringan sumbunya tersebut terjadi penggantian musim sepanjang tahun. Hal ini karena setiap tempat di Bumi tidak menerima sinar Matahari yang sama banyaknya.

Begitu pula dalam satu tahun terjadi perbedaan lama waktu siang dan malam hari setiap harinya, bergantung dari musim yang dialami daerah tersebut.
Pengertian serta Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi
Gambar: Arah Rotasi Bumi

Rotasi Bumi

Gerakan bumi berputar pada porosnya disebut rotasi Bumi. Adanya pengamatan terhadap benda-benda langit yang terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat menunjukkan bahwa Bumi berotasi dari barat ke timur, yaitu berlawanan dengan perputaran jarum jam. Perioda rotasi adalah sekitar 23 jam 56 menit.

Akibat Rotasi Bumi

Adanya peredaran gerak semu harian Matahari dari timur ke barat selama ± 12 jam menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam. Di daerah katulistiwa, lamanya siang dan malam hampir sama yaitu 12 jam.

Adapun di daerah kutub, lamanya siang kadang-kadang lebih panjang daripada malam atau sebaliknya. Selain itu, adanya rotasi Bumi menyebabkan perbedaan waktu.

Tempat-tempat yang berbeda meridiannya berbeda pula waktunya. Setiap berbeda garis bujur 1°, waktunya berbeda 4 menit atau setiap 150 berbeda 1 jam.

Pada umumnya, seluruh permukaan Bumi dibagi menjadi 24 daerah waktu. Setiap dua daerah waktu yang berdampingan berbeda 1 jam. Untuk patokan waktu dipakai waktu Greenwich.
Greenwich adalah sebuah kota kecil dekat London, dan garis bujur yang melewati kota itu ditetapkan sebagai bujur 0°. 
Indonesia yang terletak antara 95° BT - 141° BT dibagi menjadi 3 daerah waktu, yaitu waktu Indonesia bagian Barat, Indonesia bagian Tengah dan Indonesia bagian Timur.

Garis bujur 180° ditetapkan sebagai batas penanggalan internasional. Artinya, jika di belahan Bumi timur sudah tanggal 10, di belahan Bumi barat masih tanggal 9. Garis bujur 180° terletak di daerah Samudra Pasifik di sebelah timur Irian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel