Akibat dan Dampak Pemanasan Global (Global Warming) atau Efek Rumah Kaca
Januari 30, 2016
Edit
Berikut ini adalah pembahasan tentang pemanasan global, global warming, efek rumah kaca, global warning, global worming, artikel tentang global warming, dampak dari pemanasan global, artikel tentang pemanasan global, akibat pemanasan global, global warming effect, the effect of global warming, dampak pemanasan global, articles about global warming.
Atmosfer Bumi mengandung uap air, karbon dioksida, metana dan beberapa gas lain. Gas dalam atmosfer tersebut akan berinteraksi dengan pancaran sinar Matahari dan menyerap serta memancarkan kembali energi tersebut.
Pada umumnya gas-gas tersebut memancarkan kembali energi sinar Matahari ke atmosfer. Pengembalian ke dalam atmosfer membuat permukaan Bumi panas.
Pengembalian panas kedalam Bumi menimbulkan pemanasan secara global atau di kenal dengan efek rumah kaca. Tanpa efek rumah kaca kita akan planet kita akan sedingin planet Mars, tapi efek rumah kaca yang terlalu tinggi akan membuat terlalu panas seperti di planet Venus.
Sekitar 100 tahun yang lalu penduduk Bumi mulai menggunakan minyak bumi dan batubara sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah, pabrik dan transportasi.
Peningkatan suhu akan mempengaruhi perubahan cuaca. Es di kutub akan mencair. Sehingga dalam 100 tahun mendatang laut akan naik setinggi 85 cm.
Selain itu karena kenaikan suhu beberapa binatang yang tinggal di terumbu karang tidak bisa hidup dalam air hangat, sehingga kemungkinan ¼ kehidupan di terumbu karang akan mati.
Perubahan cuaca juga akan meningkatkan kekeringan di beberapa tempat karena penguapan cepat terjadi. Dan perubahan-perubahan tersebut akan merubah ekosistem. Perubahan-perubahan tersebut sangat berpengaruh pada binatang kutub seperti penguin, anjing laut dan beruang kutub.
Selain itu suhu yang panas menyebabkan penguapan cepat terjadi, sehingga curah hujan sangat tinggi dan akan menyebabkan terjadinya banjir.
Cuaca yang hangat di Bumi akan membuat beberapa tempat di Eropa menjadi lebih hangat, tetapi di daerah tropis seperti Indonesia menjadi sangat panas.
Hal ini diperparah dengan semakin besarnya lubang ozon dalam atmosfer. Ozon merupakan lapisan dalam atmosfer yang terbentuk akibat perubahan oksigen(O2) menjadi ozon (O3) dengan bantuan sinar ultraviolet.
Ozon sangat penting bagi manusia karena melindungi kita dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan Matahari. Menghilangnya lapisan ozon akan membuat sinar ultraviolet masuk dengan bebas ke dalam Bumi.
Hal ini akan membuat Bumi semakin panas. Selain itu ultraviolet menyebabkan kerusakan mata dan kanker kulit.
Untuk mencegah hal itu maka alangkah bijaksana jika kita mulai mengurangi gas buangan hasil pembakaran. Zat-zat kimia dari kulkas dan AC membuat lubang ozon semakin membesar. Untuk itu mulailah mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lapisan ozon.
Proses Terjadinya Pemanasan Global (Global Warming)
Atmosfer suatu planet terkadang dapat meyerap dan memerangkap energi. Pancaran energi yang masuk tidak dapat dikeluarkan lagi, tetapi bolak-balik di dalam atmosfer seperti bola dalam mesin pinball.Atmosfer Bumi mengandung uap air, karbon dioksida, metana dan beberapa gas lain. Gas dalam atmosfer tersebut akan berinteraksi dengan pancaran sinar Matahari dan menyerap serta memancarkan kembali energi tersebut.
Pada umumnya gas-gas tersebut memancarkan kembali energi sinar Matahari ke atmosfer. Pengembalian ke dalam atmosfer membuat permukaan Bumi panas.
Pengembalian panas kedalam Bumi menimbulkan pemanasan secara global atau di kenal dengan efek rumah kaca. Tanpa efek rumah kaca kita akan planet kita akan sedingin planet Mars, tapi efek rumah kaca yang terlalu tinggi akan membuat terlalu panas seperti di planet Venus.
Sekitar 100 tahun yang lalu penduduk Bumi mulai menggunakan minyak bumi dan batubara sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah, pabrik dan transportasi.
Dampak dan Akibat Pemanasan Global
Pembakaran minyak bumi menghasilkan karbon dioksida ke atmosfer. Polusi karbon ini menyelimuti seluruh permukaan Bumi, membuat efek rumah kaca meningkat.Peningkatan suhu akan mempengaruhi perubahan cuaca. Es di kutub akan mencair. Sehingga dalam 100 tahun mendatang laut akan naik setinggi 85 cm.
Selain itu karena kenaikan suhu beberapa binatang yang tinggal di terumbu karang tidak bisa hidup dalam air hangat, sehingga kemungkinan ¼ kehidupan di terumbu karang akan mati.
Perubahan cuaca juga akan meningkatkan kekeringan di beberapa tempat karena penguapan cepat terjadi. Dan perubahan-perubahan tersebut akan merubah ekosistem. Perubahan-perubahan tersebut sangat berpengaruh pada binatang kutub seperti penguin, anjing laut dan beruang kutub.
Selain itu suhu yang panas menyebabkan penguapan cepat terjadi, sehingga curah hujan sangat tinggi dan akan menyebabkan terjadinya banjir.
Cuaca yang hangat di Bumi akan membuat beberapa tempat di Eropa menjadi lebih hangat, tetapi di daerah tropis seperti Indonesia menjadi sangat panas.
Hal ini diperparah dengan semakin besarnya lubang ozon dalam atmosfer. Ozon merupakan lapisan dalam atmosfer yang terbentuk akibat perubahan oksigen(O2) menjadi ozon (O3) dengan bantuan sinar ultraviolet.
Gambar: Ilustrasi Lapisan Ozon |
Ozon sangat penting bagi manusia karena melindungi kita dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan Matahari. Menghilangnya lapisan ozon akan membuat sinar ultraviolet masuk dengan bebas ke dalam Bumi.
Hal ini akan membuat Bumi semakin panas. Selain itu ultraviolet menyebabkan kerusakan mata dan kanker kulit.
Untuk mencegah hal itu maka alangkah bijaksana jika kita mulai mengurangi gas buangan hasil pembakaran. Zat-zat kimia dari kulkas dan AC membuat lubang ozon semakin membesar. Untuk itu mulailah mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lapisan ozon.