Pengertian Resonansi Bunyi dan Contohnya Lengkap
Desember 10, 2015
Edit
Berikut ini merupakan pembahasan tentang arti resonansi, resonansi gelombang bunyi, pengertian resonansi, resonansi bunyi, contoh resonansi, peristiwa resonansi, percobaan resonansi bunyi, garbu tala, dan resonansi suara.
Dalam kehidupan sehari-hari, resonansi memegang peranan sangat penting. Suara dawai gitar dan beruk (sejenis kera) terdengar keras karena adanya peristiwa resonansi.
Resonansi sebuah benda akan terjadi jika benda tersebut memiliki frekuensi sama dengan benda yang sedang bergetar. Misalnya, pada garpu tala.
1. Isi gelas pengukur dengan air hingga tinggi kolom udara kira-kira 30 cm dari atas mulut gelas.
2. Getarkan garpu tala di atas gelas ukur. Dengarkan dengung garpu tala. Sambil menggetarkan garpu tala, isi gelas ukur dengan air sedikit demi sedikit.
Cari kedudukan air dalam gelas ukur di mana dengung garpu tala terdengar paling keras (berarti udara dalam gelas ukur beresonansi dengan garpu tala). Ukur panjang udara dalam gelas ukur.
3. Ulangi beberapa kali sehingga terdengar dengung paling kuat lagi. Ukur panjang udara dalam gelas ukur.
Dari hasil percobaan yang teliti diketahui bahwa resonansi terjadi jika tinggi kolom udara di dalam tabung merupakan kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang.
Jadi, syarat agar terjadi resonansi I adalah panjang kolom udara = ¼ λ, syarat agar terjadi resonansi II adalah panjang kolom udara = ¾ λ, syarat agar terjadi resonansi III adalah panjang kolom udara = 1 ¼ λ dan seterusnya.
Selaput gendang sangat mudah beresonansi. Jika ada bunyi dari luar yang masuk lewat lubang telinga maka selaput gendang pendengaran akan bergetar.
Dengan adanya getaran ini, terjadilah resonansi. Akibat resonansi, kita dapat mendengar bunyi-bunyi di sekitar kita.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa syarat terjadinya resonansi adalah
a. frekuensinya sama;
b. ada selaput tipis;
c. ada ruang udara yang panjangnya sama dengan bilangan ganjil ¼ kali panjang gelombang.
Di sekitar selaput suara manusia terdapat udara. Ketika selaput suara bergetar, udara ini akan ikut bergetar. Getaran udara ini akan mengakibatkan suara manusia terdengar nyaring.
Robert Moog
Robert Moog lahir di New York, 1934. Pada masa kecilnya, dia diarahkan sang ayah untuk menggali dunia elektronik dengan mempelajari piano. Semasa remaja, Moog sudah tertarik dengan alat musik elektronik.
Moog adalah penemu papan tuts yang secara elektronik dapat meniru beraneka ragam bunyi musik, termasuk terompet dan dawai. Alat ini dikenalkan kepada publik pada tahun 1964 dengan nama synthesizers. Pada usia 71 tahun, Moog meninggal dunia di Asheville.
Getaran kereta api yang lewat menyebabkan bagian-bagian rumah yang ada di pinggir rel ikut bergetar. Jika hal ini terjadi terus-menerus dan dalam waktu yang lama maka rumah akan cepat rusak.
Baca juga: Bunyi Hukum Pemantulan Bunyi
Pengertian Resonansi
Pernahkah kamu memerhatikan kaca jendela yang bergetar ketika ada suara petir, padahal kaca jendela yang lain tidak bergetar? Gejala ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain disebut resonansi.Dalam kehidupan sehari-hari, resonansi memegang peranan sangat penting. Suara dawai gitar dan beruk (sejenis kera) terdengar keras karena adanya peristiwa resonansi.
Resonansi sebuah benda akan terjadi jika benda tersebut memiliki frekuensi sama dengan benda yang sedang bergetar. Misalnya, pada garpu tala.
1. Resonansi udara
Coba dengarkan bunyi garpu tala yang digetarkan di atas tabung udara? Jika getaran yang didengar lebih kuat, ini menunjukkan adanya resonansi dari udara di dalam tabung. Mari kita lakukan kegiatan berikut ini.1. Isi gelas pengukur dengan air hingga tinggi kolom udara kira-kira 30 cm dari atas mulut gelas.
2. Getarkan garpu tala di atas gelas ukur. Dengarkan dengung garpu tala. Sambil menggetarkan garpu tala, isi gelas ukur dengan air sedikit demi sedikit.
Cari kedudukan air dalam gelas ukur di mana dengung garpu tala terdengar paling keras (berarti udara dalam gelas ukur beresonansi dengan garpu tala). Ukur panjang udara dalam gelas ukur.
3. Ulangi beberapa kali sehingga terdengar dengung paling kuat lagi. Ukur panjang udara dalam gelas ukur.
Dari hasil percobaan yang teliti diketahui bahwa resonansi terjadi jika tinggi kolom udara di dalam tabung merupakan kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang.
Jadi, syarat agar terjadi resonansi I adalah panjang kolom udara = ¼ λ, syarat agar terjadi resonansi II adalah panjang kolom udara = ¾ λ, syarat agar terjadi resonansi III adalah panjang kolom udara = 1 ¼ λ dan seterusnya.
2. Resonansi selaput tipis
Bagian yang sangat penting pada telinga kita dalah gendang pendengaran. Bagaimana jika gendang pendengaran kita rusak?Selaput gendang sangat mudah beresonansi. Jika ada bunyi dari luar yang masuk lewat lubang telinga maka selaput gendang pendengaran akan bergetar.
Dengan adanya getaran ini, terjadilah resonansi. Akibat resonansi, kita dapat mendengar bunyi-bunyi di sekitar kita.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa syarat terjadinya resonansi adalah
a. frekuensinya sama;
b. ada selaput tipis;
c. ada ruang udara yang panjangnya sama dengan bilangan ganjil ¼ kali panjang gelombang.
3. Resonansi dapat memperkuat bunyi asli
Bunyi yang dihasilkan garpu tala sebenarnya tidak terlalu keras. Namun, ketika terjadi resonansi dengan kolom udara, suara garpu tala menjadi cukup nyaring terdengar.Di sekitar selaput suara manusia terdapat udara. Ketika selaput suara bergetar, udara ini akan ikut bergetar. Getaran udara ini akan mengakibatkan suara manusia terdengar nyaring.
Gambar: Alat-alat yang Bekerja Berdasar Prinsip Resonansi |
Robert Moog
Robert Moog lahir di New York, 1934. Pada masa kecilnya, dia diarahkan sang ayah untuk menggali dunia elektronik dengan mempelajari piano. Semasa remaja, Moog sudah tertarik dengan alat musik elektronik.
Moog adalah penemu papan tuts yang secara elektronik dapat meniru beraneka ragam bunyi musik, termasuk terompet dan dawai. Alat ini dikenalkan kepada publik pada tahun 1964 dengan nama synthesizers. Pada usia 71 tahun, Moog meninggal dunia di Asheville.
4. Kerugian akibat resonansi
Tidak selamanya resonansi menguntungkan. Bunyi ledakan bom yang sangat keras dapat menimbulkan getaran yang dapat meruntuhkan gedung-gedung.Getaran kereta api yang lewat menyebabkan bagian-bagian rumah yang ada di pinggir rel ikut bergetar. Jika hal ini terjadi terus-menerus dan dalam waktu yang lama maka rumah akan cepat rusak.
Baca juga: Bunyi Hukum Pemantulan Bunyi