Pengertian Anomali Air dan Pemuaian Zat Cair serta Contoh Pemuaian Zat Cair dalam Kehidupan Sehari-hari
Desember 30, 2015
Edit
Berikut ini merupakan pembahasan tentang pemuaian zat cari dan anomali ari, pengertian pemuaian zat cair, pengertian anomali air, contoh pemuaian zat cair, definisi anomali, koefisien muai zat cair dan sifat anomali air.
Ketinggian air pada pipa kapiler sebelum dipanaskan berada di bawah, begitu dimasukkan ke dalam air hangat ketinggiannya meningkat, selanjutnya ketinggiannya bertambah lagi ketika dimasukkan ke dalam air panas.
Terlebih ketika langsung dikenai panas oleh alat pemanas sampai mendidih, airnya mencapai puncak tertinggi bahkan keluar meluber dari pipanya.
Bertambahnya tinggi air pada saat terkena panas menunjukkan adanya pemuaian pada zat cair. Selain zat cair, pipa kapiler dan tabung erlenmeyer pun ikut memuai.
Pemuaian pada pipa dan tabung itu tidak begitu terlihat apabila dibandingkan dengan pemuaian pada zat cair. Dengan demikian, pemuaian pada zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat.
Seperti halnya dengan zat padat, pemuaian berbagai jenis zat cair juga tidak sama, tergantung kepada jenis zat cairnya. Pemuaian pada zat cair menyangkut dimensi volume. Besarnya nilai pemuaian pada beberapa jenis zat cair berbeda-beda.
Pemuaian pada alkohol lebih besar daripada pemuaian gliserin. Pemuaian pada minyak parafin lebih besar daripada pemuaian gliserin. Pemuaian pada gliserin lebih besar daripada pemuaian pada raksa.
Pemuaian pada alkohol lebih besar dari pemuaian air. Pemuaian pada air lebih besar daripada pemuaian minyak kelapa. Dengan demikian, pemuaian pada zat cair dipengaruhi oleh jenis zat cairnya.
Untuk dapat membedakan pemuaian antara satu jenis zat cair dengan zat cair lainnya, berikut ini tercantum nilai koefisien muai volume pada beberapa jenis zat cair.
Sifat pemuaian zat cair, yang lebih besar dibandingkan dengan pemuaian zat padat menjadi dasar dari cara bekerjanya termometer raksa dan termometer alkohol.
Pemuaian pada air akan mengalami keanehan. Apabila kamu mengamati perubahan air pada saat dipanaskan sampai suhu 4°C akan menampakkan keanehan.
Pada kondisi tersebut, permukaan air menurun yang berarti volumenya mengecil, sedangkan massa jenisnya terbesar. Peristiwa keanehan air pada suhu tersebut disebut anomali air. Peristiwa anomali air dapat kamu amati pada grafik berikut ini.
Pemuaian pada zaat cair dipengaruhi oleh jenis zat cair dengan koefisien muai ruang zat cairnya. Di atas perairan terdapat es salju, sedangkan dibawahnya terdapat kehidupan seperti ikan.
Hal ini disebabkan adanya anomali air, yaitu pada suhu 4°C es terapung di atas air, sehingga di bawahnya terdapat air yang mengandung kehidupan.
Baca juga: Rumus Koefisien Muai Panjang
Pemuaian Zat Cair
Apabila dinaikkan suhunya atau dipanaskan zat cair akan memuai, bahkan dengan kenaikan suhu yang sama pemuaian zat cair akan lebih besar daripada zat padat.Ketinggian air pada pipa kapiler sebelum dipanaskan berada di bawah, begitu dimasukkan ke dalam air hangat ketinggiannya meningkat, selanjutnya ketinggiannya bertambah lagi ketika dimasukkan ke dalam air panas.
Terlebih ketika langsung dikenai panas oleh alat pemanas sampai mendidih, airnya mencapai puncak tertinggi bahkan keluar meluber dari pipanya.
Bertambahnya tinggi air pada saat terkena panas menunjukkan adanya pemuaian pada zat cair. Selain zat cair, pipa kapiler dan tabung erlenmeyer pun ikut memuai.
Pemuaian pada pipa dan tabung itu tidak begitu terlihat apabila dibandingkan dengan pemuaian pada zat cair. Dengan demikian, pemuaian pada zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat.
Seperti halnya dengan zat padat, pemuaian berbagai jenis zat cair juga tidak sama, tergantung kepada jenis zat cairnya. Pemuaian pada zat cair menyangkut dimensi volume. Besarnya nilai pemuaian pada beberapa jenis zat cair berbeda-beda.
Pemuaian pada alkohol lebih besar daripada pemuaian gliserin. Pemuaian pada minyak parafin lebih besar daripada pemuaian gliserin. Pemuaian pada gliserin lebih besar daripada pemuaian pada raksa.
Pemuaian pada alkohol lebih besar dari pemuaian air. Pemuaian pada air lebih besar daripada pemuaian minyak kelapa. Dengan demikian, pemuaian pada zat cair dipengaruhi oleh jenis zat cairnya.
Untuk dapat membedakan pemuaian antara satu jenis zat cair dengan zat cair lainnya, berikut ini tercantum nilai koefisien muai volume pada beberapa jenis zat cair.
Tabel: Koefisien Muai Volume dan Ruang pada beberapa zat cair |
Sifat pemuaian zat cair, yang lebih besar dibandingkan dengan pemuaian zat padat menjadi dasar dari cara bekerjanya termometer raksa dan termometer alkohol.
Pemuaian pada air akan mengalami keanehan. Apabila kamu mengamati perubahan air pada saat dipanaskan sampai suhu 4°C akan menampakkan keanehan.
Pada kondisi tersebut, permukaan air menurun yang berarti volumenya mengecil, sedangkan massa jenisnya terbesar. Peristiwa keanehan air pada suhu tersebut disebut anomali air. Peristiwa anomali air dapat kamu amati pada grafik berikut ini.
Gambar: Grafik Anomali Air pada Suhu 4oC |
Pemuaian pada zaat cair dipengaruhi oleh jenis zat cair dengan koefisien muai ruang zat cairnya. Di atas perairan terdapat es salju, sedangkan dibawahnya terdapat kehidupan seperti ikan.
Hal ini disebabkan adanya anomali air, yaitu pada suhu 4°C es terapung di atas air, sehingga di bawahnya terdapat air yang mengandung kehidupan.
Baca juga: Rumus Koefisien Muai Panjang