Macam-macam Gerak Pada Tumbuhan beserta Contohnya Terlengkap
Desember 01, 2015
Edit
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap tentang macam-macam gerak pada tumbuhan, gerak endonom pada tumbuhan, gerak etionom pada tumbuhan, gerak nasti kompleks, gerak trpoisme, gerak taksis, gerak fototropisme, gerak higriskopis, sistem gerak pada tumbuhan, geotropisme, gerak seismonasnti, gerak esionom, gerak kemotropisme, gerak tigmotropisme, gerak geotripisme, gerak autonom, gerak hidrotropisme, dan gerak niktinasti.
Tahukah kamu, pada jam berapa bunga teratai mulai memekarkan mahkotanya? Biasanya, bunga teratai mulai mekar sekitar pukul delapan pagi. Jika hari cerah dan matahari terus bersinar, bunga akan terus mekar sampai sekitar pukul empat sore.
Kemudian, bunga teratai akan mulai mengatupkan mahkotanya kembali. Pernahkah tepikir olehmu, bagaimana bunga teratai dapat mengerti saat kapan mulai memekarkan dan mengatupkan mahkotanya kembali?
Pada umumnya, makhluk hidup memberikan tanggapan terhadap rangsang dengan bergerak. Cara makhluk hidup bergerak itu berbeda-beda sesuai dengan alat geraknya. Apakah tumbuhan juga bergerak? Bagaimanakah tumbuhan bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan sekitarnya?
Baca juga: Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna
1) Gerak Fototropisme
Fototropisme adalah gerak tropisme akibat rangsangan cahaya. Gerak tropisme dapat dibuktikan dengan meletakkan pot yang berisi tanaman (kacang hijau, misalnya) di tempat yang hanya memperoleh cahaya matahari. Tumbuhan akan tumbuh ke arah datangnya cahaya matahari.
2) Gerak Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Misalnya, gerakan akar di dalam tanah yang menuju ke pusat bumi.
3) Gerak Hidrotropisme
Hidrotropisme merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan rangsang berupa air. Gerakan ini sangat tampak pada akar. Pada dasarnya, akar akan bergerak ke bawah mendekati pusat gravitasi bumi. Akan tetapi, banyak ujung akar yang bergerak mendatar atau ke arah tempat yang cukup air.
4) Gerak Kemotropisme
Kemotropisme merupakan gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan zat kimia. Contohnya, gerak akar mendekati tempat yang kaya akan zat hara tertentu.
5) Gerak Tigmotropisme
Tigmotropisme merupakan gerak bagian tumbuhan yang disebabkan adanya pengaruh rangsang berupa persinggungan atau sentuhan satu sisi.
Gerakan ini sangat tampak pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari Cucurbitaceae, seperti yang tampak pada gambar. Contoh tumbuhan lain yang bersulur adalah Passiflora, anggur, semangka, dan ketimun.
Baca juga: Macam-macam Hama dan Penyakit pada Tumbuhan
Berdasarkan jenis rangsangnya, taksis dapat dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaksis. Disebut fototaksis jika rangsang penyebab gerakan adalah cahaya.
Gerakan ini biasanya terjadi pada organisme tingkat rendah. Misalnya, pada Spirogyra atau tumbuhan ganggang bersel satu Euglena yang sama-sama peka terhadap rangsang cahaya bergerak mendekati arah yang terang.
Sebaliknya, jika rangsang penyebab gerakan berupa zat kimia disebut kemotaksis. Contohnya, gerak pada sel kelamin jantan mendekati sel telur.
Baca juga: Sistem Transportasi Pada Tumbuhan
Daun tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) akan segera menutup jika disentuh. Gerakan ini disebut tigmonasti atau seismonasti. Gerakan membukanya daun tumbuhan putri malu pada pagi hari dipengaruhi oleh cahaya matahari yang diterimanya.
Akan tetapi, gerakannya tidak menuju ke arah datangnya cahaya matahari. Gerakan ini disebut fotonasti. Gerakan mengatupnya daun pada saat menjelang senja disebut niktinasti atau disebut juga gerak tidur.
Gerak nasti dapat terjadi akibat rangsang suhu, seperti pada bunga tulip. Bunga ini akan mekar jika suhu menjadi hangat dan menutup kembali jika suhunya menurun. Gerakan ini disebut sebagai termonasti.
Rangsang lain berupa sentuhan serangga juga dapat mempengaruhi gerakan pada sejenis tumbuhan perangkap. Jika ada serangga yang menyentuh bagian dari daun maka daun akan segera menutup. Gerakan ini dinamakan haptonasti. Misalnya pada tumbuhan kantong semar.
Gerak nasti juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus, seperti pH, suhu, kadar kalsium, dan karbon dioksida sehingga nasti kompleks. Contohnya, gerak membuka dan menutupnya stomata pada daun, seperti pada gambar berikut ini.
Tumbuhan melakukan gerakan ini tanpa adanya pengaruh rangsangan dari luar. Gerak endonom yang paling umum adalah nutasi, yaitu gerak ujung batang yang sedang tumbuh atau organ lain, seperti daun, stolon, tangkai bunga, dan akar.
Baca juga: Proses Terjadinya Fotosintesis
Tahukah kamu, pada jam berapa bunga teratai mulai memekarkan mahkotanya? Biasanya, bunga teratai mulai mekar sekitar pukul delapan pagi. Jika hari cerah dan matahari terus bersinar, bunga akan terus mekar sampai sekitar pukul empat sore.
Kemudian, bunga teratai akan mulai mengatupkan mahkotanya kembali. Pernahkah tepikir olehmu, bagaimana bunga teratai dapat mengerti saat kapan mulai memekarkan dan mengatupkan mahkotanya kembali?
Pada umumnya, makhluk hidup memberikan tanggapan terhadap rangsang dengan bergerak. Cara makhluk hidup bergerak itu berbeda-beda sesuai dengan alat geraknya. Apakah tumbuhan juga bergerak? Bagaimanakah tumbuhan bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan sekitarnya?
Gerak pada Tumbuhan
Tumbuhan juga bergerak, meskipun sangat terbatas pada bagian tubuh tertentu. Tumbuhan tidak memiliki alat gerak dan sistem saraf yang spesifik sehingga tumbuhan melakukan gerak sebatas menanggapi rangsangan dari lingkungan di sekitarnya. Rangsangan tersebut dapat berupa sentuhan, cahaya, suhu, air, kelembaban atau zat-zat kimia.Baca juga: Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna
Cara Tumbuhan Bergerak
Gerak pada tumbuhan hanya dilakukan oleh bagian tubuh tertentu, misalkan bagian ujung tunas, ujung akar, atau pada bagian daun. Berdasarkan sumber rangsangan, gerakan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu gerak etionom/esionom dan gerak otonom/endonom.Bagan: Peta Konsep Gerak Pada Tumbuhan |
1. Gerak etionom/esionom
Gerak etionom adalah gerak tumbuhan karena adanya rangsangan dari luar. Rangsangannya dapat berupa cahaya, zat kimia, medan listrik, gravitasi bumi, atau air. Berdasarkan hubungan antara arah respon gerakan dengan asal rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi tropisme, taksis, dan nasti.a. Gerak Tropisme
Tropisme merupakan gerak tumbuhan atau bagian dari tumbuhan yang arah gerakannya dipengaruhi arah datangnya rangsangan. Jika gerakannya menuju ke arah rangsangan, disebut tropisme positif. Jika gerakannya menjauhi arah rangsangan disebut tropisme negatif.1) Gerak Fototropisme
Fototropisme adalah gerak tropisme akibat rangsangan cahaya. Gerak tropisme dapat dibuktikan dengan meletakkan pot yang berisi tanaman (kacang hijau, misalnya) di tempat yang hanya memperoleh cahaya matahari. Tumbuhan akan tumbuh ke arah datangnya cahaya matahari.
Gambar: Contoh Gerak Fototripisme |
2) Gerak Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Misalnya, gerakan akar di dalam tanah yang menuju ke pusat bumi.
3) Gerak Hidrotropisme
Hidrotropisme merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan rangsang berupa air. Gerakan ini sangat tampak pada akar. Pada dasarnya, akar akan bergerak ke bawah mendekati pusat gravitasi bumi. Akan tetapi, banyak ujung akar yang bergerak mendatar atau ke arah tempat yang cukup air.
4) Gerak Kemotropisme
Kemotropisme merupakan gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan zat kimia. Contohnya, gerak akar mendekati tempat yang kaya akan zat hara tertentu.
5) Gerak Tigmotropisme
Tigmotropisme merupakan gerak bagian tumbuhan yang disebabkan adanya pengaruh rangsang berupa persinggungan atau sentuhan satu sisi.
Gambar: Contoh Gerak Tigmotropisme pada Anggur |
Gerakan ini sangat tampak pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari Cucurbitaceae, seperti yang tampak pada gambar. Contoh tumbuhan lain yang bersulur adalah Passiflora, anggur, semangka, dan ketimun.
Baca juga: Macam-macam Hama dan Penyakit pada Tumbuhan
b. Gerak Taksis
Taksis merupakan gerak berpindahnya bagian tubuh ataupun seluruh tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang, yang arah perpindahannya dipengaruhi oleh rangsangan. Jika arah gerakannya menuju rangsang disebut taksis positif. Sebaliknya, jika menjauhi rangsang disebut taksis negatif.Berdasarkan jenis rangsangnya, taksis dapat dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaksis. Disebut fototaksis jika rangsang penyebab gerakan adalah cahaya.
Gerakan ini biasanya terjadi pada organisme tingkat rendah. Misalnya, pada Spirogyra atau tumbuhan ganggang bersel satu Euglena yang sama-sama peka terhadap rangsang cahaya bergerak mendekati arah yang terang.
Sebaliknya, jika rangsang penyebab gerakan berupa zat kimia disebut kemotaksis. Contohnya, gerak pada sel kelamin jantan mendekati sel telur.
Baca juga: Sistem Transportasi Pada Tumbuhan
c. Geral Nasti
Gerak nasti merupakan gerak menutup atau membukanya bagian dari tumbuhan karena adanya rangsang yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri.Daun tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) akan segera menutup jika disentuh. Gerakan ini disebut tigmonasti atau seismonasti. Gerakan membukanya daun tumbuhan putri malu pada pagi hari dipengaruhi oleh cahaya matahari yang diterimanya.
Gambar: Contoh Gerak Tigmonasti pada Tumbuhan Putri Malu |
Akan tetapi, gerakannya tidak menuju ke arah datangnya cahaya matahari. Gerakan ini disebut fotonasti. Gerakan mengatupnya daun pada saat menjelang senja disebut niktinasti atau disebut juga gerak tidur.
Gerak nasti dapat terjadi akibat rangsang suhu, seperti pada bunga tulip. Bunga ini akan mekar jika suhu menjadi hangat dan menutup kembali jika suhunya menurun. Gerakan ini disebut sebagai termonasti.
Rangsang lain berupa sentuhan serangga juga dapat mempengaruhi gerakan pada sejenis tumbuhan perangkap. Jika ada serangga yang menyentuh bagian dari daun maka daun akan segera menutup. Gerakan ini dinamakan haptonasti. Misalnya pada tumbuhan kantong semar.
Gambar: Contoh Gerak Haptonasti pada Tumbuhan Kantong Semar |
Gerak nasti juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus, seperti pH, suhu, kadar kalsium, dan karbon dioksida sehingga nasti kompleks. Contohnya, gerak membuka dan menutupnya stomata pada daun, seperti pada gambar berikut ini.
Gambar: Contoh Nasti Kompleks pada Stomata Daun |
2. Gerak otonom/endonom
Gerak otonom atau endonom adalah gerakan tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan yang diduga berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Gerak ini sering disebut sebagai gerak spontan.Tumbuhan melakukan gerakan ini tanpa adanya pengaruh rangsangan dari luar. Gerak endonom yang paling umum adalah nutasi, yaitu gerak ujung batang yang sedang tumbuh atau organ lain, seperti daun, stolon, tangkai bunga, dan akar.
Baca juga: Proses Terjadinya Fotosintesis