Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari di Bidang Pertanian
Desember 01, 2015
Edit
Pada bahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap tentang bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi bahan kimia dalam rumah tangga, bahan kimia dalam bidang industri, bahan kimia dalam bidang pertanian, dan bahan kimia dalam bidang kesehatan.
Selain hal-hal di atas juga akan dijelaskan tentang peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, koloid dalam kehidupan sehari-hari, peran zat kimia dalam kehidupan sehari-hari, produk kimia dalam kehidupan sehari-hari, manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari, perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, unsur dan senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari, serta redoks dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah dilakukan pemupukan, benih ditanam bersama pestisida sintetis, yaitu bahan kimia yang dapat masuk ke dalam jaringan tanaman sehingga bibit yang baru tumbuh aman dari serangan hama.
Penyemprotan dengan pestisida atau pupuk cair dilakukan agar kebutuhan hara tanaman tercukupi dan tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit. Jadi, jelas bahwa bahan kimia dibutuhkan dalam kegiatan usaha pertanian.
Sebelum memberikan perlakuan tertentu pada tanaman dengan bahan-bahan kimia, terlebih dahulu harus mengetahui tujuan pemberian bahan-bahan kimia tersebut sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Beberapa unsur yang dibutuhkan tanaman (unsur hara) adalah sebagai berikut.
Selain unsur-unsur di atas, banyak unsur-unsur lain yang dibutuhkan tanaman meskipun dalam jumlah yang sedikit, misalnya belerang (S), mangan (Mn), seng (Zn), cobalt (Co), dan molubdenus (Mo).
Akhir-akhir ini, penggunaan bahan kimia (pestisida) untuk mengatasi serangan hama di lahan pertanian banyak dilakukan karena praktis, menghemat tenaga, dan ampuh dalam membasmi hama.
Penggunaan bahan kimia sebaiknya tidak bertujuan untuk membasmi hama, tetapi berusaha untuk mengendalikan keberadaan hama. Musnahnya suatu hama secara mendadak dapat mengakibatkan munculnya hama baru dalam jumlah yang lebih besar karena sistem keseimbangan alam terganggu. Ledakan hama baru ini akan sangat merugikan dan sulit dikendalikan.
2) wangi alami bunga lavender dan minyak cengkeh dapat mengusir kutu baju, nyamuk, kecoa, dan lalat;
3) tanaman surian, ki pahit, dan biji mandalika dapat mencegah hama empoaska dan helopheltis berikut ulat jengkal dan ulat api;
4) minyak atsiri sebagai antiseptik dan antibakteri.
2) acarisida, yaitu zat kimia untuk membasmi tungau atas kutu.
3) nematisida adalah zat kimia untuk memberantas cacing, contohnya nemagon dan DD.
4) fungisida, bahan kimia yang berfungsi untuk memberantas jamur. Contohnya, COC, conepox, ditharal, alganol, bubur bordeaux, dan bubur california.
5) herbisida, zat kimia untuk memberantas tanaman pengganggu, seperti rumput. Contohnya, propanil, metalsaltsoramine, molinate, dan fenoprop.
6) ovisida adalah bahan kimia untuk membasmi telur serangga.
7) larvasida merupakan bahan kimia untuk membasmi larva serangga. Contohnya, Folidol E, Folidol M, DDT (dikloro difenil trikloroetana), chlordine, dan semua zat kimia untuk serangga.
8) rodentisida, yaitu zat kimia untuk membasmi hama tikus.
Baca juga: Dampak Bahan Kimia Rumah Tangga
Selain hal-hal di atas juga akan dijelaskan tentang peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, koloid dalam kehidupan sehari-hari, peran zat kimia dalam kehidupan sehari-hari, produk kimia dalam kehidupan sehari-hari, manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari, perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, unsur dan senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari, serta redoks dalam kehidupan sehari-hari.
Bahan Kimia di Bidang Pertanian
Bahan kimia juga banyak digunakan dalam bidang pertanian, sejak penyiapan lahan, penanaman hingga panen. Untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu, seperti rumput digunakan herbisida.Setelah dilakukan pemupukan, benih ditanam bersama pestisida sintetis, yaitu bahan kimia yang dapat masuk ke dalam jaringan tanaman sehingga bibit yang baru tumbuh aman dari serangan hama.
Penyemprotan dengan pestisida atau pupuk cair dilakukan agar kebutuhan hara tanaman tercukupi dan tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit. Jadi, jelas bahwa bahan kimia dibutuhkan dalam kegiatan usaha pertanian.
Sebelum memberikan perlakuan tertentu pada tanaman dengan bahan-bahan kimia, terlebih dahulu harus mengetahui tujuan pemberian bahan-bahan kimia tersebut sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Beberapa unsur yang dibutuhkan tanaman (unsur hara) adalah sebagai berikut.
- Nitrogen (N) berfungsi untuk membangun tubuh tanaman dan membentuk protein.
- Fosfor (P) berguna dalam pembentukan bunga dan buah serta membantu pertumbuhan dan perkembangan akar.
- Kalium (K) membantu pembentukan jaringan tubuh tanaman sehingga meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tanaman.
- Magnesium (Mg) berfungsi membantu dalam proses pembentukan klorofil, minyak, dan lemak.
- Kalsium (Ca) untuk menguatkan jaringan pada batang, bunga, dan buah.
Selain unsur-unsur di atas, banyak unsur-unsur lain yang dibutuhkan tanaman meskipun dalam jumlah yang sedikit, misalnya belerang (S), mangan (Mn), seng (Zn), cobalt (Co), dan molubdenus (Mo).
Akhir-akhir ini, penggunaan bahan kimia (pestisida) untuk mengatasi serangan hama di lahan pertanian banyak dilakukan karena praktis, menghemat tenaga, dan ampuh dalam membasmi hama.
Penggunaan bahan kimia sebaiknya tidak bertujuan untuk membasmi hama, tetapi berusaha untuk mengendalikan keberadaan hama. Musnahnya suatu hama secara mendadak dapat mengakibatkan munculnya hama baru dalam jumlah yang lebih besar karena sistem keseimbangan alam terganggu. Ledakan hama baru ini akan sangat merugikan dan sulit dikendalikan.
Gambar: Bahan Kimia di Bidang Pertanian |
Macam-macam Jenis Pestisida
Beberapa jenis pestisida yang banyak digunakan untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman terbagi dua, yaitua. pestisida alami, seperti
1) jahe sebagai pestisida alami tanaman cabai;2) wangi alami bunga lavender dan minyak cengkeh dapat mengusir kutu baju, nyamuk, kecoa, dan lalat;
3) tanaman surian, ki pahit, dan biji mandalika dapat mencegah hama empoaska dan helopheltis berikut ulat jengkal dan ulat api;
4) minyak atsiri sebagai antiseptik dan antibakteri.
b. pestisida kimia, seperti
1) insektisida, bahan kimia yang digunakan untuk membasmi serangga. Contohnya, senyawa-senyawa carbofuran, diazinon, DDT atau dieldrin, carboryl, lindane, dan endrin.2) acarisida, yaitu zat kimia untuk membasmi tungau atas kutu.
3) nematisida adalah zat kimia untuk memberantas cacing, contohnya nemagon dan DD.
4) fungisida, bahan kimia yang berfungsi untuk memberantas jamur. Contohnya, COC, conepox, ditharal, alganol, bubur bordeaux, dan bubur california.
5) herbisida, zat kimia untuk memberantas tanaman pengganggu, seperti rumput. Contohnya, propanil, metalsaltsoramine, molinate, dan fenoprop.
6) ovisida adalah bahan kimia untuk membasmi telur serangga.
7) larvasida merupakan bahan kimia untuk membasmi larva serangga. Contohnya, Folidol E, Folidol M, DDT (dikloro difenil trikloroetana), chlordine, dan semua zat kimia untuk serangga.
8) rodentisida, yaitu zat kimia untuk membasmi hama tikus.
Baca juga: Dampak Bahan Kimia Rumah Tangga