Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari di Bidang Kesehatan
Desember 01, 2015
Edit
Pada bahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap tentang bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi bahan kimia dalam rumah tangga, bahan kimia dalam bidang industri, bahan kimia dalam bidang pertanian, dan bahan kimia dalam bidang kesehatan.
Selain hal-hal di atas juga akan dijelaskan tentang peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, koloid dalam kehidupan sehari-hari, peran zat kimia dalam kehidupan sehari-hari, produk kimia dalam kehidupan sehari-hari, manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari, perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, unsur dan senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari, serta redoks dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah mengonsumsi obat, pasien tersebut diharapkan akan merasa pulih seperti sedia kala. Penggunaan obat tanpa petunjuk dokter dapat membahayakan kesehatan pasien. Bagaimana pun aman dan manjurnya suatu obat, tetap saja obat merupakan bahan kimia yang bersifat racun. Oleh sebab itu, penggunaannya harus mengikuti petunjuk dokter.
Beberapa pengaruh buruk obat terhadap pemakainya, yaitu
a. efek samping merupakan pengaruh lain (buruk) yang muncul akibat penggunaan obat tertentu.
b. over dosis, yaitu keracunan akibat penggunaan obat melebihi takaran yang ditentukan.
c. idiosinkrasi obat, yaitu sifat bawaan seseorang bereaksi terhadap suatu obat. Misalnya, timbul gatal-gatal dan kemerahan pada kulit seseorang yang tidak tahan terhadap obat sulfa.
d. alergi obat, yaitu reaksi yang ditimbulkan suatu obat karena kepekaan seseorang terhadap obat itu.
e. karsinogenitas obat, yaitu kemampuan suatu obat untuk menimbulkan penyakit kanker.
f. teratogenitas obat, yaitu pengaruh obat terhadap perkembangan janin dalam kandungan.
Zat radioaktif merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan pada bidang kesehatan. Zat radioaktif merupakan zat yang memancarkan radiasi pengion, seperti sinar α, β, γ.
Pada bidang kesehatan, sinar radioaktif yang sering digunakan adalah sinar X yang sifatnya mirip dengan radiasi sinar γ. Penyinarannya berguna untuk mencegah, menghambat, dan membunuh secara intensif pertumbuhan sel–sel bakteri maupun virus berdasarkan dosis dan lama waktu penyinaran.
Radiasi yang sangat intensif juga digunakan untuk sterilisasi alat bedah dan obat–obat tertentu.
Beberapa bahan kimia dapat menyehatkan lingkungan.
Misalnya, adanya ozon (O3) di atmosfer sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan karena dapat menahan radiasi dari angkasa luar. Oksigen (O2) sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk bernapas.
Sebetulnya, gas asam arang (CO2) juga sangat penting untuk asimilasi pada tanaman. Asimilasi akan menghasilkan oksigen. Akan tetapi, jika CO2 terlalu banyak akibat aktivitas makhluk hidup, gas ini dapat membahayakan makhluk hidup itu sendiri.
Oksigen juga sangat dibutuhkan dalam proses pembusukan sisasisa mahluk hidup. Proses pembusukan dengan oksigen dilakukan oleh bakteri aerobik. Reaksi pembusukan ini tidak menimbulkan bau busuk.
Bahan kimia yang sering digunakan untuk menanggulangi penyebaran suatu penyakit, misalnya
Akan tetapi, ada dampak negatif dari kegiatan ini, misalnya DDT tidak dapat cepat larut dalam air sehingga daerah-daerah yang disemprot DDT akan menyimpan DDT di lingkungannya.
Jika endapan DDT termakan oleh binatang ternak, ikan, atau hewan lainnya, hewan ini dapat memindahkan DDT yang dimakannya ke dalam tubuh manusia yang mengonsumsi hewan-hewan tersebut.
Kesehatan keluarga dipengaruhi oleh kesehatan pribadi anggota keluarga. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga sangat menentukan tingkat kesehatan keluarga. Kesehatan pribadi seseorang sangat ditentukan oleh makanan, cara hidup, dan kesehatan lingkungan di sekitarnya.
Bahan kimia yang menyebabkan pencemaran lingkungan bisa berasal dari alam atau manusia. Pencemaran dari alam, misalnya letusan gunung api menyemburkan gas belerang dan gas asam arang (CO2) yang dapat membunuh manusia dan hewan.
Pencemaran dari manusia dan alat-alatnya, misalnya kendaraan bermotor mengeluarkan gas karbon monoksida (CO) dan gas timbal oksida (PbO), pembusukan sampah dan bangkai yang menghasilkan gas SO2 dan fosfor.
Gas SO2 dan N2O3 yang dihasilkan pembusukan sampah dan sisa mahluk hidup merupakan bahan pencemar udara. Jika terkena hujan, kedua oksida ini akan menjadi asam (H2SO3 dan HNO3) yang merupakan penyebab terjadinya hujan asam. Hujan asam bersifat sangat merusak lingkungan dan dapat mengakibatkan tanaman mati.
Pembuangan zat-zat berbahaya dapat menyebabkan pencemaran tanah. Misalnya, pembuangan bekas baterai akan menimbulkan polusi oleh air raksa. Pestisida yang disemprotkan atau ditanam dapat mengakibatkan pencemaran tanah.
Pencemaran udara pun akhirnya akan menjadi pencemaran bagi tanah karena terbawa oleh hujan atau uap air di udara. Pencemaran air dari bahan kimia dapat berasal dari minyak, detergen, garam-garam dari logam berat, dan asam-asam organik.
Baca juga: Bahan Kimia Rumah Tangga
Selain hal-hal di atas juga akan dijelaskan tentang peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, koloid dalam kehidupan sehari-hari, peran zat kimia dalam kehidupan sehari-hari, produk kimia dalam kehidupan sehari-hari, manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari, perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, unsur dan senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari, serta redoks dalam kehidupan sehari-hari.
Bahan Kimia di Bidang Kesehatan
Bahan kimia banyak digunakan dalam bidang kesehatan, mulai saat pemeriksaan di laboratorium, untuk mendiagnosa penyakit hingga proses penyembuhan penyakit. Obat-obatan merupakan salah satu bahan kimia yang sering berhubungan dengan manusia. Seseorang yang mengonsumsi obat berarti tubuhnya dalam keadaan sakit.Setelah mengonsumsi obat, pasien tersebut diharapkan akan merasa pulih seperti sedia kala. Penggunaan obat tanpa petunjuk dokter dapat membahayakan kesehatan pasien. Bagaimana pun aman dan manjurnya suatu obat, tetap saja obat merupakan bahan kimia yang bersifat racun. Oleh sebab itu, penggunaannya harus mengikuti petunjuk dokter.
Beberapa pengaruh buruk obat terhadap pemakainya, yaitu
a. efek samping merupakan pengaruh lain (buruk) yang muncul akibat penggunaan obat tertentu.
b. over dosis, yaitu keracunan akibat penggunaan obat melebihi takaran yang ditentukan.
c. idiosinkrasi obat, yaitu sifat bawaan seseorang bereaksi terhadap suatu obat. Misalnya, timbul gatal-gatal dan kemerahan pada kulit seseorang yang tidak tahan terhadap obat sulfa.
d. alergi obat, yaitu reaksi yang ditimbulkan suatu obat karena kepekaan seseorang terhadap obat itu.
e. karsinogenitas obat, yaitu kemampuan suatu obat untuk menimbulkan penyakit kanker.
f. teratogenitas obat, yaitu pengaruh obat terhadap perkembangan janin dalam kandungan.
Zat radioaktif merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan pada bidang kesehatan. Zat radioaktif merupakan zat yang memancarkan radiasi pengion, seperti sinar α, β, γ.
Pada bidang kesehatan, sinar radioaktif yang sering digunakan adalah sinar X yang sifatnya mirip dengan radiasi sinar γ. Penyinarannya berguna untuk mencegah, menghambat, dan membunuh secara intensif pertumbuhan sel–sel bakteri maupun virus berdasarkan dosis dan lama waktu penyinaran.
Radiasi yang sangat intensif juga digunakan untuk sterilisasi alat bedah dan obat–obat tertentu.
Beberapa bahan kimia dapat menyehatkan lingkungan.
Misalnya, adanya ozon (O3) di atmosfer sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan karena dapat menahan radiasi dari angkasa luar. Oksigen (O2) sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk bernapas.
Sebetulnya, gas asam arang (CO2) juga sangat penting untuk asimilasi pada tanaman. Asimilasi akan menghasilkan oksigen. Akan tetapi, jika CO2 terlalu banyak akibat aktivitas makhluk hidup, gas ini dapat membahayakan makhluk hidup itu sendiri.
Oksigen juga sangat dibutuhkan dalam proses pembusukan sisasisa mahluk hidup. Proses pembusukan dengan oksigen dilakukan oleh bakteri aerobik. Reaksi pembusukan ini tidak menimbulkan bau busuk.
Bahan kimia yang sering digunakan untuk menanggulangi penyebaran suatu penyakit, misalnya
- pemberian bubuk abate di kolam dan bak mandi untuk memutuskan daur hidup nyamuk penyebar penyakit demam berdarah;
- penyemprotan suatu daerah dengan DDT bertujuan untuk menanggulangi penyebaran penyakit malaria, tifus, dan desentri;
- pengasapan untuk membunuh nyamuk, kecoa, dan serangga pengganggu lainnya.
Akan tetapi, ada dampak negatif dari kegiatan ini, misalnya DDT tidak dapat cepat larut dalam air sehingga daerah-daerah yang disemprot DDT akan menyimpan DDT di lingkungannya.
Jika endapan DDT termakan oleh binatang ternak, ikan, atau hewan lainnya, hewan ini dapat memindahkan DDT yang dimakannya ke dalam tubuh manusia yang mengonsumsi hewan-hewan tersebut.
Kesehatan keluarga dipengaruhi oleh kesehatan pribadi anggota keluarga. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga sangat menentukan tingkat kesehatan keluarga. Kesehatan pribadi seseorang sangat ditentukan oleh makanan, cara hidup, dan kesehatan lingkungan di sekitarnya.
Gambar: Bahan Kimia di Bidang Kesehatan |
Pencemaran Bahan Kimia
Bahan kimia juga digunakan untuk menjaga kesehatan lingkungan. Akan tetapi, bahan kimia dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, seperti pencemaran udara, tanah, dan air.Bahan kimia yang menyebabkan pencemaran lingkungan bisa berasal dari alam atau manusia. Pencemaran dari alam, misalnya letusan gunung api menyemburkan gas belerang dan gas asam arang (CO2) yang dapat membunuh manusia dan hewan.
Pencemaran dari manusia dan alat-alatnya, misalnya kendaraan bermotor mengeluarkan gas karbon monoksida (CO) dan gas timbal oksida (PbO), pembusukan sampah dan bangkai yang menghasilkan gas SO2 dan fosfor.
Gas SO2 dan N2O3 yang dihasilkan pembusukan sampah dan sisa mahluk hidup merupakan bahan pencemar udara. Jika terkena hujan, kedua oksida ini akan menjadi asam (H2SO3 dan HNO3) yang merupakan penyebab terjadinya hujan asam. Hujan asam bersifat sangat merusak lingkungan dan dapat mengakibatkan tanaman mati.
Pembuangan zat-zat berbahaya dapat menyebabkan pencemaran tanah. Misalnya, pembuangan bekas baterai akan menimbulkan polusi oleh air raksa. Pestisida yang disemprotkan atau ditanam dapat mengakibatkan pencemaran tanah.
Pencemaran udara pun akhirnya akan menjadi pencemaran bagi tanah karena terbawa oleh hujan atau uap air di udara. Pencemaran air dari bahan kimia dapat berasal dari minyak, detergen, garam-garam dari logam berat, dan asam-asam organik.
Baca juga: Bahan Kimia Rumah Tangga