Cara Mengubah Sajian Grafik, Tabel dan Diagram Menjadi Uraian Deskriptif

Pernahkah kalian menjumpai sebuah bacaan yang berisi data statistik? Informasi yang bersifat data statistik dari koran atau bacaan lain terkadang sukar ditafsirkan, sehingga perlu penyajian sederhana dalam bentuk diagram atau grafik.

Jika kalian dapat membaca dan memahami isi grafik dalam sebuah bacaan, kalian dapat memperoleh informasi secara lengkap.

Berikut ini kalian akan dilatih untuk membaca dan memahami grafik dan akhirnya kalian dapat menuliskan informasi dari grafik tersebut dalam wujud kalimat-kalimat.

Ciri-ciri Grafik atau Diagram

Berikut ini ciri-ciri grafik atau diagram informasi dalam sebuah berita secara umum.

1. Ada judul (topik utama) yang ingin diinformasikan.

2. Ada rentangan angka (misal: untuk menunjukkan besar produksi).

3. Ada rentangan waktu (misal: bulan, tahun).

4. Ada keterangan (misal: nama produksi).

5. Ada sumber pemerolehan grafik atau data.

Contoh Bacaan dan Grafik

Perhatikan bacaan yang disertai grafik berikut!

Perlindungan Harga bagi Petani Produsen

Produksi pertanian tanaman pangan di Jawa Tengah diperkirakan terus meningkat pada tahun ini. Agar angka perkiraan tidak merosot jauh dengan realisasi, diperlukan pengawalan ketat.

Pengawalan yang dimaksud bisa berupa suplai pupuk yang cukup pada masa tanam dan informasi cuaca yang tepat dan sesuai dengan jenis tanaman.

Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan stimulan bagi daerah yang terkena bencana seperti kekeringan, banjir, dan bencana alam lainnya.

Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah kebijakan harga yang menguntungkan para petani. Selama ini yang paling menikmati harga kenaikan beras hanya para pengepul atau produsen besar, sementara petani menikmati sebagian kecilnya saja.
Cara Mengubah Sajian Grafik, Tabel dan Diagram Menjadi Uraian Deskriptif
Contoh Grafik

Kondisi harga gabah kering panen saat itu hanya berkisar Rp 2.200,00 per kilogram sementara harga jual beras jenis IR-64 ratarata telah mencapai Rp 4.700,00 per kilogram.

Selisih harga tersebut terjadi karena spekulasi dalam perdagangan beras yang dikendalikan para tengkulak tanpa memikirkan margin keuntungan bagi petani produsen.

(Sumber: Kompas, 26 Maret 2008)

Uraian Grafik

Isi grafik di atas dapat diuraikan berikut ini.

1. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan Agustus 2007 adalah Rp2.162,00 per kilogram.

2. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan September 2007 adalah Rp2.203,00 per kilogram.

3. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan Oktober 2007 adalah Rp2.217,00 per kilogram.

4. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan November 2007 adalah Rp2.190,00 per kilogram.

5. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan Desember 2007 adalah Rp2.243,00 per kilogram.

6. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan Januari 2008 adalah Rp2.441,00 per kilogram.

Uraian Deskriptif

Uraian grafik di atas jika diubah ke dalam bentuk deskripsi menjadi berikut ini.

Harga gabah kering di Jawa Tengah mulai bulan Agustus 2007 hingga Januari 2008 mengalami kenaikan yang amat sedikit. Pada bulan Agustus 2007 seharga Rp2.162,00 per kg, September seharga Rp2.203,00 per kg, Oktober seharga Rp2.217,00 per kg, November seharga Rp2.190,00 per kg, dan Desember seharga Rp2.243 per kg. Pada awal tahun 2008, harga gabah kering di Jawa Tengah seharga Rp2.441 per kg.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel