Pengertian Nilai Nominal Uang, Nilai Intrinsik, Nilai Internal dan Nilai Eksternal Uang
September 21, 2015
Edit
Pembahasan kali ini akan menjelaskan tentang pengertian nilai mata uang, nilai nominal uang, nilai intrinsik uang, nilai internal dan nilai eksternal, dan penjelasannya.
Nilai uang dapat diukur atau dilihat dari berbagai sudut pandang.
Bagaimana dengan nilai intrinsiknya? Nilai intrinsik uang merupakan nilai yang terkandung dalam uang atau nilai bahan pembuatan uang.
Kita tidak bisa mengetahui berapa pastinya nilai intrinsik satu lembar uang. Biasanya, nilai nominal uang kertas lebih besar daripada nilai intrinsiknya.
Contoh sederhananya sebagai berikut. Pada tahun 2005 uang sebesar Rp10.000,00 bisa membeli empat porsi bakso. Pada tahun 2007 karena banyaknya kenaikan harga, uang tersebut hanya bisa membeli dua porsi bakso.
Dengan demikian, nilai internal uang terkait dengan tingkat harga-harga. Kenaikan harga-harga barang atau disebut sebagai gejala inflasi, akan menyebabkan nilai internal uang turun.
Setiap negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri. Misalnya, Amerika menggunakan dolar, Indonesia menggunakan rupiah, dan Thailand menggunakan baht.
Nilai eksternal uang merupakan perbandingan nilai rupiah terhadap mata uang asing. Nilai eksternal uang rupiah menguat apabila kurs rupiah juga menguat.
Nilai uang dapat diukur atau dilihat dari berbagai sudut pandang.
Nilai Nominal dan Nilai Intrinsik
Cobalah amati selembar uang kertas yang ada di dompetmu. Tahukah kamu berapakah nilai nominal dan nilai intrinsik uang tersebut? Sangat mudah untuk mengetahui nilai nominal uang karena sudah tertera atau tertulis di permukaan uang tersebut.Bagaimana dengan nilai intrinsiknya? Nilai intrinsik uang merupakan nilai yang terkandung dalam uang atau nilai bahan pembuatan uang.
Kita tidak bisa mengetahui berapa pastinya nilai intrinsik satu lembar uang. Biasanya, nilai nominal uang kertas lebih besar daripada nilai intrinsiknya.
Nilai Nominal VS Nilai Intrinsik |
Nilai Internal dan Nilai Eksternal
Uang dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa yang kita butuhkan. Nilai internal uang merupakan kemampuan atau daya beli uang terhadap barang dan jasa. Nilai internal uang mengalami penurunan apabila daya belinya juga turun.Contoh sederhananya sebagai berikut. Pada tahun 2005 uang sebesar Rp10.000,00 bisa membeli empat porsi bakso. Pada tahun 2007 karena banyaknya kenaikan harga, uang tersebut hanya bisa membeli dua porsi bakso.
Dengan demikian, nilai internal uang terkait dengan tingkat harga-harga. Kenaikan harga-harga barang atau disebut sebagai gejala inflasi, akan menyebabkan nilai internal uang turun.
Setiap negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri. Misalnya, Amerika menggunakan dolar, Indonesia menggunakan rupiah, dan Thailand menggunakan baht.
Nilai eksternal uang merupakan perbandingan nilai rupiah terhadap mata uang asing. Nilai eksternal uang rupiah menguat apabila kurs rupiah juga menguat.