Tokoh-tokoh Pergerakan Nasional Indonesia
Agustus 23, 2015
Edit
Setelah mengetahui daftar organisasi pergerakan nasional di Indonesia dan sejarahnya, pada pembahasan kali ini akan dirangkumkan secara singkat beberapa tokoh pergerakan nasional Indonesia.
Untuk lebih jelasnya tentang daftar tokoh pergerakan nasional di Indonesia adalah sebagai berikut;
Ia lulusan sekolah Dokter Jawa dan bekerja sebagai dokter pemerintah di Yogyakarta sampai tahun 1899. Pada tahun 1901 menjadi redaktur majalah Retno Dhoemilah “Ratna yang berkilauan”.
Ia adalah lulusan OSVIA, membangkitkan khayalan massa rakyat tradisional yang meramal ia sebagai Ratu Adil ‘raja yang adil’ mungkin sebagai Prabu Erucakra, yaitu nama yang sama dengan Cakra-aminata, Cokroaminoto. Ratu Adil tradisional yang sudah lama dinanti-nantikan.
R.M. Noto Suroto adalah putra Pangeran Notodirodjo dari keluarga Sri Paku Alam di Yogyakarta. Ia lahir tahun 1888, dan ketika perkumpulan didirikan ia baru berusia 20 tahun.
Ia seorang pengarang yang mumpuni namun bersikap pro-Belanda, sehingga pada tahun 1924 ia dikeluarkan dari Indonesische Vereeniging.
Tentang penggunaan kata “Indonesia” mula-mula adalah suatu konsep akademis yang murni, telah dihidupkan kembali oleh Indische Vereeniging.
Mereka menggunakan nama Indonesia sebagai pengganti kata yang dirasa merendahkan derajat; Netherland-Indies (Hindia Belanda), dan kata yang menjengkelkan yaitu inlander (orang pribumi).
Moh. Husni Thamrin adalah tokoh yang terkenal dengan perjuangannya dalam volsraad.
Mulamula KH. A. Dahlan sendiri yang menjalankan berbagai macam pekerjaan seperti tabligh, mengajar di sekolah Muhammadiyah, memimpin pengajian, dan mengumpulkan pakaian untuk si miskin.
Untuk lebih jelasnya tentang daftar tokoh pergerakan nasional di Indonesia adalah sebagai berikut;
1. Dr. Wahidin Sudirohusodo ( 1857- 1917)
Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah pencetus berdirinya Organisasi Budi Utomo. Dr. Wahidin Sudirohusodo ( 1857- 1917) adalah inspirator bagi pembentukan organisasi modern pertama untuk kalangan priyayi Jawa.Ia lulusan sekolah Dokter Jawa dan bekerja sebagai dokter pemerintah di Yogyakarta sampai tahun 1899. Pada tahun 1901 menjadi redaktur majalah Retno Dhoemilah “Ratna yang berkilauan”.
2. Dr. Sutomo
Dr. Sutomo adalah ketua organisasi Budi Utomo.3. H. Oemar Said Cokroaminoto
H.O.S. Cokroaminoto adalah ketua Sarekat Islam (SI). Perubahan SDI menjadi SI ini tidak lepas dari luasnya wawasan Haji Oemar Said Cokroaminoto sebagai motor penggerak SI.Ia adalah lulusan OSVIA, membangkitkan khayalan massa rakyat tradisional yang meramal ia sebagai Ratu Adil ‘raja yang adil’ mungkin sebagai Prabu Erucakra, yaitu nama yang sama dengan Cakra-aminata, Cokroaminoto. Ratu Adil tradisional yang sudah lama dinanti-nantikan.
Gamabar: Tokoh Pergerakan Nasional |
4. H. Samanhudi
H. Samanhudi adalah pendiri Sarekat Dadang Islam.5. H. Agus Salim
H. Agus Salim merupakan salah satu tokoh sarekat Islam putih.6. Tiga Serangkai: Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, dan Suwardi Suryaningrat.
Mereka merupakan pendiri dari organisasi Indische Partij (IP)7. R.M. Noto Suroto
R.M. Noto Suroto adalah salah seorang pelopor pembentukan organisasi Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik.R.M. Noto Suroto adalah putra Pangeran Notodirodjo dari keluarga Sri Paku Alam di Yogyakarta. Ia lahir tahun 1888, dan ketika perkumpulan didirikan ia baru berusia 20 tahun.
Ia seorang pengarang yang mumpuni namun bersikap pro-Belanda, sehingga pada tahun 1924 ia dikeluarkan dari Indonesische Vereeniging.
Tentang penggunaan kata “Indonesia” mula-mula adalah suatu konsep akademis yang murni, telah dihidupkan kembali oleh Indische Vereeniging.
Mereka menggunakan nama Indonesia sebagai pengganti kata yang dirasa merendahkan derajat; Netherland-Indies (Hindia Belanda), dan kata yang menjengkelkan yaitu inlander (orang pribumi).
8. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno adalah orator ulung dan pelopor organisasi PNI.9. Mohammad Hatta
10. Sutan Syahrir
11. Mohammad Husni Thamrin
Moh. Husni Thamrin adalah tokoh yang terkenal dengan perjuangannya dalam volsraad.12. Mohammad Yamin
13. K.H. Ahmad Dahlan
K.H. Achmad Dahlan (1868-1923) mempunyai nama kecil Muhammad Darwis. Pada tanggal 18 November 1912, saudagar batik itu mendirikan organisasi Muhammadiyah.Mulamula KH. A. Dahlan sendiri yang menjalankan berbagai macam pekerjaan seperti tabligh, mengajar di sekolah Muhammadiyah, memimpin pengajian, dan mengumpulkan pakaian untuk si miskin.