Contoh prinsip ekonomi konsumen
Juni 02, 2015
Edit
Berikut ini adalah contoh prinsip ekonomi bagi konsumen yang dikutip dari sebuah artikel berjudul ‘Hidup sederhana atau prihatin’ yang diambil dari sumber kompas 8 November 2005 dengan sedikit perubahan.
Konsumen harus membiasakan bertindak hemat dalam menggunakan uang atau pendapatannya. Sudahkah kita bersikap hemat dalam menggunakan uang pemberian orang tuamu? Sikap hemat merupakan salah satu penerapan prinsip ekonomi oleh seorang konsumen seperti kamu.
Pemenuhan lima dasar hidup sederhana ini menjadi tanggung jawab negara. Apabila negara tidak mampu menjaga ketersediaan lima dasar kehidupan ini, maka fungsi negara sebagai penanggung jawab kehidupan rakyat akan dianggap gagal. Seruan untuk hidup sederhana memang perlu di zaman paceklik ini. Namun di sisi lain, fenomena “suka belanja” tetap tidak mau berkompromi dengan kekurangan kita.
Pembangunan pusat-pusat perbelanjaan merembes ke mana-mana. Pengunjungnya pun tidak pernah sepi. Dari sudut ini, orang bisa berkesimpulan bahwa situasi negara tidak serawan yang orang banyak pikirkan. Buktinya, rakyat sanggup belanja. Kesanggupan ini menandakan ekonomi berjalan normal.
Tapi cukupkah hanya berdasar fenomena “kota”, sementara setiap hari menyaksikan antrean rakyat untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), amuk massa berebut mendapatkan Bantuan Langsung Tunai, dan kesulitan hidup lain yang menghadang?
Kita berada dalam pusaran kehidupan yang serba sulit, diimpit arus kemiskinan dan konsumerisme sehingga sulit sekali mengimbau hidup sederhana. Imbauan ini sebenarnya sangat elitis karena hanya sebagian kecil saja rakyat kita yang hidup dalam kemewahan. Lebih separuh dari mereka sekarang sudah berada dalam tataran hidup prihatin, sangat jauh di bawah standar kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia.
Potret hidup kita senantiasa dalam suasana yang bertentangan. Kita diimbau hidup sederhana, namun elite kita mempertontonkan kemewahan. Padahal kesederhanaan dan keprihatinan perlu keteladanan.
Konsumen harus membiasakan bertindak hemat dalam menggunakan uang atau pendapatannya. Sudahkah kita bersikap hemat dalam menggunakan uang pemberian orang tuamu? Sikap hemat merupakan salah satu penerapan prinsip ekonomi oleh seorang konsumen seperti kamu.
Prisip Ekonomi |
Hidup sederhana atau prihatin
“Makan dan minumlah tetapi janganlah berlebihan” Ayat sederhana ini agaknya sulit dipenuhi oleh lebih dari 60 persen penduduk kita. Jangankan berlebih, makan sekadarnya saja merupakan perjuangan luar biasa. Hidup sederhana adalah terpenuhinya lima keharusan yaitu jaminan kebebasan agama, jaminan hidup, jaminan berpikir, jaminan kerja (harta), dan jaminan bereproduksi sehat.Pemenuhan lima dasar hidup sederhana ini menjadi tanggung jawab negara. Apabila negara tidak mampu menjaga ketersediaan lima dasar kehidupan ini, maka fungsi negara sebagai penanggung jawab kehidupan rakyat akan dianggap gagal. Seruan untuk hidup sederhana memang perlu di zaman paceklik ini. Namun di sisi lain, fenomena “suka belanja” tetap tidak mau berkompromi dengan kekurangan kita.
Pembangunan pusat-pusat perbelanjaan merembes ke mana-mana. Pengunjungnya pun tidak pernah sepi. Dari sudut ini, orang bisa berkesimpulan bahwa situasi negara tidak serawan yang orang banyak pikirkan. Buktinya, rakyat sanggup belanja. Kesanggupan ini menandakan ekonomi berjalan normal.
Tapi cukupkah hanya berdasar fenomena “kota”, sementara setiap hari menyaksikan antrean rakyat untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), amuk massa berebut mendapatkan Bantuan Langsung Tunai, dan kesulitan hidup lain yang menghadang?
Kita berada dalam pusaran kehidupan yang serba sulit, diimpit arus kemiskinan dan konsumerisme sehingga sulit sekali mengimbau hidup sederhana. Imbauan ini sebenarnya sangat elitis karena hanya sebagian kecil saja rakyat kita yang hidup dalam kemewahan. Lebih separuh dari mereka sekarang sudah berada dalam tataran hidup prihatin, sangat jauh di bawah standar kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia.
Potret hidup kita senantiasa dalam suasana yang bertentangan. Kita diimbau hidup sederhana, namun elite kita mempertontonkan kemewahan. Padahal kesederhanaan dan keprihatinan perlu keteladanan.