Ciri-ciri Masyarakat Tradisional
September 20, 2015
Edit
Perubahan sosial akibat modernisasi mengakibatkan terjadinya pergeseran gaya hidup dari bentuk masyarakat tradisional ke masyarakat modern.
Sikap inilah yang menyebabkan masyarakat tradisional mengalami hambatan dalam perkembangannya sehingga hanya diwarnai oleh sikap tradisionalisme dan konservatisme.
Lambatnya penerimaan pengaruh dari luar dan tingkat pendidikan yang kurang maju menyebabkan teknologi masyarakat desa masih bercorak tradisional.
Sifat tradisional tersebut lambat laun akan berubah menjadi modern apabila terjadi kontak budaya dengan kelompok masyarakat lain yang lebih maju secara lebih intensif.
Kehidupan Masyarakat Tradisional
Di Indonesia masyarakat tradisional identik dengan masyarakat desa yang kehidupannya berada pada sektor agraris. Hal ini dapat dimengerti mengingat kondisi geografis desa jauh berbeda dibandingkan kota.Ciri-ciri masyarakat tradisional
Selain itu, masyarakat desa memiliki pola hidup yang bertumpu pada pranata sosial. Menurut Talcott Parsons, masyarakat tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut.a) Afektivitas
Afektifitaas yaitu menggambarkan hubungan antarmanusia yang dilandasi oleh perasaan dan sifat kasih sayang, tolong-menolong, rasa cinta, dan kesetiaan.Masyarakat Tradisional |
b) Diffuseness
Diffuseness menggambarkan sikap yang tidak jelas atau tidak terus terang terutama pada hubungan antara pribadi. Masyarakat tradisional lebih banyak menggunakan bahasa yang tidak langsung menuju sasaran permasalahan.c) Partikularisme
Partikularisme adalah semua masalah yang berkaitan dengan sesuatu yang khusus berlaku di suatu tempat atau daerah tertentu karena adanya hubungan dengan perasaan subjektif dan rasa kebersamaan.d) Orientasi kolektif
Orientasi Kolektif yang merupakan dampak dari rasa afektivitas yaitu meningkatkan kerja sama, kebersamaan, tidak sombong, congkak, ego, dan berbeda pendapat.e) Askripsi
Askripsi yaitu sifat khusus yang tidak diperoleh melalui usaha yang disengaja, tetapi semuanya atas dasar kebiasaan dan keharusan.Sikap inilah yang menyebabkan masyarakat tradisional mengalami hambatan dalam perkembangannya sehingga hanya diwarnai oleh sikap tradisionalisme dan konservatisme.
Lambatnya penerimaan pengaruh dari luar dan tingkat pendidikan yang kurang maju menyebabkan teknologi masyarakat desa masih bercorak tradisional.
Sifat tradisional tersebut lambat laun akan berubah menjadi modern apabila terjadi kontak budaya dengan kelompok masyarakat lain yang lebih maju secara lebih intensif.