Hewan dan Tumbuhan Langka di Indonesia

Pembahasan kali ini adalah tentang jenis-jenis hewan dan tumbuhan langka di Indonesia yang dilengkapi dengan keterangan daerah asalnya.

Kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan bergantung pada keberadaan habitat alam. Kebanyakan daerah perlindungan diciptakan karena adanya jenis tumbuhan dan hewan yang bersifat langka.

Keberadaan makhluk hidup langka, jika populasinya makin sedikit akan terancam kepunahan.

1. Tumbuhan/Flora Langka

Flora Indonesia terdiri atas banyak jenis yang tidak diketahui Ada sejumlah tumbuhan yang kita hargai dan kita lindungi, seperti anggrek yang langka. Contoh flora langka lainnya yaitu bunga Rafflesia arnoldi dan Amorphopallus titanum.

Rafflesia arnoldi terdapat di Sumatra dan Serawak. Adapun, bunga Amorphopallus titanum (bunga bangkai) tumbuh di beberapa kebun raya. Bunga iitu berbunga setiap beberapa tahun. Tahukah kamu Amorphopallus pernah digambar pada uang kertas Rp500,00?

Kedua bunga itu terancam punah karena sangat mudah rusak. Rafflesia sangat berisiko terhadap pencari kuncup dan bunga sebagai bahan obat.

Karena daur hidup keduanya sangat sedikit diketahui dan budidayanya hampir tidak mungkin maka menjaga hutan merupakan cara yang tepat menyelamatkan bunga raksasa yang menakjubkan itu.

Kelangkaan tumbuhan tertentu merupakan sumber kegembiraan dan kebanggaan. Masih banyak tumbuhan langka yang ditemukan di Indonesia. Beberapa di antaranya yaitu anggrek dendobrium dan buah bersayap.
Gambar: Contoh bunga rafflessia

2. Hewan/Satwa Langka

Tekanan pemanfaatan habitat hutan yang sangat cepat mengancam kekayaan margasatwa Indonesia. Sisa habitat alami makin kecil dan terasing, sehingga jenis margasatwa setempat cenderung punah.

Beberapa margasatwa yang mendekati kepunahan sebagai berikut.

a. Harimau Sumatra

Harimau Sumatra mungkin satu-satunya yang masih hidup dari suku harimau setelah harimau Bali dan harimau Jawa punah.

Harimau Bali dan harimau Jawa telah punah karena perburuan dan hilangnya habitat secara terus-menerus menjadi penyebab utama kepunahan hewan ini. Adapun faktor lain penyebab kepunahan, yaitu permintaan kulit harimau secara tetap.

b. Orangutan

Orangutan dapat diselamatkan dari ujung kepunahan dengan penghentian perburuan gelap dan melindungi luas daerah habitat hutan yang sesuai.

Pada tahun 1994 Menteri Kehutanan menyetujui program penyelamatan orangutan yang secara garis besar diperlukan untuk melanjutkan usaha melindungi jenis ini dan habitatnya.

c. Gajah Sumatra

Saat ini jumlah gajah di Indonesia makin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah pembukaan hutan untuk keperluan hidup manusia.

Pembukaan hutan dataran rendah secara luas mengakibatkan gajah (Elephas maximus) berada dalam kawasan yang lebih kecil dan makin mengecil di Indonesia.

Masalah gajah hanya dapat diatasi dengan upaya sungguh-sungguh, meningkatkan daerah perlindungan dan bekerja sama dengan masyarakat

d. Badak Jawa dan Sumatra

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan hewan darat terbesar kedua di Indonesia. Di samping itu masih ada badak Sumatra (Dicerorhinus Sumatrensis) yang merupakan badak terkecil yang masih hidup, beratnya hanya satu ton.

Penurunan jumlah yang tajam untuk kedua jenis badak sebagian besar karena hilangnya hutan dataran rendah dan perburuan.

e. Jalak Bali

Ancaman kepunahan jalak Bali makin bertambah dengan kerusakan habitat. Ancaman lain adanya perburuan yang berlebihan untuk perdagangan burung, mengingat harga burung ini dipasaran mencapai puluhan juta rupiah setiap ekornya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel