Pengertian Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas dalam Paragraf

Pada postingan yang lalu telah dibahas tentang paragraf dan macam-macamnya, pada postingan kali ini kami akan mencoba menguaraikan penjelasan tantang kalimat utama dan kalimat penjelas dalam sebuah paragraf.

Pembahasan ini akan berkisar tentang pengertian kalimat utama dan kalimat penjelas, contoh kalimat utama dan kalimat penjelas, perbedaan kalimat utama dan kalimat penjelas beserta penjabarannya.

Pengertian kalimat utama dan kalimat penjelas

Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama tentang suatu topik yang sedang dibahas dalam sebuah paragraf.

Kalimat utama ini sering disebut juga dengan kalimat topik yang biasanya dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan sebuah paragraf.

Kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi tentang penjelasan, penjabaran dan uraian atau berupa rincian-rincian yang detail tentang kalimat utama atau gagasan utama dalam sebuah paragraf.
Pengertian Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas dalam Paragraf
Kalimat utama dan penjelas

Perbedaan kalimat utama dan kalimat penjelas

Untuk dapat membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas dalam sebuah paragraf dapat dipahami melalui ciri-ciri dari masing-masing kalimat tersebut. Perhatikan ciri-cirinya dibawah ini!

Ciri-ciri kalimat utama

1. Kalimat utama mengandung suatu permasalahan yang bisa dikembangkan secara terperinci.
2. Kalimat utama merupakan suatu kalimat yang utuh atau bisa berdiri sendiri tanpa adanya penghubung baik penghubung antar kalimat maupun penghubung intra kalimat.
3. Biasanya kalimat utama terletak di awal paragraf. Namun pada kalimat induktif kalimat utama terletak di akhir suatu paragraf dan biasanya menggunakan kata-kata berupa: “Sebagai kesimpulan, Jadi…, Dengan demikian…”
4. Mempunyai arti yang jelas walaupun tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.

Ciri-ciri kalimat penjelas

1. Berupa pendukung suatu kalimat utama yang menyajikan deskripsi, contoh, perbandingan, alasan dan penjelasan mengenai topic yang dibahas.
2. Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
3. Kalimat penjelas memerlukan kata-kata penghubung seperti “Bahkan, contohnya, terlebih lagi, misalnya, contohnya dan lain-lain”. kalimat-kalimat penjelas membutuhkan kata penghubung agar suatu paragraf menjadi Koherence atau berkesinambungan antar kalimat.

Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas

Setelah memahami pengertian dan ciri dari kalimat utama dan penjelas berikut adalah contoh menemukan kalimat utama dan penjelas dalam sebuah paragraf.

Paragraf 1

Demam berdarah merupakan ancaman bagi manusia di seluruh belahan dunia. Banyak kasus demam berdarah yang terjadi di seluruh dunia. Jumlah kasus demam berdarah yang paling tinggi di tempati oleh Asia terutama di Asia timur dan selatan. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi sehingga memungkinkan nyamuk dengue berkembang. Sedangkan Australia dan Amerika menempati peringkat ke 2 dan ke 3 dalam kasus demam berdarah. Jumlah kasus demam berdarah di benua ini lebih kecil karena letak geografis dan iklimnya yang membuat nyamuk dengue susah untuk berkembang.

Pada paragraf di atas semua kalimat membicarakan tentang demam berdarah. Berdasarkan ciri-ciri yang telah kita pelajari sebelumnya. kita bisa melihat kalimat pertama merupakan sebuah kalimat yang utuh. sedangkan kalimat-kalimat setelahnya bersifat mendukung dengan memberikan contoh, alasan, dan bukti yang merupakan ciri dari kalimat penjelas.

Jadi bisa di pastikan bahwa kalimat utama pada paragraf di atas ada pada kalimat pertama sehingga paragraf ini disebut paragraf deduktif.

Kalimat utama: Demam berdarah merupakan ancaman bagi manusia di seluruh belahan dunia.
Kalimat Penjelas: Ada di kalimat ke 2 hingga ke 6.

Paragraf 2

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi tingginya kolesterol di dalam tubuh. Sebagai pemicunya adalah banyaknya lemak yang kita konsumsi salah satunya adalah dari minyak goreng. Kolestrol yang menumpuk ini akam meyumbat alairan darah kita sehingga akan menggangu kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga akan menyebabkan penyumbatan darah. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Paragraf di atas membicarakan tentang Bahaya kolesterol bagi tubuh. kalimat pertama, hingga kalimat keempat merupakan kalimat penjelas. Pada kalimat pertama penulis mengajukan sebuah fakta dan di djelaskan oleh kalimat-kalimat selanjutnya. kemudian di bagian akhir penjelasan-penjelasan tersebut dirangkum dalam satu kaliamt di kalimat terakhir dicirikan dengan adanya kata “Dengan demikian”

Berdasarkan penjelasan dan contoh di atas, kalimat utama dari paragraf tersebut terletak di akhir paragraf sehingga paragraf ini disebut dengan paragraf Indukif.

Kalimat utama:   Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Kalimat penjelas: ada pada kalimat 1 hingga kalimat 4.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel