Pengaruh dan Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
Agustus 26, 2016
Edit
Berikut ini adalah pembahasan tentang akibat penjajahan jepang, akibat pendudukan jepang, dampak pendudukan jepang, dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, dampak penduduk jepang di indonesia, pengaruh pendudukan jepang di indonesia, dampak pendudukan jepang di indonesia, dampak positif pendudukan jepang di indonesia, pengaruh kebijakan pemerintah pendudukan jepang di indonesia.
Untuk memperlancar proses eksploitasi di pedesaan dan mengontrol rakyat, Jepang membentuk tonarigumi (Rukun Tetangga). Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap penduduk. Akibat dibentuknya tonarigumi, peran dan fungsi lembaga politik tradisional memudar.
Mobilitas sosial masyarakat cukup tinggi. Golongan pemuda, pelajar, dan tokoh masyarakat mengalami peningkatan status sosial. Hal ini disebabkan mereka bergabung dalam organisasi bentukan Jepang. Selain itu juga duduk dalam pemerintahan.
Para romusha harus membuat pabrik senjata, benteng pertahanan, dan jalan. Mereka tidak hanya bekerja di Indonesia tetapi juga dikirim ke luar negeri.
Para romusha sangat menderita dan tidak dapat upah dan makanan. Mereka masih menerima perlakuan yang kejam dari Jepang. Hal ini menimbulkan ketakutan pada masyarakat yang harus menyerahkan warganya untuk menjadi romusha.
Baca juga: Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang
Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang telah mengakibatkan berbagai perubahan pada masyarakat pedesaan Indonesia, khususnya Jawa. Kebijakan-kebijakan Jepang mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini beberapa perubahan yang terjadi akibat pendudukan Jepang di Indonesia.1. Aspek Politik Pemerintahan
Dalam bidang pemerintah terjadi perubahan dari pemerintahan sipil ke pemerintahan militer, jabatan Gubernur Jenderal diganti dengan Panglima Tentara Jepang.Untuk memperlancar proses eksploitasi di pedesaan dan mengontrol rakyat, Jepang membentuk tonarigumi (Rukun Tetangga). Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap penduduk. Akibat dibentuknya tonarigumi, peran dan fungsi lembaga politik tradisional memudar.
2. Aspek Sosial Ekonomi
Pada masa Jepang, juga diberlakukan politik penyerahan padi secara paksa. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi para tentara. Akibat penyerahan padi itu antara lain angka kematian meningkat, tingkat kesehatan masyarakat menurun, kelangkaan bahan pangan, dan kesejahteraan sosial sangat buruk.Mobilitas sosial masyarakat cukup tinggi. Golongan pemuda, pelajar, dan tokoh masyarakat mengalami peningkatan status sosial. Hal ini disebabkan mereka bergabung dalam organisasi bentukan Jepang. Selain itu juga duduk dalam pemerintahan.
3. Aspek Mentalitas Masyarakat
Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Melihat hal tersebut, Jepang memanfaatkannya sebagai tenaga kerja. Masyarakat pedesaan dipaksa menjadi romusha.Para romusha harus membuat pabrik senjata, benteng pertahanan, dan jalan. Mereka tidak hanya bekerja di Indonesia tetapi juga dikirim ke luar negeri.
Para romusha sangat menderita dan tidak dapat upah dan makanan. Mereka masih menerima perlakuan yang kejam dari Jepang. Hal ini menimbulkan ketakutan pada masyarakat yang harus menyerahkan warganya untuk menjadi romusha.
Baca juga: Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang