Pengertian Infrasonik dan Ultrasonik serta Batas Frekuensi Pendengaran Manusia
Juni 13, 2016
Edit
Berikut ini adalah pembahasan tentang infrasonik, ultrasonik, pengertian infrasonik, pengertian ultrasonik, batas pendengaran manusia dan frekuensi pendengaran manusia.
Bunyi terjadi bila ada sumber bunyi yang bergetar. Bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi kemudian merambat melalui zat antara, misalnya udara.
Tanpa zat antara, bunyi tidak mungkin merambat. Bunyi yang merambat lalu menggetarkan selaput gendang telinga sehingga kita mendengar bunyi itu.
Dengan demikian, syarat terjadi dan terdengarnya bunyi yaitu: ada sumber bunyi, misalnya gendang, gitar, dan garputala, ada zat antara (medium), misalnya udara dan ada penerima di sekitar bunyi.
Medium perambatan bunyi bisa berupa zat padat, zat cair, atau gas. Bunyi tidak dapat merambat melalui ruang hampa udara.
Kuat bunyi bergantung pada amplitudo dan jarak sumber bunyi dari penerima. Makin besar amplitudo sumber bunyi, makin kuat bunyi yang terdengar.
Kelelawar dapat menghasilkan bunyi ultrasonik. Bunyi ultrasonik dipantulkan oleh benda-benda yang ada di sekitar kelelawar.
Bunyi pantulan ini diterima kembali oleh alat penerima pada kelelawar. Itulah sebabnya kelelawar dapat menghindari tabrakan dan dapat menentukan letak mangsanya.
Di dalam industri, bunyi ultrasonik digunakan misalnya gelombang ultrasonik untuk mengaduk susu supaya rata, mensterilkan makanan dalam kaleng dan meratakan campuran besi dan timah yang dilebur.
Bunyi terjadi bila ada sumber bunyi yang bergetar. Bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi kemudian merambat melalui zat antara, misalnya udara.
Tanpa zat antara, bunyi tidak mungkin merambat. Bunyi yang merambat lalu menggetarkan selaput gendang telinga sehingga kita mendengar bunyi itu.
Dengan demikian, syarat terjadi dan terdengarnya bunyi yaitu: ada sumber bunyi, misalnya gendang, gitar, dan garputala, ada zat antara (medium), misalnya udara dan ada penerima di sekitar bunyi.
Medium perambatan bunyi bisa berupa zat padat, zat cair, atau gas. Bunyi tidak dapat merambat melalui ruang hampa udara.
Kuat bunyi bergantung pada amplitudo dan jarak sumber bunyi dari penerima. Makin besar amplitudo sumber bunyi, makin kuat bunyi yang terdengar.
Gambar: Bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa udara |
Daerah Pendengaran Manusia
Telinga manusia hanya mampu mendengar bunyi yang frekuensinya berkisar antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.
Daerah yang berada pada rentang frekuensi antara 20 Hz dan 20.000 Hz disebut dengan frekuensi audio.
Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz disebut infrasonik, sedangkan bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz disebut ultrasonik.Jangkrik dapat mendengar bunyi infrasonik sehingga langkah manusia sudah terdengar olehnya dari jarak yang jauh. Anjing, kelelawar, dan ikan lumba-lumba juga dapat mendengar bunyi infrasonik.
Kelelawar dapat menghasilkan bunyi ultrasonik. Bunyi ultrasonik dipantulkan oleh benda-benda yang ada di sekitar kelelawar.
Bunyi pantulan ini diterima kembali oleh alat penerima pada kelelawar. Itulah sebabnya kelelawar dapat menghindari tabrakan dan dapat menentukan letak mangsanya.
Di dalam industri, bunyi ultrasonik digunakan misalnya gelombang ultrasonik untuk mengaduk susu supaya rata, mensterilkan makanan dalam kaleng dan meratakan campuran besi dan timah yang dilebur.