Metode atau Cara Berpidato di Depan Umum yang Baik dan Benar serta Menarik Perhatian Pendengar
Juni 13, 2016
Edit
Selain disampaikan dengan menggunakan intonasi yang tepat, artikulasi, dan volume yang jelas, pidato perlu disampaikan dengan bahasa yang menarik.
Hal ini bertujuan agar pendengar merasa asyik dan tidak merasa bosan mendengarkan pidato. Keasyikan pendengar bermula dari adanya rasa tertarik.
Oleh karena itu, pembicara (komunikator) harus berusaha memunculkan hal-hal yang menarik perhatian pendengar (komunikan).
1. Humor
Humor sebaiknya bersifat baru (segar) dan disampaikan dengan bahasa yang sopan, tidak kasar, dan tidak menyinggung perasaan pendengar. Dalam penyampaian humor, kalian harus memperhatikan tempat, waktu, situasi, sasaran, dan cara melontarkannya.
2. Gerbang Mata
Gerbang mata adalah penggunaan benda atau gerakan yang bersifat konkret untuk menarik perhatian pendengar. Misalnya, pidato yang disertai dengan alat peraga atau gerakan-gerakan yang nyata seperti menggeleng, mengangguk, menunjuk, mengacungkan ibu jari, dan lain-lain.
3. Sekitar “Aku”
Hal yang amat menarik perhatian manusia adalah hal yang berkaitan dengan “aku”.
Kalian dapat menceritakan tentang sekolah kalian yang terkenal, lingkungan sekolah yang bersih, prestasi-prestasi sekolah, dan lain-lain.
Cara ini akan terlihat lebih menarik jika dibandingkan dengan pembicara yang selalu menceritakan dirinya sendiri sehingga terkesan sombong.
1. Jangan datang terlambat.
2. Jangan berpakaian sekenanya. Sesuaikanlah dengan jenis acara, tempat, dan waktu.
3. Jangan membuka pidato dengan permintaan maaf karena belum siap.
4. Jangan berdiri seperti patung. Gunakanlah anggota tubuh kalian untuk memperjelas maksud pidato kalian.
5. Jangan berbicara kasar dan p*rn*.
6. Jangan berbicara monoton. Gunakan perubahan intonasi suara artikulasi dan penjedaan yang baik.
7. Jangan terlalu sering menggunakan bentuk tegun. Bentuk tegun berupa ucapan “e” atau diam terlalu lama.
8. Jangan terlalu lama berpidato hingga lupa waktu.
Hal ini bertujuan agar pendengar merasa asyik dan tidak merasa bosan mendengarkan pidato. Keasyikan pendengar bermula dari adanya rasa tertarik.
Oleh karena itu, pembicara (komunikator) harus berusaha memunculkan hal-hal yang menarik perhatian pendengar (komunikan).
Cara menarik perhatian pendengar
Berikut ini hal-hal yang dapat kalian lakukan untuk perhatian pendengar pada waktu berpidato.1. Humor
Humor sebaiknya bersifat baru (segar) dan disampaikan dengan bahasa yang sopan, tidak kasar, dan tidak menyinggung perasaan pendengar. Dalam penyampaian humor, kalian harus memperhatikan tempat, waktu, situasi, sasaran, dan cara melontarkannya.
2. Gerbang Mata
Gerbang mata adalah penggunaan benda atau gerakan yang bersifat konkret untuk menarik perhatian pendengar. Misalnya, pidato yang disertai dengan alat peraga atau gerakan-gerakan yang nyata seperti menggeleng, mengangguk, menunjuk, mengacungkan ibu jari, dan lain-lain.
Cara Berpidato |
3. Sekitar “Aku”
Hal yang amat menarik perhatian manusia adalah hal yang berkaitan dengan “aku”.
Kalian dapat menceritakan tentang sekolah kalian yang terkenal, lingkungan sekolah yang bersih, prestasi-prestasi sekolah, dan lain-lain.
Cara ini akan terlihat lebih menarik jika dibandingkan dengan pembicara yang selalu menceritakan dirinya sendiri sehingga terkesan sombong.
Hal-hal yang Harus Dihindari dalam Berpidato
Kalian perlu menghindari hal-hal berikut ini agar sebuah pidato dapat terlaksana dengan baik dan mampu memberi kesan kepada pendengar.1. Jangan datang terlambat.
2. Jangan berpakaian sekenanya. Sesuaikanlah dengan jenis acara, tempat, dan waktu.
3. Jangan membuka pidato dengan permintaan maaf karena belum siap.
4. Jangan berdiri seperti patung. Gunakanlah anggota tubuh kalian untuk memperjelas maksud pidato kalian.
5. Jangan berbicara kasar dan p*rn*.
6. Jangan berbicara monoton. Gunakan perubahan intonasi suara artikulasi dan penjedaan yang baik.
7. Jangan terlalu sering menggunakan bentuk tegun. Bentuk tegun berupa ucapan “e” atau diam terlalu lama.
8. Jangan terlalu lama berpidato hingga lupa waktu.