Proses Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Lengkap

Berikut ini merupakan pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang meliputi hormon pada tumbuhan, pertumbuhan tanaman, pertumbuhan tumbuhan, perkembangan tumbuhan, proses perkecambahan, pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder, perkecambahan epigel, pertumbuhan kecambah, asam traumalin, proses pertumbuhan tanaman, hormon pertumbuhan pada tumbuhan, proses terbentuknya lingkaran tahun, pembelahan sel pada tumbuhan.

Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan merupakan proses alamiah yang harus dijalani, namun dalam proses tersebut terdapat beberapa faktor yang akan menunjang atau bahkan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Tumbuhan saat berukuran kecil menjadi berukuran besar dan semakin banyak cabang, maka dikatakan sebagai pertumbuhan. Sedangkan ketika mulai tumbuh bunga maka dikatakan mengalami perkembangan.

Perkembangan pada tumbuhan mencapai dewasa ditandai dengan adanya bunga dan buah pada tumbuhan berbunga. Perkembangan pada tumbuhan berupa tahapan perubahan mulai dari biji, menjadi tanaman, kemudian berbunga dan berbuah.

Pertumbuhan Primer dan Sekunder pada Tumbuhan

Pertumbuhan berupa penambahan panjang batang dan akar disebut pertumbuhan primer, sedangkan pertumbuhan diameter batang disebut pertumbuhan sekunder. 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada tumbuhan, pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.
Faktor luar Pertumbuhan, diantaranya: makanan, gravitasi, cahaya, kelembaban, suhu dan kadar oksigen tempat tumbuhan itu berada.
Faktor dalam Pertumbuhan, yaitu sifat bawaan dan hormon lebih menentukan bagaimana pertumbuhan terjadi.
Makanan berupa zat dan mineral yang terkandung dalam tanah merupakan faktor paling penting untuk pertumbuhan Mineral yang diperlukan tumbuhan terdiri dari makronutrisi dan mikronutrisi.

Fungsi Mineral Makronutrisi

Mineral makronutrisi di antaranya adalah: oksigen, karbon , hidrogen, nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, fosfor dan sulfur. Fungsi utama mineral-mineral makronutrisi tampal pada tabel di bawah ini.
Elemen
Fungsi
Oksigen
Karbon
Hidrogen
Nitrogen
Kalium
Kalsium

Fosfor
Sulfur
Penyusun utama materi organik
Penyusun utama materi organik
Penyusun utama materi organik
Penyusun asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
Kofaktor fungsional dalam sintesis protein
Pembentuk dan penstabil dinding sel, pemelihara struktur membran dan permeabilitas, pengaktif beberapa enzim
Penyusun asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
Penyusun protein dan koenzim

Fungsi Mineral Mikronutrisi

Mineral mikronutrisi diantaranya adalah klorin, besi, boron, mangan, seng, tembaga, molibdenum, dan nikel. Fungsi-fungsi mineral mikronutrisi ini terdapat dalam tabel di bawah ini.

Elemen
Fungsi
Klor
Besi
Boron
Mangan
Seng
Tembaga
Molibdenum
Nikel
Aktifator fotosintesis
Penyusun sitokrom dan aktivator beberapa enzim
Kofaktor sintesis klorofil
Membentuk asam amino dan pengaktif beberapa enzim
Membentuk klorofil
Pembentuk beberapa enzim biosintesis redoks dan ligmen
Pengikat nitrogen
Kofaktor enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen

Geotropisme

Gravitasi mempengaruhi arah pertumbuhan.
Arah pertumbuhan akar menuju pusat bumi disebut dengan geotropisme positif, sedangkan pertumbuhan akar yang berlawanan arah dengan pusat bumi disebut geotropisme negatif. 
Geotropisme negatif terjadi pada akar bakau karena berbagai faktor sesuai dengan fungsi akar tersebut.
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Lengkap
Gambar: Pertumbuhan Tanaman

Tumbuhan memerlukan cahaya untuk proses pertumbuhannya, karena tanpa cahaya tidak dapat terjadi proses fotosintesis. Namun selain itu adanya cahaya juga akan mempengaruhi kerja beberapa zat kimia yang ada dalam tumbuhan.
Air sangat penting dalam proses pertumbuhan. 
Air merupakan pereaksi pada hidrolisis bahan makanan cadangan. Air juga diperlukan untuk pemindahan cadangan makanan, gula, asam amino dan asam lemak bagian tumbuhan tempat pertumbuhan embrio. Keberadaan air ini sangat tergantung pada kelembaban tanah dan udara di sekitar tumbuhan tersebut.

Enzim bekerja untuk memobilisasi makanan pada suhu tertentu, sehingga peran suhu sangat penting. Selain itu, suhu lingkungan yang terlalu tinggi membuat kelembaban berkurang dan proses pertumbuhan terganggu karena kekurangan air.
Faktor lain yang penting untuk pertumbuhan adalah kadar karbon dioksida. 
Karbon dioksida merupakan bahan utama dalam fotosintesis, yang akan menjadi bahan makanan untuk digunakan dalam pertumbuhan seluruh bagian tumbuhan tersebut.
Hormon tumbuhan dihasilkan oleh jaringan tertentu yang akan diedarkan ke jaringan lain untuk memicu pertumbuhan. 
Hormon pada tumbuhan antara lain adalah auksin, giberelin, sitokinin, kalin dan asam traumalin. Asam traumalin atau sering juga disebut hormon luka berperang merangsang pertumbuhan di daerah yang luka pada tumbuhan.

Hormon auksin diproduksi pada ujung batang dan akar. Auksin berperan meningkatkan pengambilan oksigen, sehingga meningkatkan suplai energi pada metabolisme tumbuhan. Auksin juga dapat mendorong dominasi apikal, sehingga tumbuhan tidak bercabang atau hanya bercabang sedikit.

Hormon giberelin terdapat pada semua bagian tubuh tumbuhan, tetapi paling banyak terdapat pada biji muda. Giberelin mempengaruhi peningkatan pertumbuhan dan pembelahan.

Giberelin dapat memperbanyak pertumbuhan tunas dan menghilangkan dominasi biji, karena dapat menghilangkan hambatan cahaya dan suhu. Giberelin bersama sitokinin dapat digunakan dalam pertumbuhan buah tanpa biji, karena dapat memicu sel-sel karpel tanpa pembuahan.

Hormon sitokinin mempunyai efek kerja berlawanan dengan auksin. Sitokinin merangsang pembelahan sel dan pembentukan tunas, terutama tunas samping.

Sitokinin juga mempercepat pertumbuhan memanjang tapi tidak pada pertumbuhan membelok. Selain itu sitokinin juga dapat mempertahankan kesegaran jaringan, sehingga tumbuhan dapat tetap hijau.

Hormon kalin dapat merangsang pertumbuhan organ-organ tertentu. Berdasarkan organ yang dibentuknya, hormon ini dibedakan menjadi rizokalin, kaulokalin, filokalin dan antokalin.

Rizokalin untuk merangsang pertumbuhan akar, kaulokalin untuk pembentukkan batang, filokalin untuk pembentukan daun dan antokalin untuk pembentukan bunga.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel