Aktivitas Matahari Granula, Sunspots Dan Prominences
Januari 16, 2016
Edit
Aktivitas matahari, badai matahari, gangguan pada matahari, bintik matahari, lidah api matahari, flare matahari, noda matahari, aktivitas matahari, granula, sunspots, prominences.
Gas panas Matahari selalu aktif dan bergerak. Gas tersebut bergerak dengan hebat berupa gumpalan gumpalan nyala-nyala api besar pada fotosfer.
Perbedaan suhu dan tekanan antara loncatan api dan daerah sekitarnya, membuat loncatan api yang jatuh dalam korona menjadi lebih dingin dan mengendap.
Pendinginan ini menyebabkan cahaya kemilaunya menghilang, sehingga terdapat perbedaan menyolok antara panas loncatan api dan daerah sekitarnya. Perbedaan tersebut tampak seperti daerah yang gelap.
Diameter sunspots antara 800 sampai dengan 80.000 km. Saat terjadi ledakan gumpalan api yang dihasilkan dapat menjulur dari fotosfer keluar dan jatuh lagi dalam Matahari.
Di dalam noda hitam terdapat pula gas-gas panas yang bergerak sangat cepat. Partikel-partikel gas tersebut akan dilontarkan dari noda hitam keluar Matahari dan menghasilkan angin Matahari.
Hentakan angin Matahari bisa mencapai Bumi dalam waktu beberapa jam, sedangkan partikel-partikelnya sampai dalam beberapa hari.
Partikel dalam angin matahari yang sampai ke Bumi akan terhambat oleh Sabuk Radiasi Van Allen. Sabuk ini menyebabkan kecepatan partikel-partikel yang sampai ke Bumi menjadi sangat berkurang.
Namun tetap saja partikel ini dapat menyebabkan badai geomagnetik yang dapat merusak peralatan elektronik dan memadamkan aliran listrik.
Sabuk radiasi Van Allen terdiri dari partikel partikel berupa elektron, proton dan ion-ion dari atom yang lebih berat.
Partikel terebut terjebak dalam bentuk sabuk karena adanya medan magnet Bumi. Partikel dalam sabuk ini sangat berbahaya bagi manusia, binatang tumbuhan juga menganggu peralatan elektronik.
Hal ini menyebabkan fungsi ionosfer sebagai pemantul gelombang pendek pada gelombang radio berkurang. Akibatnya pada radio terdengar.
Aktivitas Matahari
Penemuan spectroheliograph dengan daya amat yang kuat pada tahun 1892, membuat apa yang terjadi pada Matahari dapat diamati. Reaksi fusi di Matahari menyebabkan energi pancaran Matahari bergerak lebih hebat dan menimbulkan berbagai aktivitas Matahari. Aktivitas Matahari dapat berupa granula, sunspots, dan prominences.Gas panas Matahari selalu aktif dan bergerak. Gas tersebut bergerak dengan hebat berupa gumpalan gumpalan nyala-nyala api besar pada fotosfer.
Gumpalan atau granula ini membuat permukaan fotosfer seperti golakan api yang meletup-letup.Suhu dan tekanan yang tinggi pada fotosfer menyebabkan nyala api itu berlompatan jatuh ke dalam korona yang suhu dan tekanannya lebih rendah.
Gambar: Granula |
Perbedaan suhu dan tekanan antara loncatan api dan daerah sekitarnya, membuat loncatan api yang jatuh dalam korona menjadi lebih dingin dan mengendap.
Pendinginan ini menyebabkan cahaya kemilaunya menghilang, sehingga terdapat perbedaan menyolok antara panas loncatan api dan daerah sekitarnya. Perbedaan tersebut tampak seperti daerah yang gelap.
Daerah gelap pada Matahari berbentuk titik atau bulatan yang disebut noda hitam atau sunspot. Jadi pada dasarnya sunspot adalah daerah yang lebih dingin dalam Matahari.
Gambar: Sunspots |
Diameter sunspots antara 800 sampai dengan 80.000 km. Saat terjadi ledakan gumpalan api yang dihasilkan dapat menjulur dari fotosfer keluar dan jatuh lagi dalam Matahari.
Loncatan api yang berupa juluran tersebut disebut dengan lidah api atau prominences.Bagian ini terang sekali. Bahannya terdiri dari proton dan elektron yang berasal dari atom hidrogen. Bentuk lidah api berubah-ubah, demikian juga warnanya dari kehijau-hijauan sampai merah tua. Panjang lidah api dapat mencapai ribuan kilometer.
Gambar: Prominences |
Di dalam noda hitam terdapat pula gas-gas panas yang bergerak sangat cepat. Partikel-partikel gas tersebut akan dilontarkan dari noda hitam keluar Matahari dan menghasilkan angin Matahari.
Hentakan angin Matahari bisa mencapai Bumi dalam waktu beberapa jam, sedangkan partikel-partikelnya sampai dalam beberapa hari.
Partikel dalam angin matahari yang sampai ke Bumi akan terhambat oleh Sabuk Radiasi Van Allen. Sabuk ini menyebabkan kecepatan partikel-partikel yang sampai ke Bumi menjadi sangat berkurang.
Gambar: Sabuk Van Allen |
Namun tetap saja partikel ini dapat menyebabkan badai geomagnetik yang dapat merusak peralatan elektronik dan memadamkan aliran listrik.
Sabuk radiasi Van Allen terdiri dari partikel partikel berupa elektron, proton dan ion-ion dari atom yang lebih berat.
Partikel terebut terjebak dalam bentuk sabuk karena adanya medan magnet Bumi. Partikel dalam sabuk ini sangat berbahaya bagi manusia, binatang tumbuhan juga menganggu peralatan elektronik.
Masuknya partikel-partikel Matahari ke dalam atmosfer Bumi akan diarahkan ke kutub Bumi sehingga menimbulkan cahaya yang disebut aurora.Kecepatan aurora mencapai ratusan kilometer tiap detik. Sebagian proton dan elektron mencapai Bumi dalam waktu 13 - 16 jam. Hamburan lidah api dapat mengganggu ionosfer dan dapat mengganggu komunikasi radio.
Gambar: Aurora |
Hal ini menyebabkan fungsi ionosfer sebagai pemantul gelombang pendek pada gelombang radio berkurang. Akibatnya pada radio terdengar.