Dampak Pengaruh, dan Peranan serta Manfaat Penggunaan Bahan Kimia Rumah Tangga
Desember 01, 2015
Edit
Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, koloid dalam kehidupan sehari-hari, peran zat kimia dalam kehidupan sehari-hari, produk kimia dalam kehidupan sehari-hari, manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari, perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, unsur dan senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari, serta redoks dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan bahan kimia baik langsung maupun tidak langsung pada rumah tangga akan menimbulkan pengaruh terhadap proses kehidupan manusia dan lingkungannya baik secara fisik maupun nonfisik.
Busa sabun dalam bentuk misel akan mengikat kotoran. Setelah jenuh, bersama kotoran akan mengendap sehingga air menjadi hitam. Hitamnya air dan terapungnya busa yang tidak diolah akan menimbulkan pencemaran air yang mengganggu kehidupan makhluk hidup sehari–hari.
Sabun dan bahan pencuci biasanya menimbulkan rasa tidak enak, kasar, dan kesan terbakar pada kulit. Selain sabun dan detergen, pembersih lantai juga menyebabkan pengaruh negatif, seperti keracunan, polusi tanah, dan udara serta membunuh bakteri yang tidak berbahaya (bakteri yang diperlukan untuk kehidupan manusia).
Di samping pengaruh negatif, bahan pembersih dapat menimbulkan pengaruh positif, seperti membersihkan, mewangikan, membunuh bakteri dan jamur terutama kuman–kuman penyakit dan bakteri yang berbahaya.
Pemutih kulit yang digunakan tanpa mengikuti aturan dapat membuat kulit terbakar, semakin tipis, dan mudah terinfeksi bakteri berbahaya yang mengakibatkan timbul bercak merah atau noda hitam pada kulit. Pemutih makanan yang digunakan berlebihan akan menyebabkan rusaknya makanan.
Keracunan akibat bahan kimia rumah tangga seperti cairan pembersih, pemutih, pewangi, kosmetika, maupun pestisida sering terjadi terutama pada anak–anak. Gejala yang muncul tergantung pada racun yang mereka telan, seperti muntah–muntah, keluhan sakit perut, kejang-kejang, tidak sadar/pingsan, mengantuk berlebihan, dan perubahan warna di sekitar mulut.
Jika mendapatkan hal–hal seperti di atas maka tindakan yang dilakukan, yaitu
a. periksa pernapasannya;
b. jika masih bernapas, letakkan pada posisi yang benar;
c. jika melihat perubahan warna di sekitar mulut anak atau ada tanda–tanda anak menelan bahan atau produk kimia tertentu, cuci kulit atau bibirnya dengan air, jika anak dalam keadaan sadar, beri minum air putih atau susu;
d. bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Agar tidak mengalami keracunan, perlu mengupayakan tindakan pencegahan seperti berikut ini.
a. Jelaskan tentang kegunaan dan bahaya bahan kimia tersebut;
b. simpan bahan kimia tersebut di luar jangkauan, terutama anak–anak;
c. memperhatikan cara penggunaannya yang tertera pada kemasan.
Baca juga: Bahan Kimia bidang Pertanian
Penggunaan bahan kimia baik langsung maupun tidak langsung pada rumah tangga akan menimbulkan pengaruh terhadap proses kehidupan manusia dan lingkungannya baik secara fisik maupun nonfisik.
Pengaruh Bahan Kimia Rumah Tangga
Oleh karena itu, kita harus mengetahui pengaruh–pengaruh apa saja yang timbul akibat penggunaan bahan kimia dalam rumah tangga dan bagaimana cara mencegah pengaruh negatif dari bahan kimia tersebut.1. Bahan pembersih
Bahan pembersih rumah tangga seperti sabun dan detergen menghasilkan busa yang dapat menambah tegangan permukaan air. Detergen menghasilkan busa lebih banyak dan lebih bersih ketika digunakan untuk mencuci. Sisa buangan ini tidak dapat segera diproses sehingga busanya tetap terapung dalam air buangan.Busa sabun dalam bentuk misel akan mengikat kotoran. Setelah jenuh, bersama kotoran akan mengendap sehingga air menjadi hitam. Hitamnya air dan terapungnya busa yang tidak diolah akan menimbulkan pencemaran air yang mengganggu kehidupan makhluk hidup sehari–hari.
Sabun dan bahan pencuci biasanya menimbulkan rasa tidak enak, kasar, dan kesan terbakar pada kulit. Selain sabun dan detergen, pembersih lantai juga menyebabkan pengaruh negatif, seperti keracunan, polusi tanah, dan udara serta membunuh bakteri yang tidak berbahaya (bakteri yang diperlukan untuk kehidupan manusia).
Di samping pengaruh negatif, bahan pembersih dapat menimbulkan pengaruh positif, seperti membersihkan, mewangikan, membunuh bakteri dan jamur terutama kuman–kuman penyakit dan bakteri yang berbahaya.
2. Bahan pemutih
Penggunaan bahan pemutih harus sesuai pada ambang batasnya agar tidak berbahaya jika digunakan oleh manusia. Penggunaan bahan pemutih yang berlebihan dapat mengakibatkan racun, terbakar, dan merusak benang–benang pakaian.Pemutih kulit yang digunakan tanpa mengikuti aturan dapat membuat kulit terbakar, semakin tipis, dan mudah terinfeksi bakteri berbahaya yang mengakibatkan timbul bercak merah atau noda hitam pada kulit. Pemutih makanan yang digunakan berlebihan akan menyebabkan rusaknya makanan.
3. Bahan pewangi
Secara umum tidak ada efek pemakaian pewangi, tetapi penggunaan yang berlebihan atau tanpa mengikuti aturan yang ditentukan akan merusak pakaian dan berbahaya jika terminum atau terkena mata dikarenakan bersifat racun.Gambar: Pengaruh Bahan Kimia |
4. Bahan pembasmi serangga
Efek negatif penggunaan pembasmi serangga jika digunakan secara berlebihan, tidak sesuai dengan aturan yang telah ditentukan, dan terus menerus dapat menimbulkan endapan zat kimia pada ruangan tersebut yang dapat meracuni tubuh, gangguan sistem pernapasan, pencernaan manusia serta dapat menyebabkan serangga yang bersangkutan menjadi kebal (imun) terhadap pembasmi serangga tersebut.Keracunan akibat bahan kimia rumah tangga seperti cairan pembersih, pemutih, pewangi, kosmetika, maupun pestisida sering terjadi terutama pada anak–anak. Gejala yang muncul tergantung pada racun yang mereka telan, seperti muntah–muntah, keluhan sakit perut, kejang-kejang, tidak sadar/pingsan, mengantuk berlebihan, dan perubahan warna di sekitar mulut.
Jika mendapatkan hal–hal seperti di atas maka tindakan yang dilakukan, yaitu
a. periksa pernapasannya;
b. jika masih bernapas, letakkan pada posisi yang benar;
c. jika melihat perubahan warna di sekitar mulut anak atau ada tanda–tanda anak menelan bahan atau produk kimia tertentu, cuci kulit atau bibirnya dengan air, jika anak dalam keadaan sadar, beri minum air putih atau susu;
d. bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Agar tidak mengalami keracunan, perlu mengupayakan tindakan pencegahan seperti berikut ini.
a. Jelaskan tentang kegunaan dan bahaya bahan kimia tersebut;
b. simpan bahan kimia tersebut di luar jangkauan, terutama anak–anak;
c. memperhatikan cara penggunaannya yang tertera pada kemasan.
Baca juga: Bahan Kimia bidang Pertanian