Alat Ukur Besaran Pokok dan Besaran Turunan Lengkap
Desember 18, 2015
Edit
Berikut ini merupakan pembahasan tentang pengukuran, pengertian pengukuran, alat ukur besaran pokok, alat ukur besaran turunan, alat ukur panjang, alat ukur jumlah zat, alat ukur massa, alat ukur waktu, alat ukur fisika, alat ukur luas, alat pengukur gaya, mikrometer sekrup, alat pengukur suhu, akat ukur volume, alat untuk mengukur gaya dan alat ukur satuan internasional.
Begitu bangun kita mengukur waktu lamanya tidur, akan pergi ke sekolah mengukur waktu yang dibutuhkan sampai di sekolah. Begitu juga orang lain, yang akan bekerja pun melakukan pengukuran.
Pengukuran adalah kegiatan mengukur. Mengukur adalah membandingkan besaran dengan satuannya.
Di dalam pengukuran, selain aspek kebenaran, aspek kemanfaatan juga harus diperhatikan. Hasil pengukuran dikatakan bermanfaat apabila menggunakan satuan pengukuran yang baku.
Satuan baku yaitu satuan yang nilainya sama atau tetap dan disepakati oleh semua orang untuk dipakai sebagai pembanding.
Satuan pengukuran yang nilainya berbeda antara satu orang dengan orang lainnya, dan satu daerah dengan daerah lainnya, disebut satuan tidak baku.
Contohnya mengukur panjang kelas dengan menggunakan meteran, akan menghasilkan nilai yang sama dan tetap oleh siapa pun yang mengukur.
Maka, pengukuran ini menggunakan satuan baku. Sedangkan jika mengukur kelas dengan menggunakan langkah kaki, akan menghasilkan nilai yang berbeda karena langkah setiap orang berbeda-beda.
Mengukur panjang dengan secara tidak baku dilakukan dengan alat ukur yang berupa jari, jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta. Pengukuran seperti itu hasilnya akan berbeda karena jengkal, lengan, langkah, dan hasta untuk setiap orang berbeda.
Mengukur panjang dengan satuan baku harus menggunakan alat ukur seperti mistar, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
1) Mistar dan Meteran
Mengukur dengan mistar harus dilakukan dengan ketelitian dan kehatihatian karena mudah patah. Cara mengukur panjang yang benar dengan menggunakan mistar.
2) Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter pipa, dan memiliki ketelitian 0,1 mm. Pada jangka sorong terdapat dua rahang, yaitu rahang atas sebagai skala tetap, dan rahang bawah sebagai skala nonius.
Jangka sorong terbuat dari logam, sehingga harus hati-hati sewaktu menggunakannya, karena logamnya tipis mudah patah.
Cara membaca jangka sorong:
– rahang atas menunjukkan jarak 2 lebih 2 sebagai skala tetap = 22 mm
– rahang bawah adanya garis skala yang persis berimpit dengan skala tetap yaitu garis ke-4 = 0,4 mm, 22 + 0,4 = 22,4. Maka dibacanya = 22,4 mm Atau = 2,24 cm
3) Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan plat, kertas, dan buku. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm.
Cara membaca mikrometer sekrup:
– laras menunjukkan jarak 2 lebih sebagai skala tetap = 2 mm
– pemutar adanya garis laras yang persis berimpit dengan skala tetap yaitu garis ke-38 = 0,38 mm, 2 + 0,38 = 2,38 Maka dibaca = 2,38 mm
Mengukur massa berarti membandingkan massa benda dengan massa kilogram dengan menggunakan alat ukur timbangan atau neraca.
Massa benda yang akan dicari diletakkan pada salah satu piringan neraca, dan anak timbangan diletakkan pada piringan neraca yang lain. Kedua piringan itu harus dalam keadaan seimbang.
Apabila setelah seimbang, maka massa bendanya sesuai dengan massa anak timbangan tersebut. Hati-hati ketika menggunakan neraca karena neraca ini mudah patah.
Selain dengan neraca lengan, massa benda dapat diukur dengan neraca pegas. Benda yang akan dicari massanya diletakkan di bagian bawah neraca, kemudian geserkan anak timbangan sampai timbangan dalam keadaan seimbang. Angka yang ditunjukkan oleh anak timbangan merupakan besar massa benda tersebut.
Mengukur waktu dapat dilihat dari pergeseran jarum jam pada jam tangan atau jam lainnya. Supaya waktu yang diukur lebih teliti gunakanlah stopwatch. Stopwatch sering digunakan pada kegiatan penelitian, karena stopwatch lebih teliti dari jam atau arloji.
Cara penggunaan stopwatch dimulai dari tekan tombol pengatur jarum ke angka nol. Tekan tombol star untuk memulai menghitung. Tekan tombol stop untuk melihat lamanya waktu.
Perhatikan posisi jarum panjang dan jarum pendek. Jarum pendek menunjukkan menit dan jarum panjang menunjukkan sekon. Hatihati dengan stopwatch, jangan sampai jatuh, karena mudah rusak.
Mengukur suhu berarti membandingkan besaran suhu terhadap satuan derajat suhu, dengan menggunakan termometer. Hati-hati pada saat memegang dan menggunakannya karena mudah pecah.
Mengukur volume dapat menggunakan rumus seperti pada gambar di samping ini. Sedangkan untuk benda yang tidak beraturan seperti batu, untuk mengukur volumenya menggunakan alat ukur yang berupa gelas ukur dan gelas pancuran disertai gelas ukur.
1) Gelas Ukur
Masukkan sejumlah air ke dalam gelas ukur, kemudian catat volume airnya sebagai V1. Masukkan batu ke dalam gelas ukur itu, kemudian catat volume airnya sebagai V2. Maka hitung kenaikan airnya dengan rumus V2 – V1 sebagai volume batu itu.
2) Gelas Pancuran
Masukkan sejumlah air ke dalam gelas pancuran sampai air ke tepi pancurannya. Letakkan gelas ukur tepat di bagian bawah pancurannya. Masukkan batu yang akan diukurnya.
Air yang ada di dalam gelas pancuran terdesak ke luar yang akan ditampung oleh gelas ukur. Volume air yang ada di gelas ukur sama dengan volume batu.
Baca juga: Rumus Menghitung Konversi Suhu
Pengertian Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan dan keterampilan yang penting sekali. Mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur kita selalu membutuhkan pengukuran.Begitu bangun kita mengukur waktu lamanya tidur, akan pergi ke sekolah mengukur waktu yang dibutuhkan sampai di sekolah. Begitu juga orang lain, yang akan bekerja pun melakukan pengukuran.
Pengukuran adalah kegiatan mengukur. Mengukur adalah membandingkan besaran dengan satuannya.
Alat Ukur Besaran Pokok
Dari kegiatan tadi kita dapat mengetahui dan memahami cara pengukuran menggunakan satuan baku dengan benar. Kebenaran pengukuran akan diperoleh apabila menggunakan alat ukur dan satuan yang tepat.Di dalam pengukuran, selain aspek kebenaran, aspek kemanfaatan juga harus diperhatikan. Hasil pengukuran dikatakan bermanfaat apabila menggunakan satuan pengukuran yang baku.
Satuan baku yaitu satuan yang nilainya sama atau tetap dan disepakati oleh semua orang untuk dipakai sebagai pembanding.
Satuan pengukuran yang nilainya berbeda antara satu orang dengan orang lainnya, dan satu daerah dengan daerah lainnya, disebut satuan tidak baku.
Contohnya mengukur panjang kelas dengan menggunakan meteran, akan menghasilkan nilai yang sama dan tetap oleh siapa pun yang mengukur.
Maka, pengukuran ini menggunakan satuan baku. Sedangkan jika mengukur kelas dengan menggunakan langkah kaki, akan menghasilkan nilai yang berbeda karena langkah setiap orang berbeda-beda.
a. Alat Ukur Panjang
Panjang merupakan jarak di antara dua titik. Termasuk besaran pokok yang satuan SI-nya adalah meter (m).Mengukur panjang dengan secara tidak baku dilakukan dengan alat ukur yang berupa jari, jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta. Pengukuran seperti itu hasilnya akan berbeda karena jengkal, lengan, langkah, dan hasta untuk setiap orang berbeda.
Mengukur panjang dengan satuan baku harus menggunakan alat ukur seperti mistar, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
1) Mistar dan Meteran
Mengukur dengan mistar harus dilakukan dengan ketelitian dan kehatihatian karena mudah patah. Cara mengukur panjang yang benar dengan menggunakan mistar.
2) Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter pipa, dan memiliki ketelitian 0,1 mm. Pada jangka sorong terdapat dua rahang, yaitu rahang atas sebagai skala tetap, dan rahang bawah sebagai skala nonius.
Jangka sorong terbuat dari logam, sehingga harus hati-hati sewaktu menggunakannya, karena logamnya tipis mudah patah.
Cara membaca jangka sorong:
– rahang atas menunjukkan jarak 2 lebih 2 sebagai skala tetap = 22 mm
– rahang bawah adanya garis skala yang persis berimpit dengan skala tetap yaitu garis ke-4 = 0,4 mm, 22 + 0,4 = 22,4. Maka dibacanya = 22,4 mm Atau = 2,24 cm
3) Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan plat, kertas, dan buku. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm.
Cara membaca mikrometer sekrup:
– laras menunjukkan jarak 2 lebih sebagai skala tetap = 2 mm
– pemutar adanya garis laras yang persis berimpit dengan skala tetap yaitu garis ke-38 = 0,38 mm, 2 + 0,38 = 2,38 Maka dibaca = 2,38 mm
b. Alat Ukur Massa
Massa merupakan seluruh kandungan yang dimiliki oleh benda. Termasuk besaran pokok dengan satuan SI-nya adalah kilogram (kg). Alat ukurnya berupa timbangan atau neraca.Mengukur massa berarti membandingkan massa benda dengan massa kilogram dengan menggunakan alat ukur timbangan atau neraca.
Massa benda yang akan dicari diletakkan pada salah satu piringan neraca, dan anak timbangan diletakkan pada piringan neraca yang lain. Kedua piringan itu harus dalam keadaan seimbang.
Apabila setelah seimbang, maka massa bendanya sesuai dengan massa anak timbangan tersebut. Hati-hati ketika menggunakan neraca karena neraca ini mudah patah.
Selain dengan neraca lengan, massa benda dapat diukur dengan neraca pegas. Benda yang akan dicari massanya diletakkan di bagian bawah neraca, kemudian geserkan anak timbangan sampai timbangan dalam keadaan seimbang. Angka yang ditunjukkan oleh anak timbangan merupakan besar massa benda tersebut.
c. Alat Ukur Waktu
Waktu termasuk besaran pokok dan satuan pokok dalam SI dinyatakan dengan sekon. Alat ukur waktu jam tangan atau arloji, jam digital, dan stopwatch. Mengukur waktu adalah membandingkan waktu dengan satuan sekon dengan menggunakan alat ukur jam atau stopwatch.Mengukur waktu dapat dilihat dari pergeseran jarum jam pada jam tangan atau jam lainnya. Supaya waktu yang diukur lebih teliti gunakanlah stopwatch. Stopwatch sering digunakan pada kegiatan penelitian, karena stopwatch lebih teliti dari jam atau arloji.
Cara penggunaan stopwatch dimulai dari tekan tombol pengatur jarum ke angka nol. Tekan tombol star untuk memulai menghitung. Tekan tombol stop untuk melihat lamanya waktu.
Perhatikan posisi jarum panjang dan jarum pendek. Jarum pendek menunjukkan menit dan jarum panjang menunjukkan sekon. Hatihati dengan stopwatch, jangan sampai jatuh, karena mudah rusak.
d. Alat Ukur Suhu
Suhu menunjukkan derajat panasnya suatu benda. Suhu termasuk besaran pokok dengan satuan pokok dalam SI dinyatakan dengan Kelvin, dan alat ukurnya berupa termometer.Mengukur suhu berarti membandingkan besaran suhu terhadap satuan derajat suhu, dengan menggunakan termometer. Hati-hati pada saat memegang dan menggunakannya karena mudah pecah.
e. Alat Ukur Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat arus listrik termasuk besaran pokok, satuan pokoknya adalah ampere, dan alat ukurnya amperemeter.Alat Ukur Besaran Turunan
Masih Ingatkah kamu, apa saja besaran turunan itu? Dalam pembelajaran kita akan mengukur luas dan volume.a. Alat Ukur Luas
Luas sebagai besaran turunan, yang berasal dari besaran pokok panjang dan panjang. Satuan luas menurut SI adalah meter persegi (m2). Mengukur luas dapat meng-gunakan rumus. Rumusnya tergantung dari bentuk bendanya.b. Alat Ukur Volume
Volume atau isi merupakan besaran turunan dari panjang, panjang, dan panjang. Satuan volume menurut SI adalah meter kubik (m3).Mengukur volume dapat menggunakan rumus seperti pada gambar di samping ini. Sedangkan untuk benda yang tidak beraturan seperti batu, untuk mengukur volumenya menggunakan alat ukur yang berupa gelas ukur dan gelas pancuran disertai gelas ukur.
1) Gelas Ukur
Gambar: Gelas Ukur |
Masukkan sejumlah air ke dalam gelas ukur, kemudian catat volume airnya sebagai V1. Masukkan batu ke dalam gelas ukur itu, kemudian catat volume airnya sebagai V2. Maka hitung kenaikan airnya dengan rumus V2 – V1 sebagai volume batu itu.
2) Gelas Pancuran
Gambar: Gelas Pancuran |
Masukkan sejumlah air ke dalam gelas pancuran sampai air ke tepi pancurannya. Letakkan gelas ukur tepat di bagian bawah pancurannya. Masukkan batu yang akan diukurnya.
Air yang ada di dalam gelas pancuran terdesak ke luar yang akan ditampung oleh gelas ukur. Volume air yang ada di gelas ukur sama dengan volume batu.
Baca juga: Rumus Menghitung Konversi Suhu