Sistem Pencernaan Makanan, Fungsi, Alat dan Saluran serta Proses Pencernaan Makanan pada Manusia
November 27, 2015
Edit
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang sistem pencernaan makanan, proses pencernaan makanan, saluran pencernaan makanan, alat pencernaan makanan, hormon pencernaan makanan, fungsi pencernaan makanan, organ pencernaan makanan, enzim pencernaan makanan, dan kelenjar pencernaan makanan pada manusia.
Organ-organ maupun kelenjar yang mendukung proses pencernaan membentuk suatu sistem pencernaan. Sistem tersebut terdiri atas rongga mulut, tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Selain itu, ada beberapa kelenjar, yaitu kelenjar ludah, hati dan kelenjar pankreas.
1) menerima makanan (mulut)
2) memecah makanan menjadi zat-zat gizi (mulut dan lambung)
3) menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah (usus)
4) membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah, seperti pada gambar berikut.
Rongga mulut manusia terdiri dari
1) gigi
2) langit-langit lunak
3) uvula
4) amandel
5) lidah
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir.
Manusia memiliki empat jenis gigi untuk mengunyah makanan, yaitu
1) gigi seri, berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris makanan;
2) gigi taring, ujungnya yang runcing untuk mencabik dan merobek makanan;
3) gigi pramolar (geraham depan), bentuknya berlekuk-lekuk untuk mengiris dan melembutkan makanan;
4) gigi molar (geraham belakang), bentuknya berlekuk-lekuk untuk melembutkan makanan.
Struktur gigi terdiri atas
1) mahkota, menonjol dari rahang
2) akar, tertanam dalam rahang
3) leher, antara mahkota dan akar
4) email, melapisi mahkota yang merupakan zat terkeras di dalam tubuh
5) dentin, lekukan utama pada ujung gigi yang menyerupai tulang
6) sementum, lapisan yang keras di sekeliling akar
7) pulp, jaringan lembut berisi saraf dan pembuluh darah
Lidah mempunyai badan sel saraf perasa, seperti berikut ini.
1) Di bagian depan, untuk merasakan asin dan manis.
2) Di bagian pinggir, untuk merasakan asam.
3) Di bagian belakang, untuk merasakan pahit.
Di sekitar rongga mulut terdapat beberapa kelenjar ludah, antara lain kelenjar parotis (di dekat pelipis), kelenjar ludah rahang bawah, dan kelenjar ludah bawah lidah. Getah ludah yang dihasilkan dialirkan ke dalam rongga mulut.
Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim pitialin. Enzim ini berguna untuk mengubah amilum menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa. Ludah akan membungkus makanan dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya, lisozim) yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Kemudian, makanan didorong dengan gerakan kontraksi secara bergelombang. Gerakan tersebut dinamakan gerakan peristaltik yang terjadi di dalam lambung dan usus.
Lambung terdiri dari 3 bagian, yaitu kardia, fundus, dan pilorus. Lambung dapat berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting, yaitu
1) Asam klorida (HCl);
Asam klorida berfungsi untuk membunuh organisme dan bakteri yang masuk bersama makanan serta menciptakan suasana yang sangat asam yang diperlukan pepsin untuk memecah protein.
2) Pepsin;
Pepsin berasal dari pepsinogen yang telah diubah oleh asam lambung. Pepsin berfungsi sebagai enzim yang mengubah protein menjadi molekul-molekul yang lebih kecil yang disebut pepton.
3) Renin;
Renin berfungsi sebagai enzim yang dapat mengendapkan atau menggumpalkan protein susu dari air susu. Renin hanya terdapat pada bayi.
Di dinding lambung terdapat lendir yang melindungi sel-sel lambung dari kerusakan yang disebabkan asam lambung. Jika jumlah asam terlalu sedikit atau terlalu banyak dan terjadi kelainan pada lapisan lendir ini, kerusakan pada lambung mengarah pada terbentuknya luka yang disebut tukak lambung.
Di dalam usus halus terjadi pelumatan dan penyerapan sarisari makanan. Penyerapan terjadi karena adanya difusi, osmosis, dan pengaruh kegiatan sel-sel hidup. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula, dan lemak.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Sari makanan yang berupa gula, asam amino, dan mineral diedarkan melalui pembuluh darah.
Dalam jonjot usus terdapat pembuluh kill yang berisi limpa. Pembuluh ini bersambung dengan pembuluh limpa yang akhirnya bermuara di pembuluh darah.
Panjang usus halus beberapa meter yang ujungnya bermuara ke dalam sisi usus besar sehingga terbentuk usus buntu, yaitu satu bagian pendek usus besar yang buntu.
Beberapa macam enzim yang berperan dalam sistem pencernaan dapat dilihat pada tabel berikut. Mari kita cermati tabelnya.
Di sebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat lanjutannya sebagai usus besar melintang, dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai usus besar turun yang berlanjut sebagai usus besar bentuk ”S”.
Usus bentuk ini, kemudian menjadi poros usus (rectum). Di dalam usus besar, sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi menjadi kental karena airnya diserap kembali oleh dinding usus besar. Sisa makanan tersebut sampai ke dalam poros usus, akhirnya bermuara di anus yang nantinya dikeluarkan.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, yaitu tempat keluarnnya limbah dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah kapiler. Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar.
Akhirnya, masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati yang mengolah darah yang masuk. Darah yang kaya zat gizi tersebut dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Kantong empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu. Pada waktu tertentu, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui pipa empedu. Di dalam usus dua belas jari, getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak.
Baca juga: Manfaat dan Fungsi Makanan
Sistem Pencernaan Makanan
Makanan yang kita makan pada umumnya masih sangat kompleks dan belum siap pakai sehingga perlu dicerna agar siap dimanfaatkan oleh tubuh. Proses pengubahan makanan dari bentuk yang sangat kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana hingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh disebut pencernaan makanan.Organ-organ maupun kelenjar yang mendukung proses pencernaan membentuk suatu sistem pencernaan. Sistem tersebut terdiri atas rongga mulut, tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Selain itu, ada beberapa kelenjar, yaitu kelenjar ludah, hati dan kelenjar pankreas.
Fungsi Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan berfungsi sebagai berikut.1) menerima makanan (mulut)
2) memecah makanan menjadi zat-zat gizi (mulut dan lambung)
3) menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah (usus)
4) membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh
Macam-macam Alat Saluran Pencernaan
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah, seperti pada gambar berikut.
Gambar: Saluran Pencernaan |
Rongga mulut manusia terdiri dari
1) gigi
2) langit-langit lunak
3) uvula
4) amandel
5) lidah
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir.
Skema: Alat Pencernaan pada Manusia |
a. Gigi
Biasanya kita merasa malas makan jika sakit gigi. Mengapa? Gigi berfungsi mencerna makanan secara mekanik sehingga makanan menjadi halus. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham) menjadi bagian-bagian kecil.Manusia memiliki empat jenis gigi untuk mengunyah makanan, yaitu
1) gigi seri, berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris makanan;
2) gigi taring, ujungnya yang runcing untuk mencabik dan merobek makanan;
3) gigi pramolar (geraham depan), bentuknya berlekuk-lekuk untuk mengiris dan melembutkan makanan;
4) gigi molar (geraham belakang), bentuknya berlekuk-lekuk untuk melembutkan makanan.
Struktur gigi terdiri atas
1) mahkota, menonjol dari rahang
2) akar, tertanam dalam rahang
3) leher, antara mahkota dan akar
4) email, melapisi mahkota yang merupakan zat terkeras di dalam tubuh
5) dentin, lekukan utama pada ujung gigi yang menyerupai tulang
6) sementum, lapisan yang keras di sekeliling akar
7) pulp, jaringan lembut berisi saraf dan pembuluh darah
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk membantu mengatur letak makanan di dalam rongga mulut dan mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu, lidah juga berguna untuk merasakan makanan, membantu membersihkan rongga mulut, dan sebagai alat bantu bersuara.Lidah mempunyai badan sel saraf perasa, seperti berikut ini.
1) Di bagian depan, untuk merasakan asin dan manis.
2) Di bagian pinggir, untuk merasakan asam.
3) Di bagian belakang, untuk merasakan pahit.
Gambar: Fungsi Bagian Lidah |
Di sekitar rongga mulut terdapat beberapa kelenjar ludah, antara lain kelenjar parotis (di dekat pelipis), kelenjar ludah rahang bawah, dan kelenjar ludah bawah lidah. Getah ludah yang dihasilkan dialirkan ke dalam rongga mulut.
Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim pitialin. Enzim ini berguna untuk mengubah amilum menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa. Ludah akan membungkus makanan dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya, lisozim) yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
c. Kerongkongan
Kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Dinding kerongkongan mengandung lendir yang berfungsi untuk membasahi makanan.Kemudian, makanan didorong dengan gerakan kontraksi secara bergelombang. Gerakan tersebut dinamakan gerakan peristaltik yang terjadi di dalam lambung dan usus.
d. Lambung
Makanan dari kerongkongan masuk ke lambung melalui otot berbentuk cincin (sfingter cardia) diujung muara kerongkongan yang dapat membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter ini menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.Lambung terdiri dari 3 bagian, yaitu kardia, fundus, dan pilorus. Lambung dapat berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting, yaitu
1) Asam klorida (HCl);
Asam klorida berfungsi untuk membunuh organisme dan bakteri yang masuk bersama makanan serta menciptakan suasana yang sangat asam yang diperlukan pepsin untuk memecah protein.
2) Pepsin;
Pepsin berasal dari pepsinogen yang telah diubah oleh asam lambung. Pepsin berfungsi sebagai enzim yang mengubah protein menjadi molekul-molekul yang lebih kecil yang disebut pepton.
3) Renin;
Renin berfungsi sebagai enzim yang dapat mengendapkan atau menggumpalkan protein susu dari air susu. Renin hanya terdapat pada bayi.
Di dinding lambung terdapat lendir yang melindungi sel-sel lambung dari kerusakan yang disebabkan asam lambung. Jika jumlah asam terlalu sedikit atau terlalu banyak dan terjadi kelainan pada lapisan lendir ini, kerusakan pada lambung mengarah pada terbentuknya luka yang disebut tukak lambung.
e. Usus halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum) yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Otot yang mengatur makanan dari lambung masuk ke duodenum adalah sfingter pylorus. Usus halus merupakan saluran pencernaan yang paling panjang.f. Usus dua belas jari (duodenum)
Panjang usus ini kurang lebih 12 jari berjajar paralel atau sekitar 0,25 meter. Satu lubang pada dinding usus ini berhubungan dengan dua kelenjar pencernaan yang besar, yaitu pankreas dan hati.g. Usus kosong (jejenum)
Usus kosong merupakan tempat pencernaan makanan terakhir sebelum sari makanan diserap. Panjang usus ini kurang lebih 2,5 m. Di dalam usus ini, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus dan menjadi bentuk yang siap diserap.h. Usus penyerapan (ileum)
Makanan hasil proses pencernaan akan diserap oleh usus penyerapan. Panjang usus ini kurang lebih 3,5 m. Pada permukaan dalam usus, penyerapan terdapat tonjolan (jonjot usus). Setiap jonjotjonjot usus tersebut terdapat tonjolan lagi yang lebih kecil. Fungsi jonjot usus adalah memperluas permukaan penyerapan sari-sari makanan.Di dalam usus halus terjadi pelumatan dan penyerapan sarisari makanan. Penyerapan terjadi karena adanya difusi, osmosis, dan pengaruh kegiatan sel-sel hidup. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula, dan lemak.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Sari makanan yang berupa gula, asam amino, dan mineral diedarkan melalui pembuluh darah.
Dalam jonjot usus terdapat pembuluh kill yang berisi limpa. Pembuluh ini bersambung dengan pembuluh limpa yang akhirnya bermuara di pembuluh darah.
Panjang usus halus beberapa meter yang ujungnya bermuara ke dalam sisi usus besar sehingga terbentuk usus buntu, yaitu satu bagian pendek usus besar yang buntu.
Beberapa macam enzim yang berperan dalam sistem pencernaan dapat dilihat pada tabel berikut. Mari kita cermati tabelnya.
Tempat | Tempat | Fungsi |
Mulut | Ptialin | Mencerna karbohidrat menjadi glukosa dan maltosa |
Lambung | HCl | Membunuh mikroorganisme dan mengaktifkan pepsinogen |
Pepsinogen | Diaktifkan HCl menjadi pepsin untuk mencerna protein menjadi pepton | |
Renin | Menggumpalkan protein susu (kasein) | |
Usus Dua Belas Jari | Amilase | Mencerna karbohidrat menjadi glukosa |
Tripsin | Mencerna protein menjadi asam amino | |
Lipase | Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol | |
Usus Halus | Erepsin | Menguraikan pepton menjadi asam amino |
Amilase | Menguraikan karbohidrat menjadi glukosa | |
Lipase | Menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol | |
Enterokinase | Mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin |
i. Usus besar
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus, akhirnya didorong masuk ke dalam usus besar. Panjang usus ini kurang lebih 1 m.Di sebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat lanjutannya sebagai usus besar melintang, dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai usus besar turun yang berlanjut sebagai usus besar bentuk ”S”.
Usus bentuk ini, kemudian menjadi poros usus (rectum). Di dalam usus besar, sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi menjadi kental karena airnya diserap kembali oleh dinding usus besar. Sisa makanan tersebut sampai ke dalam poros usus, akhirnya bermuara di anus yang nantinya dikeluarkan.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, yaitu tempat keluarnnya limbah dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
j. Hati dan kelenjar ludah perut
Hati terletak di bawah sekat rongga badan dan sebagian besar mengisi bagian atas rongga perut sebelah kanan. Hati memproduksi empedu (cairan berwarna kuning kehijauan) yang terkumpul dalam kantong empedu. Hati berfungsi mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh dan menghasilkan zat-zat pembekuan darah.Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah kapiler. Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar.
Akhirnya, masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati yang mengolah darah yang masuk. Darah yang kaya zat gizi tersebut dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Kantong empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu. Pada waktu tertentu, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui pipa empedu. Di dalam usus dua belas jari, getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak.
Baca juga: Manfaat dan Fungsi Makanan