Melaporkan Secara Lisan Berbagai Peristiwa Dengan Menggunakan Kalimat Yang Jelas Dan Logis

Tentunya kalian sering menyaksikan berita di televisi bukan? Terkadang di tengah-tengah berita tersebut kalian dapat menyaksikan pelaporan informasi secara langsung dari lapangan. Penyampaian laporan tersebut dilakukan oleh seorang reporter.


Kelebihan berita yang disampaikan secara langsung adalah pendengar atau pemirsa berita tersebut dapat memperoleh berita terkini mengenai peristiwa yang sedang terjadi.

Pada pembahasan kali ini, kalian akan belajar melaporkan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kalian.

Ada pun dalam menyampaikan informasi secara lisan, kalian dapat menggunakan langkah-langkah berikut ini.

1. Terlebih dahulu cermatilah dan pahamilah informasi yang telah kalian peroleh.

2. Buatlah catatan-catatan kecil terkait dengan informasi tersebut.

3. Ringkaslah catatan-catatan tersebut dan hafalkanlah.

4. Sampaikan informasi-informasi tersebut secara lisan dengan menggunakan kalimat yang lugas dan efektif.

Kalimat lugas adalah kalimat yang tidak menimbulkan penafsiran ganda. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan tidak menggunakan kata secara berlebihan atau bertumpang tindih.

Keempat hal tersebut harus benar-benar kalian perhatikan, agar informasi-informasi yang kalian sampaikan dapat dipahami oleh orang lain.

Ada pun hal-hal yang perlu kalian perhatikan dalam melaporkan sebuah peristiwa secara lisan meliputi:

1. lafal,

2. volume suara,

3. intonasi kalimat,

4. ekspresi mata, dan

5. kontak mata dengan pendengar.

Contoh Peristiwa Nyata

Bacalah berita atau peristiwa nyata berikut ini dengan saksama!

Asah Otak Kanan Melalui Lomba Mewarnai

Ratusan bocah taman kanak-kanak (TK) se-eks Karesidenan Surakarta memadati pendapa Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), kemarin pagi (16/3). Mereka mengikuti lomba mewarnai yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Seni Rupa FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). 

Lomba ini untuk melatih ketelitian, kecekatan, dan ketepatan waktu bagi anak-anak sejak usia dini. Dengan membawa alat sendiri, anakanak tersebut dikawal oleh orang tuanya sampai di Pendapa TBJT, sekitar pukul 09.00. Mereka langsung menyiapkan alat mengambarnya. 

Ada yang memakai bangku lipat kecil untuk mempermudah mewarnai, ada juga yang hanya di lantai. Dengan khusyuk, rata-rata anak berusia 5 tahun ke bawah ini mewarnai pola gambar yang sudah disediakan panitia.

Hampir seluruh peserta bisa menyelesaikan mewarnai sesuai waktu yang telah ditentukan. Sekitar satu jam kertas di depan anak-anak itu sudah dipenuhi warna. "Mudah sekali mewarnai gambar ini," ucap salah satu peserta, Fajar, 4,5 ini.

Peserta lain, Iril, 5 juga mengaku tidak sulit mewarnai. Gadis kecil asal Solo ini mendapat tugas mewarnai sebuah pemandangan. Di antaranya, ada gambar gunung, sawah, dan awan. Dengan kombinasi warna yang dipilihnya, gambar pemandangan itu menjadi indah. "Warna awan saya pilih yang biru tua, agar terlihat mendung," tuturnya polos.

Selain ada yang giat, ada juga yang malas-malasan mewarnai. Merasa sulit, salah satu peserta, mengaku Rita, 4,5 tidak mau meneruskan tugasnya. "Males ma, sulit sekali gambar ini," cetus Rita kepada mamanya yang mendampingi.

Usai mewarnai, anak-anak polos ini langsung membubarkan diri. Ada yang melihat-lihat mainan yang dijual pedagang. Kemudian ada yang langsung mengerumuni sebuah display yang menjual perlengkapan miniatur tokoh wayang. 

Ketua panitia, Nanang Yuliyanto, di sela-sela acara mengatakan, "Acara ini dilaksanakan untuk memberikan daya rangsang kepada anak terhadap sebuah gambar. Jika anak-anak ini bisa menempatkan warna dalam gambar yang ada, maka anak ini tergolong cerdas. Jika malas-malasan, menandakan tidak kreatif," paparnya.

Yang paling ditonjolkan dalam lomba itu adalah mengajak anak-anak menggunakan otak kanan. Jika anak-anak bisa memfungsikan otak kanan, maka dapat meningkatkan kecerdasan estetikanya.

"Nah, pendidikan sejak dini inilah yang merupakan tanggung jawab bersama, di antaranya oleh para akademisi," ujar  Nanang.

(Sumber: Jawa Pos, 17 Maret 2008 dengan pengubahan)
Melaporkan Secara Lisan Berbagai Peristiwa Dengan Menggunakan Kalimat Yang Jelas Dan Logis
Suasana Kegiatan Menggambar

Contoh Laporan Secara Lisan

Berita tersebut dapat diubah menjadi sebuah laporan yang akan disajikan secara lisan sebagai berikut.

Pemirsa, saat ini saya berada di depan pendopo Taman Budaya Jawa Tengah. Di belakang saya tengah berlangsung lomba mewarnai yang diselenggarakan Program Studi Pendidikan Seni Rupa FKIP Universitas Sebelas Maret.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel