Cara dan Contoh Menganalisis Unsur-unsur Syair
Oktober 18, 2015
Edit
Sejak dahulu bangsa Indonesia telah mengenal karya sastra baik puisi maupun prosa. Oleh karena itu di Indonesia dikenal adanya puisi lama dan puisi baru serta prosa lama dan prosa baru.
Puisi lama merupakan pancaran kehidupan masyarakat lama. Masyarakat lama Indonesia mempunyai ciriciri sebagai berikut.
1. Merupakan masyarakat yang hidup bersama atau masyarakat gotong royong.
2. Statis yaitu masyarakat yang setia dan mempertahankan sifat-sifat kekolotan dan tradisional.
Pada pembahasan ini kalian akan dilatih untuk menganalisis unsur-unsur syair. Syair merupakan salah satu puisi lama.
Hasil karya sastra yang berbentuk puisi selain syair adalah mantra, bidal, pantun, karmina, talibun, seloka, dan gurindam.
Seperti yang telah kalian ketahui, penulisan puisi lama terikat oleh beberapa hal seperti jumlah baris, jumlah bait dan persajakannya.
Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah paduka sultan
Duduklah baginda bersuka-sukaan
Abdul Malik Putera baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Parasnya elok amat sempurna
Petah menjelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
Akan rahmah puteri bangsawan
Parasnya elok sukar dilawan
Sedap manis barang kelakuan
Sepuluh tahun umurnya tuan
Hasil Analisis dari syair di atas adalah;
1. Isi Syair Abdul Muluk adalah bercerita tentang seorang wanita yang menyamar sebagai pria untuk membebaskan suaminya dari Sultan Hindustan.
2. Tema : "Syair Abdul Muluk" adalah kisah putra raja yang bijak.
3. Pesan atau amanat hendaklah kita menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai sesama.
4. Ciri-ciri fisik syair tersebut;
- Jumlah kata pada setiap baris; 4-6 kata
- Jumlah baris pada setiap bait; 4 baris
- Pola persajakan; a-a-a-a
Puisi lama merupakan pancaran kehidupan masyarakat lama. Masyarakat lama Indonesia mempunyai ciriciri sebagai berikut.
1. Merupakan masyarakat yang hidup bersama atau masyarakat gotong royong.
2. Statis yaitu masyarakat yang setia dan mempertahankan sifat-sifat kekolotan dan tradisional.
Pada pembahasan ini kalian akan dilatih untuk menganalisis unsur-unsur syair. Syair merupakan salah satu puisi lama.
Hasil karya sastra yang berbentuk puisi selain syair adalah mantra, bidal, pantun, karmina, talibun, seloka, dan gurindam.
Seperti yang telah kalian ketahui, penulisan puisi lama terikat oleh beberapa hal seperti jumlah baris, jumlah bait dan persajakannya.
Contoh Menganalisis Unsur-unsur Syair |
Contoh Syair dan Menganalisis Unsur-unsurnya
Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah paduka sultan
Duduklah baginda bersuka-sukaan
Abdul Malik Putera baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Parasnya elok amat sempurna
Petah menjelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
Akan rahmah puteri bangsawan
Parasnya elok sukar dilawan
Sedap manis barang kelakuan
Sepuluh tahun umurnya tuan
Hasil Analisis dari syair di atas adalah;
1. Isi Syair Abdul Muluk adalah bercerita tentang seorang wanita yang menyamar sebagai pria untuk membebaskan suaminya dari Sultan Hindustan.
2. Tema : "Syair Abdul Muluk" adalah kisah putra raja yang bijak.
3. Pesan atau amanat hendaklah kita menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai sesama.
4. Ciri-ciri fisik syair tersebut;
- Jumlah kata pada setiap baris; 4-6 kata
- Jumlah baris pada setiap bait; 4 baris
- Pola persajakan; a-a-a-a