Tokoh-tokoh Perumus Teks Proklamasi
September 02, 2015
Edit
Setelah terjadinya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda yang pada akhirnya terjadi peristiwa Rengasdengklok. Akhirnya terjadi kesepakatan diantara mereka.
Setelah melalui negosiasi dengan para tokoh pemuda, Ahmad Subarjo yang mewakili tokoh golongan tua akhirnya dapat membawa Soekarno dan Hatta.
Sekitar pukul 21.00 WIB Soekarno Hatta sudah sampai di Jakarta dan langsung menuju ke rumah Laksamana Muda Maeda, Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk menyusun teks proklamasi.
Dalam kondisi demikian, peran Laksamana Maeda cukup penting. Pada saat-saat yang genting, Maeda menunjukkan kebesaran moralnya, bahwa kemerdekaan merupakan aspirasi alamiah dan hak dari setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia.
Baca juga: Perumusan dan Detik-detik Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Beserta Foto Naskah Proklamasi Otentik dan Klad
a. Ahmad Subardjo mengusulkan konsep kalimat pertama yang berbunyi; “ Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan kami” kemudian berubah menjadi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.
b. Soekarno menuliskan konsep kalimat kedua yang berbunyi; “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan, dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.
c. Mohammad Hatta menggabungkan kedua kalimat di atas dan disempurnakan sehingga berbunyi seperti teks proklamasi yang kita miliki.
Baca juga: Pengertian, Isi dan Rumusan Pancasila (Dasar Negara) dalam Piagam Jakarta Tanggal 22 Juni 1945
Setelah rumusan teks proklamasi selesai dirumuskan muncul permasalahan, siapa yang akan menandatangani teks proklamasi?
Soekarno mengusulkan agar semua yang hadir dalam rapat tersebut menandatangani naskah proklamasi sebagai” Wakilwakil Bangsa Indonesia”.
Usulan Soekarno tidak disetujui para pemuda sebab sebagian besar yang hadir adalah anggota PPKI, dan PPKI dianggap sebagai badan bentukan Jepang.
Baca juga: Hasil Sidang PPKI secara Lengkap (tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945 dan 22 Agustus 1945)
Kemudian Sukarni menyarankan agar Soekarno Hatta yang menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Saran dan usulan Sukarni diterima.
Baca juga: Penyebaran Berita Priklamasi
Setelah melalui negosiasi dengan para tokoh pemuda, Ahmad Subarjo yang mewakili tokoh golongan tua akhirnya dapat membawa Soekarno dan Hatta.
Sekitar pukul 21.00 WIB Soekarno Hatta sudah sampai di Jakarta dan langsung menuju ke rumah Laksamana Muda Maeda, Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk menyusun teks proklamasi.
Dalam kondisi demikian, peran Laksamana Maeda cukup penting. Pada saat-saat yang genting, Maeda menunjukkan kebesaran moralnya, bahwa kemerdekaan merupakan aspirasi alamiah dan hak dari setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia.
Baca juga: Perumusan dan Detik-detik Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Beserta Foto Naskah Proklamasi Otentik dan Klad
Tokoh-tokoh perumus teks proklamasi
Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat secara langsung dalam perumusan teks proklamasi.a. Ahmad Subardjo mengusulkan konsep kalimat pertama yang berbunyi; “ Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan kami” kemudian berubah menjadi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.
b. Soekarno menuliskan konsep kalimat kedua yang berbunyi; “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan, dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.
c. Mohammad Hatta menggabungkan kedua kalimat di atas dan disempurnakan sehingga berbunyi seperti teks proklamasi yang kita miliki.
Baca juga: Pengertian, Isi dan Rumusan Pancasila (Dasar Negara) dalam Piagam Jakarta Tanggal 22 Juni 1945
Gambar: Foto Tiga tokoh perumus teks proklamasi |
Setelah rumusan teks proklamasi selesai dirumuskan muncul permasalahan, siapa yang akan menandatangani teks proklamasi?
Soekarno mengusulkan agar semua yang hadir dalam rapat tersebut menandatangani naskah proklamasi sebagai” Wakilwakil Bangsa Indonesia”.
Usulan Soekarno tidak disetujui para pemuda sebab sebagian besar yang hadir adalah anggota PPKI, dan PPKI dianggap sebagai badan bentukan Jepang.
Baca juga: Hasil Sidang PPKI secara Lengkap (tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945 dan 22 Agustus 1945)
Kemudian Sukarni menyarankan agar Soekarno Hatta yang menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Saran dan usulan Sukarni diterima.
Baca juga: Penyebaran Berita Priklamasi