Pengertian Konformitas dan Gejala-gejala Disintegrasi Sosial
September 20, 2015
Edit
Disintegrasi sosial merupakan salah reaksi masyarakan akibat adanya perubahan sosial yang dapat berbentuk konflik atau perpecahan.
Dalam masyarakat yang terintegrasi secara kuat, setiap anggota masyarakat telah melakukan konformitas, yaitu melalui proses penyesuaian diri dengan cara mengindahkan kaidah dan nilai masyarakat.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konformitaas adalah kesesuaian sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang berlaku.
Sebaliknya, dalam masyarakat yang mengalami disintegrasi sosial, sering anggota-anggotanya menyimpang dari kaidah dan nilai-nilai masyarakat.
Beberapa masyarakat yang memiliki daya adaptasi tinggi, mampu dengan cepat melakukan pengorganisasian kembali fungsi dan peran dari struktur yang dianggap kurang sesuai.
Sebaliknya, masyarakat yang kurang mampu beradaptasi secara cepat, pada umumnya akan kesulitan mengorganisasikan fungsi dan peran dari struktur yang kurang sesuai tersebut.
a. Tidak adanya persamaan pandangan mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan bersama.
b. Norma-norma masyarakat tidak lagi berfungsi dengan baik sebagai alat pengendalian sosial untuk mencapai tujuan masyarakat.
c. Terjadinya pertentangan antarnorma yang ada dalam masyarakat.
d. Sanksi yang diberikan kepada pelanggar norma, tidak dilaksanakan secara konsekuen.
e. Tindakan-tindakan para anggota masyarakat tidak lagi sesuai dengan norma-norma masyarakat.
f. Terjadinya proses-proses sosial yang bersifat disosiatif seperti persaingan, pertentangan, dan perang urat saraf.
Proses Disintegrasi Akibat Perubahan Sosial
Sejauh mana perubahan sosial dapat menimbulkan ketidakserasian, tergantung pada erat tidaknya integrasi antara unsur-unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat tersebut.Pengertian konformitas
Konformitas |
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konformitaas adalah kesesuaian sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang berlaku.
Sebaliknya, dalam masyarakat yang mengalami disintegrasi sosial, sering anggota-anggotanya menyimpang dari kaidah dan nilai-nilai masyarakat.
Beberapa masyarakat yang memiliki daya adaptasi tinggi, mampu dengan cepat melakukan pengorganisasian kembali fungsi dan peran dari struktur yang dianggap kurang sesuai.
Sebaliknya, masyarakat yang kurang mampu beradaptasi secara cepat, pada umumnya akan kesulitan mengorganisasikan fungsi dan peran dari struktur yang kurang sesuai tersebut.
Gejala Disintegrasi Sosial dan Disintegrasi Masyarakat
Disintegrasi sosial merupakan awal dari gejala disintegrasi suatu masyarakat. Gejala-gejala ini meliputi hal-hal berikut ini.a. Tidak adanya persamaan pandangan mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan bersama.
b. Norma-norma masyarakat tidak lagi berfungsi dengan baik sebagai alat pengendalian sosial untuk mencapai tujuan masyarakat.
c. Terjadinya pertentangan antarnorma yang ada dalam masyarakat.
d. Sanksi yang diberikan kepada pelanggar norma, tidak dilaksanakan secara konsekuen.
e. Tindakan-tindakan para anggota masyarakat tidak lagi sesuai dengan norma-norma masyarakat.
f. Terjadinya proses-proses sosial yang bersifat disosiatif seperti persaingan, pertentangan, dan perang urat saraf.