Pengertian Anomi Sosiologi Menurut Robert K Merton Dan Teori Anomie
September 20, 2015
Edit
Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial dapat terjadi dalam peristiwa anomie. Apa yang dimaksud dengan anomie? Bagaimana teori anomi?
Perubahan sosial dapat menyebabkan terjadinya suatu keadaan saat norma-norma atau nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat menjadi pudar padahal norma-norma atau nilai-nilai baru yang akan menggantikannya belum terbentuk.
Keadaan ini merupakan suatu masa kritis dalam masyarakat yang disebut anomi. Jadi, anomi adalah suatu keadaan saat tidak ada pegangan terhadap norma yang baik dan apa yang buruk bagi masyarakat.
Konsepsi Merton ini sebenarnya dipengaruhi intelectual heritage (kondisi intelektual) Pitirin A.Sorokin (1928) dalam bukunya Contemporary Sociological Theories dan Talcot Parsons (1937) dalam buku The Structure of Social Action.
Menurut Robert K. Merton, konsep anomie diredefinisi sebagai ketidaksesuaian atau timbulnya diskrepansi/perbedaan antara cultural goals dan institutional means sebagai akibat cara masyarakat diatur (struktur masyarakat) karena adanya pembagian kelas. Karena itu, menurut John Hagan, teori anomie Robert K. Merton berorientasi pada kelas.
Kesimpulannya:
Tipe-tipe masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial beraneka ragam. Keragaman ini berhubungan erat dengan kesiapan masyarakat yang bersangkutan dalam menghadapi perubahanperubahan tersebut.
Apabila masyarakat siap menghadapi perubahan, perubahan-perubahan tersebut akan membawa kemajuan bagi kebudayaan masyarakat. Jika kondisi yang terjadi sebaliknya, akan terjadi ketidakharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengertian Anomie
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Anomie adalah perilaku tanpa arah dan apatis atau keadaan masyarakat yang ditandai oleh pandangan sinis (negatif) terhadap sistem norma, hilangnya kewibawaan hukum, dan disorganisasi hubungan antara manusia, atau juga dapat diartikan sebagai gejala ketidakseimbangan psikologis yang dapat melahirkan perilaku menyimpang dalam berbagai manifestasi.Perubahan sosial dapat menyebabkan terjadinya suatu keadaan saat norma-norma atau nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat menjadi pudar padahal norma-norma atau nilai-nilai baru yang akan menggantikannya belum terbentuk.
Keadaan ini merupakan suatu masa kritis dalam masyarakat yang disebut anomi. Jadi, anomi adalah suatu keadaan saat tidak ada pegangan terhadap norma yang baik dan apa yang buruk bagi masyarakat.
Teori anomie
Pada tahun 1938, Robert K. Merton mengadopsi konsep anomie Emile Durkheim untuk menjelaskan deviasi di Amerika.Robert K. Merton |
Konsepsi Merton ini sebenarnya dipengaruhi intelectual heritage (kondisi intelektual) Pitirin A.Sorokin (1928) dalam bukunya Contemporary Sociological Theories dan Talcot Parsons (1937) dalam buku The Structure of Social Action.
Menurut Robert K. Merton, konsep anomie diredefinisi sebagai ketidaksesuaian atau timbulnya diskrepansi/perbedaan antara cultural goals dan institutional means sebagai akibat cara masyarakat diatur (struktur masyarakat) karena adanya pembagian kelas. Karena itu, menurut John Hagan, teori anomie Robert K. Merton berorientasi pada kelas.
Kesimpulannya:
Anomie adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Émile Durkheim untuk menggambarkan keadaan yang kacau, tanpa peraturan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani a-: "tanpa", dan nomos: "hukum" atau "peraturan".Perubahan sosial dalam masyarakat memang menimbulkan berbagai dampak yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan-perubahan tersebut.
Tipe-tipe masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial beraneka ragam. Keragaman ini berhubungan erat dengan kesiapan masyarakat yang bersangkutan dalam menghadapi perubahanperubahan tersebut.
Apabila masyarakat siap menghadapi perubahan, perubahan-perubahan tersebut akan membawa kemajuan bagi kebudayaan masyarakat. Jika kondisi yang terjadi sebaliknya, akan terjadi ketidakharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.