Organisasi Keagamaan: Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Agustus 25, 2015
Edit
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi keagamaan yang mewarnai lahirnya organisasi pergerakan nasional pada awal-awal menjelang kemerdekaan Indonesia.
Pada kesempatan kali ini akan dibahas secara umum tentang sejarah singkat organisasi Muhammadiyah, Tokoh Pendiri Muhammadiyah, perkembangan muhammadiyah, dan latar belakang dibentuknya muhammadiyah.
Muhammadiyah berarti umat Muhammad atau pengikut Muhammad. Dengan nama ini memiliki harapan dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad.
a. memajukan pengajaran berdasarkan agama Islam, dan
b. memupuk keimanan dan ketaqwaan para anggotanya.
Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah melakukan beberapa upaya berikut.
a. Mendirikan sekolah-sekolah (bukan pondok pesantren) dengan pengajaran agama dan kurikulum yang modern.
b. Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan Umum (PKU).
c. Mendirikan rumah yatim piatu.
d. Mendirikan perkumpulan kepanduan Hisbul Wathan.
Gerakan Muhammadiyah banyak mendapat simpati termasuk pemerintah kolonial Belanda karena perjuangannya tidak bersifat konfrontatif (menentang).
Dalam Kongres Muhammadiyah yang berlangsung dari tanggal 12 - 17 Maret 1925 di Yogyakarta, diperbincangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengajaran Islam, mass media Islam, dan buku-buku tentang Islam yang berbahasa Jawa.
Di samping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang memiliki andil bagi kemajuan bangsa antara lain, berikut ini.
a. Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta.
b. Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur.
c. Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur.
Pada kesempatan kali ini akan dibahas secara umum tentang sejarah singkat organisasi Muhammadiyah, Tokoh Pendiri Muhammadiyah, perkembangan muhammadiyah, dan latar belakang dibentuknya muhammadiyah.
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan.Muhammadiyah berarti umat Muhammad atau pengikut Muhammad. Dengan nama ini memiliki harapan dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad.
Gambar: Madrasah Muhammadiyah |
Tujuan Muhammadiyah
Tujuan yang ingin dicapai adalah:a. memajukan pengajaran berdasarkan agama Islam, dan
b. memupuk keimanan dan ketaqwaan para anggotanya.
Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah melakukan beberapa upaya berikut.
a. Mendirikan sekolah-sekolah (bukan pondok pesantren) dengan pengajaran agama dan kurikulum yang modern.
b. Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan Umum (PKU).
c. Mendirikan rumah yatim piatu.
d. Mendirikan perkumpulan kepanduan Hisbul Wathan.
Perkembangan Muhammadiyah
Dalam perkembangannya, Muhammadiyah menghadapi tantangan dari golongan Islam konservatif. Mereka melihat Muhammadiyah begitu terbuka terhadap kebudayaan Barat sehingga khawatir kemurnian Islam akan dirusakkan.Sejarah Berdirinya NU
Oleh karena itu para ulama mendirikan Nahdlatul Ulama pada tahun 1926. Gerakan NU dipelopori oleh K.H. Hasyim Asy’ari.Gerakan Muhammadiyah banyak mendapat simpati termasuk pemerintah kolonial Belanda karena perjuangannya tidak bersifat konfrontatif (menentang).
Dalam Kongres Muhammadiyah yang berlangsung dari tanggal 12 - 17 Maret 1925 di Yogyakarta, diperbincangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengajaran Islam, mass media Islam, dan buku-buku tentang Islam yang berbahasa Jawa.
Di samping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang memiliki andil bagi kemajuan bangsa antara lain, berikut ini.
a. Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta.
b. Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur.
c. Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur.