Pengertian Peran Sosial dan Macam-macamnya
Juni 01, 2015
Edit
Pada kesempatan ini kita akan mengkaji bersama tentang pengertian peran sosial, macam-macam peran sosial, contoh peran sosial dan konflik dari peran sosial serta hubungan antara status sosial dan peran sosial.
Jika status sosial seseorang tinggi, maka akan semakin tinggi pula peran sosialnya dalam masyarakat, atau sebaliknya. Peran sosial dianggap sangat penting karena mangatur perilaku seseorang dalam masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Contohnya peran sebagai orang tua, peran sebagai bapak atau ibu, peran sebagai anak, dan sebagainya. Peran ini ada dengan sendirinya dan tidak dapat dihindari karena merupakan dampak dari status bawaannya.
Contohnya peran sebagai dokter, guru, tentara, atau petani. Peran pilihan ini harus disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan keterampilan yang dimilikinya.
lengkap, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contohnya peran seorang polisi, hakim, jaksa, dan pengacara. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan tidak boleh ditawar-tawar karenaterkait dengan hak asasi seseorang.
kondisi tertentu. Peran ini terjadi bukan karena faktor manusia atau pelakunya saja, tetapi karena adanya kondisi dan situasi yang menyebabkan seseorang melakukan suatu peran.
Contohnya peran seorang pelawak yang memerankan tugasnya sebagai pelawak sewaktu di panggung, tetapi saat berkumpul dengan keluarga tidak akan menyampaikan pesan dengan lawakan.
peran kunci. Misalnya Pak Budi yang mendapat peran tambahan selain menjadi dokter.
Beberapa ciri pokok yang dimiliki peran tambahan antara lain tidak dilakukan berdasarkan ijazah dan keahlian tertentu, bukan sebagai sumber penghasilan utama, dan dalam melakukannya tidak mencemarkan peran kunci.
Apabila peran yang dimainkannya terlalu banyak, maka akan menimbulkan konflik peran. Contohnya seorang polisi yang harus menangkap peng-guna narkoba yang sebenarnya anaknya sendiri yang harus dia jaga dan lindungi.
Pengertian peran sosial
Peran sosial adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki status sosial tertentu dalam masyarakat. Peran sosial seseorang dalam masyarakat sangat ditentukan oleh status sosial yang dimilikinya.Jika status sosial seseorang tinggi, maka akan semakin tinggi pula peran sosialnya dalam masyarakat, atau sebaliknya. Peran sosial dianggap sangat penting karena mangatur perilaku seseorang dalam masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Macam-macam peran sosial
Peran sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut.1) Cara mendapatkan
Berdasarkan cara mendapatkannya, peran sosial dapat dibedakan sebagai berikut.a) Peran bawaan
Peran bawaan adalah peran yang didapatkan secara otomatis dan bukan karena usaha atau prestasi yang dilakukannya. Jadi, peran bawaan adalah peran yang melekat pada dirinya.Contohnya peran sebagai orang tua, peran sebagai bapak atau ibu, peran sebagai anak, dan sebagainya. Peran ini ada dengan sendirinya dan tidak dapat dihindari karena merupakan dampak dari status bawaannya.
b) Peran pilihan
Peran pilihan adalah peran dari seseorang yang diperoleh melalui suatu usaha, sehingga setiap orang bebas menentukan perannya sendiri sesuai dengan yang diharapkan.Contohnya peran sebagai dokter, guru, tentara, atau petani. Peran pilihan ini harus disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan keterampilan yang dimilikinya.
Gambar: Contoh Peran Sosial |
2) Cara pelaksanaan
Dilihat dari cara pelaksanaannya, peran sosial dapat dibedakan menjadi berikut ini.a) Peran yang diharapkan
Peran ini merupakan peran yang diharapkan oleh masyarakat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya danlengkap, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contohnya peran seorang polisi, hakim, jaksa, dan pengacara. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan tidak boleh ditawar-tawar karenaterkait dengan hak asasi seseorang.
b) Peran yang disesuaikan
Peran yang disesuaikan adalah suatu peran yang pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dankondisi tertentu. Peran ini terjadi bukan karena faktor manusia atau pelakunya saja, tetapi karena adanya kondisi dan situasi yang menyebabkan seseorang melakukan suatu peran.
Contohnya peran seorang pelawak yang memerankan tugasnya sebagai pelawak sewaktu di panggung, tetapi saat berkumpul dengan keluarga tidak akan menyampaikan pesan dengan lawakan.
3) Prioritas pelaksanaan
Berdasarkan prioritas pelaksanaannya, peran sosial dibedakan sebagai berikut.a) Peran kunci
Peran kunci adalah peran pokok atau inti dari beberapa peran yang dimilikinya. Misalnya Pak Budi selain sebagai kepala keluarga juga menjadi dokter, ketua RT, pengurus masjid, dan ketua koperasi. Dari beberapa peran tersebut peran kunci Pak Budi adalah seorang dokter.b) Peran tambahan
Peran tambahan adalah peran yang dilakukan seseorang setelah melakukan peran utamanya atauperan kunci. Misalnya Pak Budi yang mendapat peran tambahan selain menjadi dokter.
Beberapa ciri pokok yang dimiliki peran tambahan antara lain tidak dilakukan berdasarkan ijazah dan keahlian tertentu, bukan sebagai sumber penghasilan utama, dan dalam melakukannya tidak mencemarkan peran kunci.
Konflik Peran
Konflik peran (role conflict) timbul apabila keadaan diri seseorang berada dalam tekanan, dalam arti ada pemisahan antara satu peran dengan peran yang lainnya pada waktu bersamaan. Semakin banyak kedudukan yang dimiliki, maka akan semakin beragam peran yang harus dimainkannya.Apabila peran yang dimainkannya terlalu banyak, maka akan menimbulkan konflik peran. Contohnya seorang polisi yang harus menangkap peng-guna narkoba yang sebenarnya anaknya sendiri yang harus dia jaga dan lindungi.