Alat Pengukur Cuaca dan Iklim

Pembahasan kali ini berisi tentang alat pengukur cuaca dan iklim; alat pengukur suhu, alat pengukur angin, alat pengukur curah hujan, alat pengukur kelembapan udara, alat pengukur intensitas matahari, dan alat pengukur tekanan udara.

Alat pengukur cuaca dan iklim

Perkembangan teknologi selalu berubah dengan cepat untuk menyesuaikan kehidupan umat manusia dalam menghadapi tantangan zaman. Seiring perkembangan zaman pula, manusia telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuannya sehingga mampu mengukur cuaca dengan berbagai alat yang telah ditemukan.

Alat-alat pengukur cuaca sangat membantu manusia dan memahami gejala dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

1. Alat Pengukur Suhu

Alat pengukur suhu dinamakan termometer. Termometer digunakan dengan cara dipasang di tempat terbuka. Cara kerja termometer sangat sederhana yaitu berupa tabung yang diisi dengan air raksa. Bila udara panas, air raksa yang berada dalam termometer akan mengembang sehingga permukaannya naik.

2. Alat Pengukur Angin

Angin diukur berdasarkan kecepatan dan arahnya. Alat pengukur angin dinamakan anemometer. Anemometer merupakan suatu alat yang terdiri atas beberapa mangkok yang disusun seperti baling-baling.

Setiap mangkok ditopang oleh penampang yang berhubungan dengan pencatat kecepatan mekanis. Kecepatan tersebut kemudian dinyatakan dalam skala. Bila tertiup angin, baling-baling anemometer akan bergerak sesuai arah angin.

Setelah bergerak, alat penghitung pada anemometer akan bekerja dan menghitung kecepatan angin.
Hasilnya kemudian dicatat dan dicocokkan dengan skala Beaufort.

3. Alat Pengukur Curah Hujan

Alat penakar hujan dinamakan fluviometer. Alat ini berupa corong penampung air hujan yang diletakkan di tempat yang rata dan terbuka, untuk memungkinkannya menampung air hujan. Tabung penakar pada fluviometer memiliki gelas penakar hujan dengan skala hingga 25 mm.

Mulut penakar fluviometer memiliki luas 100 cm persegi dan dipasang dengan ketinggian 120 cm di atas tanah. Corong harus dipasang secara mendatar. Curah hujan diukur dengan membagi volume air hujan yang tertampung dengan 100. Satuan yang digunakan adalah ml.
Gambar: Alat pengukur cuaca dan iklim; a&b: termometer, c: anemometer dan d: pluviometer

4. Alat Pengukur Kelembapan Udara

Alat pengukur kelembapan udara dinamakan higrometer. Higrometer bekerja dengan menggunakan rambut manusia. Cara kerja higrometer sangat sederhana. Higrometer dipasang pada penampang Stevenson.

Bila udara lembap, rambut akan mengembang dan menggerakkan engsel hingga ke tangkai pena. Kemudian, tangkai pena akan naik. Sebaliknya, bila udara kering, rambut menyusut dan menggerakkan engsel hingga tangkai pena turun. Pergerakan itu dapat terlihat melalui pengukuran skala kelembaan nisbi yang tercatat oleh pena.

5. Alat Pengukur Intensitas Cahaya Matahari

Alat pengukur intensitas cahaya matahari dinamakan campbel stokes. Campbel Stokes digunakan dengan menggunakan kartu pencatat data. Cara kerjanya, kartu dipasang di bagian bawah lensa yang ada pada penampang. Lensa kemudian diletakkan di tempat terbuka.

Melalui lensa, cahaya matahari akan membakar kartu. Bagian yang hangus pada kartu akan menunjukkan intensitas penyinaran matahari. Pada kartu yang dipasang di bawah lensa, dicatat satuan waktu dan lama penyinaran.

6. Alat Pengukur Tekanan Udara

Alat pengukur tekanan udara dinamakan barometer. Barometer yang umum digunakan adalah barometer aneroid. Barometer ini mempunyai sebuah tabung lempengan logam yang sebagian besar udara di dalamnya telah dipompa keluar.

Pada barometer aneroid terdapat jarum penunjuk skala yang dapat bergerak jika tekanan atmosfer mengembang dan mengempis. Barometer dilengkapi dengan sebuah pena dan kertas pencatat. Kertas pencatat pada barometer disebut barograf dan hasil catatannya disebut barogram.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel