Pengertian dan Contoh Sinonim dan Antonim serta Polisemi
Mei 30, 2015
Edit
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali menemukan kasus dari istilah sinonim, antonim dan polisemi. Trus apa perbedaan dari ketiga istilah tersebut?
Pada pembahasan yang lain, kita telah membahas tentang pengertian homonim dan hiponim dilengkapi dengan contohnya masing-masing.
Pembahasan kali ini akan mengupas tuntas tentang sinonim, antonim dan polisemi dilengkapi dengan contohnya masing-masing secara detail serta perbedaan antara ketiganya.
Bencana alam seperti banjir, gunung meletus, angin topan, dan sebagainya merupakan suatu peristiwa yang tak dapat diduga, setiap saat dapat terjadi.
Kata bercetak miring dalam kalimat di atas memiliki arti sama dengan kata-kata berikut:
bencana = musibah
angin topan = badai
peristiwa = kejadian
saat = waktu
Kata-kata yang memiliki makna sama seperti itu disebut sinonim. Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Sinonim sebuah kata dapat ditentukan dari konteks kalimatnya.
Awan panas yang dikeluarkan gunung Merapi prosesnya terlalu cepat.
Kata bercetak miring dalam kalimat di atas artinya berlawanan dengan
kata-kata berikut:
panas >< dingin
cepat >< lambat
Kata-kata yang memiliki arti berlawanan seperti itu disebut antonim. Antonim adalah kata yang mempunyai makna kebalikan atau berlawanan dari makna kata yang lain.
a. Kepala adikku terbentur dinding.
Kepala = bagian tubuh paling atas
b. Kepala kereta api baru saja dilepas dari gerbong penumpang.
Kepala kereta api = lokomotif
c. Kepala stasiun sibuk sekali.
Kepala stasiun = pimpinan stasiun
Kata kepala dalam contoh-contoh tersebut memiliki hubungan makna.
Makna dasar dari ketiga kata itu sama, yaitu sesuatu yang kedudukannya berada di atas. Kata-kata seperti itu disebut polisemi.
Dengan kata lain Polisemi adalah bentuk bahasa (kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Polisemi terjadi akibat pergeseran makna, sehingga mempunyai hubungan antara semua makna kata itu.
Pada pembahasan yang lain, kita telah membahas tentang pengertian homonim dan hiponim dilengkapi dengan contohnya masing-masing.
Pembahasan kali ini akan mengupas tuntas tentang sinonim, antonim dan polisemi dilengkapi dengan contohnya masing-masing secara detail serta perbedaan antara ketiganya.
Pengertian dan Contoh Sinonim
Perhatikan kalimat berikut ini!Bencana alam seperti banjir, gunung meletus, angin topan, dan sebagainya merupakan suatu peristiwa yang tak dapat diduga, setiap saat dapat terjadi.
Kata bercetak miring dalam kalimat di atas memiliki arti sama dengan kata-kata berikut:
bencana = musibah
angin topan = badai
peristiwa = kejadian
saat = waktu
Kata-kata yang memiliki makna sama seperti itu disebut sinonim. Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Sinonim sebuah kata dapat ditentukan dari konteks kalimatnya.
Sinonom dan Antonim |
Pengertian dan Contoh Antonim
Perhatikan kalimat berikut ini!Awan panas yang dikeluarkan gunung Merapi prosesnya terlalu cepat.
Kata bercetak miring dalam kalimat di atas artinya berlawanan dengan
kata-kata berikut:
panas >< dingin
cepat >< lambat
Kata-kata yang memiliki arti berlawanan seperti itu disebut antonim. Antonim adalah kata yang mempunyai makna kebalikan atau berlawanan dari makna kata yang lain.
Pengertian dan Contoh Polisemi
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!a. Kepala adikku terbentur dinding.
Kepala = bagian tubuh paling atas
b. Kepala kereta api baru saja dilepas dari gerbong penumpang.
Kepala kereta api = lokomotif
c. Kepala stasiun sibuk sekali.
Kepala stasiun = pimpinan stasiun
Kata kepala dalam contoh-contoh tersebut memiliki hubungan makna.
Makna dasar dari ketiga kata itu sama, yaitu sesuatu yang kedudukannya berada di atas. Kata-kata seperti itu disebut polisemi.
Dengan kata lain Polisemi adalah bentuk bahasa (kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Polisemi terjadi akibat pergeseran makna, sehingga mempunyai hubungan antara semua makna kata itu.