Contoh Teks Wawancara Terlengkap
Mei 27, 2015
Edit
Dalam membuat teks wawancara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Sebelum membahas tentang contoh teks wawancara dengan berbagai macam jenisnya, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu hal yang paling pokok dan penting yang berkaitan dengan teks wawancara ini.
5W + 1H adalah sebuah singkatan dari
1. What (apa)?
2. Who (siapa)?
3. Where (dimana)?
4. When (kapan)?
5. Why (mengapa)?
6. How (bagaimana)?
Sebuah informasi yang didapatkan dari hasil wawancara setidaknya mengandung 6 unsur di atas, dan unsur-unsur tersebut sampai sekarang masih digunakan dalam prinsip penulisan berita baik di koran, surat kabar, pesan singkat dan berita lainnya.
Berikut ini adalah contoh teks wawancara yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Pak Gunawan: “Selamat pagi.”
Saeful: “Nama saya Saeful, Pak. Bolehkah saya tahu nama Bapak?”
Pak Gunawan : “Tentu saja boleh. Saya Pak Gunawan .”
Saeful: “Saya ingin bertanya tentang aturan lalu lintas. Aturan lalu lintas itu contohnya apa saja, Pak?”
Pak Gunawan: “Contoh aturan lalu lintas banyak sekali. Contohnya antara lain pengemudi kendaraan bermotor harus mempunyai surat izin mengemudi (SIM), pengendara sepeda engine harus memakai helm, menaati lampu lalu lintas, dan menaati rambu-rambu lalu lintas. Apabila adik akan menyeberang jalan harus melalui tempat penyeberangan jalan seperti jembatan penyeberangan dan zebra cross.”
Saeful: “Lalu, apa fungsi dari aturan lalu lintas itu, Pak?”
Pak Gunawan: “Fungsinya untuk mengatur pengguna jalan raya. Supaya lalu lintas di jalan raya menjadi tertib dan teratur. Apabila tidak ada aturan lalu lintas, orang pasti akan berbuat semaunya. Akibatnya lalu lintas menjadi macet. Selain itu juga akan terjadi banyak kecelakaan. Jadi, aturan lalu lintas juga untuk menjaga keselamatan pengguna jalan itu sendiri.”
Saeful: “Jadi semua orang harus mematuhi aturan lalu lintas ya, Pak?”
Pak Gunawan: “Betul sekali.”
Saeful: “Terima kasih, Pak,atas penjelasannya. Sekarang saya tahu pentingnya aturan lalu lintas.”
Pak Gunawan: “Terima kasih kembali. Hati-hati di jalan raya, ya!”
Saeful: “Baik, Pak.”
Narasumber : "Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?"
Saya : "Apa boleh saya mewawancarai Anda?"
Narasumber : "Ya, boleh silahkan."
Saya : "Perkenalkan saya Ahmad Fatoni, siswa dari SMA Negeri 2 Bandarlampung. Saya ingin mewawancarai anda mengenai Perpustakaan Kota di Bandarlampung. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Bandarlampung saat ini?"
Narasumber : "Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman."
Saya : "Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?"
Narasumber : "Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat."
Saya : "Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?"
Narasumber : "Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita."
Saya : "Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?"
Narasumber : "Karena mungkin berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca."
Saya : "Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?"
Narasumber : "Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,"
Saya : "Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore."
Narasumber : "Ya. Sama-sama. Selamat sore juga."
(Tentang pencurian di rumah Pak Ahmad)
Wartawan : Pukul berapa, kejadiannya, Pak?
Pak Ahmad : Kira-kira pukul 2 malam.
Wartawan : Apa saja yang diambil pencuri, Pak?
Pak Ahmad: Televisi, radio, VCD, dan laptop.
Wartawan : Mengapa hanya barang elektronik yang diambil, tidak uang atau perhiasan?
Pak Ahmad: Mungkin kalau pencuri itu masuk kamar, takut saya dan istri saya terbangun! Kan, repot kalau ketahuan!
Wartawan : Oya, ini termasuk wilayah kepolisian mana, Pak?
Pak Ahmad: Perumahan Permata Biru ini termasuk Kelurahan Sukarame Permata, Kecamatan Sukarame, wilayah hukum Polres Bandarlampung.
Wartawan : Bapak sudah punya dugaan, siapa kira-kira pencurinya itu?
Pak Ahmad: Lah, gak tahu, ya! Kalau sudah tahu, tentu saja sudah saya tangkap. Tapi melihat jendela yang rusak, seperti sudah tahu bahwa jendela dekat pojok sana engselnya rusak. Saya curiga, jangan jangan orangnya tahu rumah saya. Itu hanya kecurigaan! Yang jelas saya tidak menuduh siapa-siapa, takut menjadi fitnah! Fitnah, itu kan, dosa. Nanti sama dosanya dengan yang mencuri barang-barang saya ini!
Wartawan : Bagaimana setelah kejadian itu? Trauma atau ada harapan untuk segera dituntaskan tindak kriminal ini!
Pak Ahmad: Ya, trauma, sih, tentu saja! Baru pertama kali, kok, rumah dibobol pencuri. Ya, saya berharap pihak yang berwajib segera bertindak. Paling tidak, keamanan masyarakat terjaga, jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini.
Y : “Iya,pagi juga. Kok tumben sekali kalian menemuiku? Ada apa?”
A : “Nggak yul, kami cuma mau tanya-tanya tentang hewan peliharaanmu”
Y : “Oh boleh saja, memang apa saja yang mau kalian tanyakan?”
I : “Oke yul,kalau boleh tau apa sih hewan yang kamu pelihara saat ini?”
Y : “Hewan yang saat ini aku pelihara adalah kucing”
A : “Kira-kira,apa sih alasan kamu kenapa memelihara hewan yaitu kucing?”
Y : “Awalnya alasanku memelihara hewan yaitu kucing sebenarnya hanya untuk mengusir kebosanan, tetapi lambat laun kucing yang aku pelihara ternyata juga dapat aku jadikan sebagai teman”
I : “Dapat dijadikan sebagai teman?”
Y : “Iya, menurutku kucing dapat dijadikan teman karena kucing bisa menghargai dan mencintai pemiliknya”
A : “Oh begitu, terus kenapa kamu lebih memilih memelihara kucing dibandingkan dengan hewan lainnya?”
Y : “Karena hampir tidak ada orang yang takut pada kucing dan pastinya juga karena menurutku kucing merupakan hewan yang imut dan manis”
I : “Wah sepertinya menyenangkan sekali ya memelihara kucing?”
Y : “Ya bisa dibilang begitu, tapi bukan berarti tanpa resiko jika kita memilih untuk memelihara kucing”
A : “Memang apa saja resikonya jika kita memelihara kucing?”
Y : “Resiko ketika kita memelihara kucing adalah bila kita kurang waspada, sejumlah penyakit serius sewaktu-waktu dapat menyerang kita yang disebabkan oleh kucing yang kita pelihara tersebut. Selain itu, kucing yang kita pelihara mungkin juga suka buang kotoran di sembarang tempat”
I : “Apa saja contoh penyakit serius yang dapat disebabkan oleh kucing yang kita pelihara itu?”
Y : “Contoh penyakit yang dapat disebabkan oleh kucing yang kita pelihara diantaranya adalah toksoplasmosis, infeksi akibat cakaran dan gigitan, cacingan serta alergi”
A: “Apa saja sih perawatan yang dapat dilakukan agar kucing yang kita pelihara sehat?”
Y : “Perawatan yang dapat kita lakukan untuk kucing yang kita pelihara agar sehat antara lain memandikannya,menyisir bulunya serta membersihkan telinga,muka,gusi,gigi dan kukunya”
I : “Apa kucing kamu pernah terserang penyakit? Klau iya, apa sih obat yang sering kamu berikan disaat kucingmu sakit?”
Y : “Biasanya kalau kucingku sakit, akan aku bawa ke dokter hewan”
A : “Oh gitu ya? Oke deh yul terima kasih atas waktunya untuk menjawab semua pertanyaan kami”
Y: “Oh sama-sama, aku malah senang ada yang ingin mengetahui tentang hewan peliharaan, jangan sungkan - sungkan bertanya lagi kalau kalian masih mau tau info lain tentang hewan peliharaan”
I : “Oke yul siiiiip, kami tidak akan sungkan bertanya kepada kamu kalau kami ingin tau info lain tentang hewan peliharaan”
Keterangan:
Demikian contoh teks wawancara secara lengkap, untuk beberpa contoh lainnya polanya sama dengan contoh teks wawancara yang sudah ada tinggal mengikuti polanya.
Contoh teks wawancara menggunakan prinsip 5W + 1H
Sebuah teks wawancara yang baik, setidaknya mengandung usur-unsur 5W + 1H. Apa itu 5W + 1H? Perhatikan penjabarannya berikut ini!5W + 1H adalah sebuah singkatan dari
1. What (apa)?
2. Who (siapa)?
3. Where (dimana)?
4. When (kapan)?
5. Why (mengapa)?
6. How (bagaimana)?
Sebuah informasi yang didapatkan dari hasil wawancara setidaknya mengandung 6 unsur di atas, dan unsur-unsur tersebut sampai sekarang masih digunakan dalam prinsip penulisan berita baik di koran, surat kabar, pesan singkat dan berita lainnya.
Contoh teks wawancara
Dalam contoh teks wawancara, setiap teks akan sangat beragam sesui dengan tema yang diangkat, namun secara konten atau isi tetap mengacu pada 6 prinsip di atas yaitu 5 W + 1H.Berikut ini adalah contoh teks wawancara yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Contoh teks wawancara singkat dengan Polisi
Saeful : “Selamat pagi, Pak.”Pak Gunawan: “Selamat pagi.”
Saeful: “Nama saya Saeful, Pak. Bolehkah saya tahu nama Bapak?”
Pak Gunawan : “Tentu saja boleh. Saya Pak Gunawan .”
Saeful: “Saya ingin bertanya tentang aturan lalu lintas. Aturan lalu lintas itu contohnya apa saja, Pak?”
Pak Gunawan: “Contoh aturan lalu lintas banyak sekali. Contohnya antara lain pengemudi kendaraan bermotor harus mempunyai surat izin mengemudi (SIM), pengendara sepeda engine harus memakai helm, menaati lampu lalu lintas, dan menaati rambu-rambu lalu lintas. Apabila adik akan menyeberang jalan harus melalui tempat penyeberangan jalan seperti jembatan penyeberangan dan zebra cross.”
Saeful: “Lalu, apa fungsi dari aturan lalu lintas itu, Pak?”
Pak Gunawan: “Fungsinya untuk mengatur pengguna jalan raya. Supaya lalu lintas di jalan raya menjadi tertib dan teratur. Apabila tidak ada aturan lalu lintas, orang pasti akan berbuat semaunya. Akibatnya lalu lintas menjadi macet. Selain itu juga akan terjadi banyak kecelakaan. Jadi, aturan lalu lintas juga untuk menjaga keselamatan pengguna jalan itu sendiri.”
Saeful: “Jadi semua orang harus mematuhi aturan lalu lintas ya, Pak?”
Pak Gunawan: “Betul sekali.”
Saeful: “Terima kasih, Pak,atas penjelasannya. Sekarang saya tahu pentingnya aturan lalu lintas.”
Pak Gunawan: “Terima kasih kembali. Hati-hati di jalan raya, ya!”
Saeful: “Baik, Pak.”
Contoh Teks Wawancara |
2. Contoh teks wawancara tentang pendidikan
Saya : “Selamat sore pak?”Narasumber : "Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?"
Saya : "Apa boleh saya mewawancarai Anda?"
Narasumber : "Ya, boleh silahkan."
Saya : "Perkenalkan saya Ahmad Fatoni, siswa dari SMA Negeri 2 Bandarlampung. Saya ingin mewawancarai anda mengenai Perpustakaan Kota di Bandarlampung. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Bandarlampung saat ini?"
Narasumber : "Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman."
Saya : "Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?"
Narasumber : "Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat."
Saya : "Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?"
Narasumber : "Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita."
Saya : "Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?"
Narasumber : "Karena mungkin berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca."
Saya : "Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?"
Narasumber : "Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,"
Saya : "Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore."
Narasumber : "Ya. Sama-sama. Selamat sore juga."
3. Contoh teks wawancara dengan narasumber
(Tentang pencurian di rumah Pak Ahmad)
Wartawan : Pukul berapa, kejadiannya, Pak?
Pak Ahmad : Kira-kira pukul 2 malam.
Wartawan : Apa saja yang diambil pencuri, Pak?
Pak Ahmad: Televisi, radio, VCD, dan laptop.
Wartawan : Mengapa hanya barang elektronik yang diambil, tidak uang atau perhiasan?
Pak Ahmad: Mungkin kalau pencuri itu masuk kamar, takut saya dan istri saya terbangun! Kan, repot kalau ketahuan!
Wartawan : Oya, ini termasuk wilayah kepolisian mana, Pak?
Pak Ahmad: Perumahan Permata Biru ini termasuk Kelurahan Sukarame Permata, Kecamatan Sukarame, wilayah hukum Polres Bandarlampung.
Wartawan : Bapak sudah punya dugaan, siapa kira-kira pencurinya itu?
Pak Ahmad: Lah, gak tahu, ya! Kalau sudah tahu, tentu saja sudah saya tangkap. Tapi melihat jendela yang rusak, seperti sudah tahu bahwa jendela dekat pojok sana engselnya rusak. Saya curiga, jangan jangan orangnya tahu rumah saya. Itu hanya kecurigaan! Yang jelas saya tidak menuduh siapa-siapa, takut menjadi fitnah! Fitnah, itu kan, dosa. Nanti sama dosanya dengan yang mencuri barang-barang saya ini!
Wartawan : Bagaimana setelah kejadian itu? Trauma atau ada harapan untuk segera dituntaskan tindak kriminal ini!
Pak Ahmad: Ya, trauma, sih, tentu saja! Baru pertama kali, kok, rumah dibobol pencuri. Ya, saya berharap pihak yang berwajib segera bertindak. Paling tidak, keamanan masyarakat terjaga, jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini.
4. Contoh teks wawancara dengan pedagang
5. Contoh teks wawancara dengan guru
6. Contoh teks wawancara tentang lingkungan
7. Contoh teks wawancara tentang hewan peliharaan Kucing
A : “Selamat pagi Yulia?”
Y : “Iya,pagi juga. Kok tumben sekali kalian menemuiku? Ada apa?”
A : “Nggak yul, kami cuma mau tanya-tanya tentang hewan peliharaanmu”
Y : “Oh boleh saja, memang apa saja yang mau kalian tanyakan?”
I : “Oke yul,kalau boleh tau apa sih hewan yang kamu pelihara saat ini?”
Y : “Hewan yang saat ini aku pelihara adalah kucing”
A : “Kira-kira,apa sih alasan kamu kenapa memelihara hewan yaitu kucing?”
Y : “Awalnya alasanku memelihara hewan yaitu kucing sebenarnya hanya untuk mengusir kebosanan, tetapi lambat laun kucing yang aku pelihara ternyata juga dapat aku jadikan sebagai teman”
I : “Dapat dijadikan sebagai teman?”
Y : “Iya, menurutku kucing dapat dijadikan teman karena kucing bisa menghargai dan mencintai pemiliknya”
A : “Oh begitu, terus kenapa kamu lebih memilih memelihara kucing dibandingkan dengan hewan lainnya?”
Y : “Karena hampir tidak ada orang yang takut pada kucing dan pastinya juga karena menurutku kucing merupakan hewan yang imut dan manis”
I : “Wah sepertinya menyenangkan sekali ya memelihara kucing?”
Y : “Ya bisa dibilang begitu, tapi bukan berarti tanpa resiko jika kita memilih untuk memelihara kucing”
A : “Memang apa saja resikonya jika kita memelihara kucing?”
Y : “Resiko ketika kita memelihara kucing adalah bila kita kurang waspada, sejumlah penyakit serius sewaktu-waktu dapat menyerang kita yang disebabkan oleh kucing yang kita pelihara tersebut. Selain itu, kucing yang kita pelihara mungkin juga suka buang kotoran di sembarang tempat”
I : “Apa saja contoh penyakit serius yang dapat disebabkan oleh kucing yang kita pelihara itu?”
Y : “Contoh penyakit yang dapat disebabkan oleh kucing yang kita pelihara diantaranya adalah toksoplasmosis, infeksi akibat cakaran dan gigitan, cacingan serta alergi”
A: “Apa saja sih perawatan yang dapat dilakukan agar kucing yang kita pelihara sehat?”
Y : “Perawatan yang dapat kita lakukan untuk kucing yang kita pelihara agar sehat antara lain memandikannya,menyisir bulunya serta membersihkan telinga,muka,gusi,gigi dan kukunya”
I : “Apa kucing kamu pernah terserang penyakit? Klau iya, apa sih obat yang sering kamu berikan disaat kucingmu sakit?”
Y : “Biasanya kalau kucingku sakit, akan aku bawa ke dokter hewan”
A : “Oh gitu ya? Oke deh yul terima kasih atas waktunya untuk menjawab semua pertanyaan kami”
Y: “Oh sama-sama, aku malah senang ada yang ingin mengetahui tentang hewan peliharaan, jangan sungkan - sungkan bertanya lagi kalau kalian masih mau tau info lain tentang hewan peliharaan”
I : “Oke yul siiiiip, kami tidak akan sungkan bertanya kepada kamu kalau kami ingin tau info lain tentang hewan peliharaan”
Keterangan:
Y : Yulia (Narasumber)
I : Ilham (Pewawancara)
A : Akbar (Pewawancara)