Ciri-ciri Negara Berkembang Terlengkap

Setelah mengetahui tentang pengertian negara berkembang dan juga negara maju, ciri-ciri negara maju, macam-macam negara maju dan contoh negara maju di dunia, maka saatnya kita mengetahui ciri-ciri negara maju.

Secara umum, negara berkembang identik dengan kemiskinan. Seringkali dijumpai pengemis dan gelandangan di kota-kota besar.

Penduduk desa banyak yang mencoba mencari kehidupan di kota, tetapi akhirnya justru menjadi gelandangan dan semakin memadati kota. Beberapa negara berkembang justru mendekati sebagai negara terbelakang (miskin).

Ciri-Ciri Negara Berkembang

Secara umum, negara-negara berkembang mempunyai ciri sebagai  berikut.

1) Keadaan Ekonomi

Negara berkembang mempunyai keadaan ekonomi yang bertolak belakang dengan negara maju. Berikut ini gambaran kondisi perekonomiannya.

a) Pendapatan Rendah

Negara berkembang identik dengan keterbelakangan. Sebagian penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.

Salah satu indikatornya adalah tingkat pendapatan yang relatif rendah apabila dibandingkan dengan pendapatan yang diterima oleh tiap-tiap penduduk di negara maju.

Penduduk di negara berkembang tingkat pendapatannya rendah. Oleh karena itu, standar kehidupannya juga rendah.

Dari pendapatan yang mereka terima, sebagian besar dibelanjakan untuk makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

Hampir tidak ada pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder, apalagi kemewahan dan kenyamanan hidup.

Penduduk di negara berkembang sering mengalami masalah kekurangan gizi, kesehatan, dan lain-lain. Rumah-rumah penduduk masih sangat sederhana bahkan bisa dikatakan tidak layak huni.

Pakaian yang dipakai juga bisa dikatakan sudah tidak layak pakai. Di beberapa negara yang miskin, masih bisa dijumpai anak-anak telantar yang tidak mempunyai pakaian.

b) Kesenjangan Pendapatan

Di negara-negara seperti pada tabel di atas, tingkat kesenjangan pendapatan penduduknya juga cukup tinggi. Ada beberapa kelompok penduduk yang hidupnya makmur seperti para pedagang dan pemilik tanah.

Belum lagi beberapa sumber tambang dan perkebunan di negara berkembang banyak yang dieksploitasi oleh pengusaha asing.

Orang-orang asing inilah yang menikmati kekayaan alam di negara berkembang sehingga negara berkembang sulit maju.

c) Ketergantungan pada Sektor Primer

Sebagian besar penduduk di negara berkembang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Di negara berkembang, hampir 74% penduduk berusaha di sektor pertanian, sementara itu di negara maju hanya 2,5%.

Pertanian sebagai mata pencaharian pokok sebagian besar penduduk menjadi tidak produktif karena masih dilakukan dengan cara kuno.

Negara-negara berkembang juga mengkhususkan pada produksi bahan mentah dan pangan atau produksi primer seperti barang tambang.

Misalnya Sri Lanka mengkhususkan pada teh, karet, dan kelapa. India pada teh dan Brasil pada kopi. Mereka belum mampu mengolah bahan-bahan mentah ini menjadi barang produksi.

Di negara berkembang juga telah berkembang sektor industri dengan barang-barang konsumsi sederhana, seperti tekstil. Pada sektor jasa seperti transportasi, perdagangan, serta asuransi yang belum dapat dikatakan maju.

d) Sumber Alam Kurang Terolah

Sumber alam di negara berkembang kurang terolah karena memang tidak atau belum dimanfaatkan secara maksimal. Sebenarnya banyak negara berkembang kaya sumber daya alam.

Akan tetapi, negara ini belum mempunyai teknologi yang mampu mengolah sumber daya alam yang dimilikinya secara maksimal.

e) Kesempatan Kerja Kurang Memadai

Sistem perekonomian di negara berkembang masih mengandalkan sektor primer. Sektor ini tentu belum mampu menyerap tenaga kerja yang umumnya tersedia sangat banyak.

Sektor pertanian dan sektor primer lainnya hanya mampu menyediakan lapangan kerja yang terbatas. Akibatnya, pengangguran akan semakin bertambah.

Selain itu, ciri khas lain dari negara berkembang adalah kurangnya kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan ini masih terhalang oleh tingkat pendidikan dan modal yang rendah, bahkan adat istiadat yang masih kolot yang menghalangi munculnya kreativitas.

f) Keterbatasan Modal

Kelangkaan modal merupakan ciri umum lain negara berkembang. Negara berkembang memiliki perekonomian yang miskin modal.

Mereka bahkan masih menggantungkan investasi dari negara lain sebagai sumber modal. Hal ini karena tingkat tabungan dan investasi di dalam negeri masih rendah.

Oleh karena pendapatan penduduk rendah, masyarakat tidak dapat menabung banyak sehingga bagian yang bisa diinvestasikan juga sedikit.

Pemerintah juga kesulitan mengalokasikan dana untuk ditanamkan dalam proyek-proyek ekonomi karena pendapatannya sebagian besar digunakan untuk mengatasi masalah sosial yang sering terjadi.

g) Ketergantungan pada Perdagangan Luar Negeri

Biasanya negara terbelakang sangat berorientasi pada perdagangan luar negeri. Orientasi ini terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor barang-barang konsumsi serta mesin-mesin industri.

Ketergantungan terhadap perdagangan luar negeri mengakibatkan perekonomian dalam negeri menjadi rentan terhadap fluktuasi harga internasional barangbarang tersebut.
Ciri-ciri Negara Berkembang Terlengkap
Ciri negara berkembang

2) Keadaan Penduduk

Dari segi kependudukan, kondisi di negara maju dan negara berkembang sangat berbeda. Berikut gambaran kondisi kependudukan di negara berkembang.

a) Pertumbuhan Penduduk yang Cepat

Pertambahan penduduk yang cepat ini menjadi satu ciri yang dimiliki oleh hampir semua negara berkembang. Di negara berkembang, biasanya mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka pertumbuhan penduduk. Selain rendahnya tingkat pengetahuan penduduk, juga masih kuatnya pengaruh adat dan tradisi.

Hal ini tentu mempercepat pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat kualitas yang rendah menyebabkan timbulnya berbagai masalah kependudukan.

Pengangguran, kemiskinan, dan rendahnya tingkat kesehatan merupakan dampak negatif dari tingginya pertumbuhan penduduk. Dengan demikian, lengkaplah kesulitan yang dihadapi negara tersebut, mempunyai  penduduk banyak dengan tingkat pendapatan yang rendah.

b) Angka Kelahiran yang Tinggi

Tingkat kelahiran yang tinggi di beberapa negara berkembang memberi akibat yang kurang baik bagi komposisi penduduknya. Tingkat kelahiran yang tinggi menjadikan sebagian besar penduduknya terdiri atas kelompok usia muda.

Komposisi seperti ini sangat mengganggu perekonomian karena sebagian besar jumlah tanggungan keluarga tidak produktif.

Makin banyak keluarga yang ditanggung makin sulit pula sebuah keluarga menabung uangnya untuk investasi. Selain itu, kesempatan pendidikan, keperluan hidup, dan kemajuan sosial ekonomi juga menjadi semakin kecil.

c) Kepadatan Penduduk Tinggi

Sebagian besar negara berkembang, kepadatan penduduknya cukup tinggi. Umumnya kepadatan penduduk ini terjadi di pusat-pusat pertanian atau daerah perkotaan.

Kepadatan ini akan semakin meningkat pesat dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk. Biasanya kepadatan penduduk ini akan memunculkan masalah baru berkaitan dengan tata kota.

Hal ini karena beberapa masalah, seperti kriminalitas tinggi, sektor informal meningkat, dan permukiman kumuh akan muncul di daerah padat penduduk.

3) Tingkat Pengangguran

Di negara berkembang akan dijumpai tingkat pengangguran yang tinggi. Pengangguran ini semakin membengkak seiring dengan meningkatnya urbanisasi dan pertumbuhan penduduk.

Di negara berkembang, sektor industri kurang berkembang dan sektor lain tidak mampu menampung jumlah tenaga kerja yang semakin membengkak.

Di negara berkembang banyak pengangguran tersembunyi. Pengangguran semacam ini terdapat di sektor pertanian sebagai sektor utama di negara berkembang.

Pengangguran tersembunyi adalah orang yang tampaknya bekerja tetapi produktivitasnya sangat rendah.

4) Kesehatan Rendah

Tingkat kesehatan penduduk di negara berkembang berhubungan erat dengan pendapatan yang diperoleh. Apabila pendapatan seseorang rendah, pengeluaran untuk pemeliharaan kesehatan juga sedikit, bahkan mungkin tidak ada.

Konsumsi yang dilakukan belum bisa menunjukkan standar makanan yang bergizi. Dampaknya, banyak kematian anak karena kekurangan gizi, air minum tidak sehat, sanitasi buruk, dan langkanya imunisasi.

Sarana dan fasilitas kesehatan di negara berkembang juga masih minim. Dokter dan rumah sakit masih jarang. Belum lagi minimnya peralatan kedokteran yang menambah daftar permasalahan kesehatan di negara berkembang.

5) Tingkat Pendidikan Rendah

Fasilitas pendidikan di negara berkembang juga kurang memadai. Banyak negara berkembang yang sibuk memperluas penyediaan fasilitas pendidikan.

Namun, upaya tersebut tetap terbentur pada kekurangan modal dan sumber daya manusia yang tersedia. Di negara berkembang biaya pendidikan masih mahal.

Tidak semua penduduk dapat mengenyam pendidikan sampai tingkat tinggi. Hanya sebagian penduduk yang dapat menyelesaikan pendidikan dasar. Oleh karena tingkat pendidikan yang rendah, belum semua penduduk di negara berkembang bisa membaca.

6) Keterbelakangan Teknologi

Teknologi yang dipakai di negara-negara berkembang masih sangat sederhana. Pengembangan riset untuk kemajuan teknologi di negara-negara berkembang masih kurang.

Selain itu, dana yang tersedia untuk pengembangan dan pembelian teknologi juga tidak tersedia. Belum lagi kualitas sumber daya manusia yang rendah ternyata tidak bisa mendukung perkembangan teknologi di negaranegara berkembang.

7) Keadaan Sosial Budaya

Kemajuan suatu negara berkaitan erat dengan beberapa hal, seperti sikap sosial, kondisi politik, dan latar belakang sejarah. Beberapa negara berkembang memiliki lembaga sosial dan sikap serta kondisi politik yang kurang menunjang pembangunan dan perubahan ke arah kemajuan.

Masyarakat di negara berkembang sebagian besar masih memegang kepercayaan dan nilai-nilai tradisional yang kadang tidak sejalan dengan proses kemajuan serta perubahan.

Kadang dalam masyarakat negara berkembang masih diwarnai pengelompokan masyarakat berdasarkan kasta dan kelas, agama, suku bangsa, tradisi budaya dan pola sosial, warna kulit serta ciri-ciri kedaerahan.

Hal-hal seperti inilah yang menghalangi mobilitas sosial dan geografis serta merupakan penghambat bagi kemajuan. Penduduk di negara berkembang juga sulit menerima dan mengolah nilai-nilai baru yang muncul sebagai dampak pembangunan serta perubahan.

Kegiatan pertanian di negara berkembang masih dikendalikan oleh tradisi dan adat istiadat. Penduduk desa masih takut mencoba teknologi dan pengetahuan yang baru. Mereka tidak mau mencoba bibit tanaman yang baru, menggunakan pestisida dan pupuk.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel