Contoh Penyimpangan Positif dan Negatif

Penyimpangan sosial ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Sebelum masuk jauh membahas tentang tema ini, sebaiknya anda mengetahui pengertian penyimpangan sosial dan bentuk-bentuk penyimpangan sosial beserta contoh-contohnya.

Sifat-Sifat Penyimpangan

Dilihat dari sifatnya, penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpangan sosial yang bersifat positif dan yang bersifat negatif.

a. Penyimpangan yang Bersifat Positif

Penyimpangan yang bersifat positif merupakan suatu bentuk penyimpangan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku, tetapi mempunyai dampak positif terhadap dirinya maupun masyarakat.

Penyimpangan ini memberikan unsur inovatif dan kreatif sehingga dapat diterima oleh masyarakat, meskipun caranya masih belum umum atau menyimpang dari norma yang berlaku.

Contoh Penyimpangan Positif dan Negatif
Gambar: Contoh Penyimpangan Positif

Contoh penyimpangan positif

Misalnya, pada masyarakat yang masih tradisional, perempuan yang melakukan aktivitas atau menjalin profesi yang umum dilakukan oleh laki-laki seperti berkarir di bidang politik, Wanita yang berkarir di bidang politik merupakan contoh penyimpangan yang bersifat positif, menjadi pembalap, sopir taksi, anggota militer dan lain-lain oleh sebagian orang masih dianggap tabu. Namun hal tersebut mempunyai dampak positif, yaitu emansipasi wanita.

b . Penyimpangan yang Bersifat Negatif

Penyimpangan yang bersifat negatif merupakan penyimpangan yang cenderung mengarah pada tindakan yang dipandang rendah, berdampak buruk serta merugikan bagi pelaku dan juga masyarakat.

Bobot penyimpangan negatif dapat dilihat dari norma-norma atau nilai-nilai yang telah dilanggar. Pelanggaran terhadap norma-norma kesopanan dinilai lebih ringan dibanding pelanggaran terhadap norma hukum.

Contoh penyimpangan negatif

Contoh penyimpangan yang bersifat negatif, membolos, pembunuhan, pencurian, korupsi, dan sebagainya.

Penyimpangan bersumber dari pergaulan yang berbeda (differential association) yang dipelajari melalui proses alih budaya.

Individu yang menyerap suatu subkebudayaa menyimpang (deviant subculture) dari kelompok-kelompok atau lingkungan tertentu dalam masyarakat akan cenderung berperilaku menyimpang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel